Pelindo Sebut Kendari New Port Solusi Pangkas Biaya Ekpor dan Impor
loading...
A
A
A
KENDARI - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 terus melakukan pembangunan pelabuhan Kendari New Port (KNP) sebagai bagian dari komitmen menjadikan KNP sebagai salah satu terminal tujuan bongkar muat barang dan komoditas ekspor dan impor.
General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Kendari New Port, Capt Suparman menyampaikan, KNP akan terus ditingkatkan baik dari sistem pelayanan berbasis digital maupun pembangunan terminal yang bertaraf international sehingga dapat melakukan aktivitas ekspor dan impor.
"Komoditinya sudah status ekspor atau kontainernya sudah status ekspor dari pelabuhan Kendari, tapi kapal dengan kapasitas yang ke sini itu belum ada yang besar sehingga itu belum bisa kita lakukan. Makanya perlu kita bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Daerah untuk mengkonsolidasikan komoditi barang ekspor community tersebut di Kendari," paparnya.
Pelindo Regional 4 Kendari New Port akan terus melakukan pembenahan berangsur sebanyak tiga tahap, dengan fokus pada perluasan lapangan penumpukan dengan Reklamasi (39 ha), perpanjangan dermaga (200x35 m2) dan trestle, hingga engadaan CC 2 unit serta RTG 6 unit dengan kapasitas terminal kurang lebih 3,5 Juta Teutonic pertahunnya.
Tentu dengan taraf dan kapasitas yang besar akan memberikan dampak besar pada kinerja pelayanan di terminal KNP. Tak hanya itu, aktivitas bongkar muat barang ekspor dan impor di Kendari New Port ini akan berpengaruh pada penurunan biaya transportasi.
"Sebenarnya banyak keuntungan yang didapat kalau sudah ekspor artinya tidak ada double cost di situ, nanti ini bisa meningkatkan kemampuan pelaku ekspor impor untuk meningkatkan produksinya karena dia biayanya bisa lebih murah Inshaallah kalau kita bisa bersama-sama menggaungkan ini," tegasnya.
Di sini untuk fasilitasnya lengkap bisa mendukung sampai 30.000 GT, bisa standar fasilitasnya dan barangkali bisa dilirik oleh pelaku-pelaku usaha maupun pelaku pelayaran," tambahnya.
Sejauh ini, kapasitas KNP dapat menampung sebesar 250.000 Teus, dengan sejauh ini menampung peti kemas kurang lebih 16.000 teus di 2022. Hal ini akan terus dilakukan peningkatan kualitas sejalan dengan keinginan pemerintah dalam perencanaan pelaksanaan proyek strategis Indonesia.
General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Kendari New Port, Capt Suparman menyampaikan, KNP akan terus ditingkatkan baik dari sistem pelayanan berbasis digital maupun pembangunan terminal yang bertaraf international sehingga dapat melakukan aktivitas ekspor dan impor.
"Komoditinya sudah status ekspor atau kontainernya sudah status ekspor dari pelabuhan Kendari, tapi kapal dengan kapasitas yang ke sini itu belum ada yang besar sehingga itu belum bisa kita lakukan. Makanya perlu kita bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Daerah untuk mengkonsolidasikan komoditi barang ekspor community tersebut di Kendari," paparnya.
Pelindo Regional 4 Kendari New Port akan terus melakukan pembenahan berangsur sebanyak tiga tahap, dengan fokus pada perluasan lapangan penumpukan dengan Reklamasi (39 ha), perpanjangan dermaga (200x35 m2) dan trestle, hingga engadaan CC 2 unit serta RTG 6 unit dengan kapasitas terminal kurang lebih 3,5 Juta Teutonic pertahunnya.
Tentu dengan taraf dan kapasitas yang besar akan memberikan dampak besar pada kinerja pelayanan di terminal KNP. Tak hanya itu, aktivitas bongkar muat barang ekspor dan impor di Kendari New Port ini akan berpengaruh pada penurunan biaya transportasi.
"Sebenarnya banyak keuntungan yang didapat kalau sudah ekspor artinya tidak ada double cost di situ, nanti ini bisa meningkatkan kemampuan pelaku ekspor impor untuk meningkatkan produksinya karena dia biayanya bisa lebih murah Inshaallah kalau kita bisa bersama-sama menggaungkan ini," tegasnya.
Di sini untuk fasilitasnya lengkap bisa mendukung sampai 30.000 GT, bisa standar fasilitasnya dan barangkali bisa dilirik oleh pelaku-pelaku usaha maupun pelaku pelayaran," tambahnya.
Sejauh ini, kapasitas KNP dapat menampung sebesar 250.000 Teus, dengan sejauh ini menampung peti kemas kurang lebih 16.000 teus di 2022. Hal ini akan terus dilakukan peningkatan kualitas sejalan dengan keinginan pemerintah dalam perencanaan pelaksanaan proyek strategis Indonesia.