Menteri Basuki Sebut Naik ke Candi Borobudur Harus Pakai Guide

Selasa, 14 Juni 2022 - 20:35 WIB
loading...
Menteri Basuki Sebut Naik ke Candi Borobudur Harus Pakai Guide
Basuki Hadimuljono mengatakan demi menjaga kelestarian Candi Borobudur, pengunjung diharuskan menggunakan guide. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah membatalkan wacana kenaikan tarif Candi Borobudur , yaitu sebesar Rp750 ribu. Meski demikian terdapat pengetatan untuk wisatawan yang hendak berkunjung.



Menurutnya, pengetatan penting dilakukan untuk menjaga situs budaya yang juga sekaligus menjadi tempat peribadatan umat Budha di Indonesia. Salah satu yang bakal diterapkan adalah setiap pengunjung wajib menggunakan pemandu wisata atau guide jika hendak menaiki Candi Borobudur.

"Tetap harus memakai guide (untuk naik ke atas candi Borobudur)," kata Menteri Basuki kepada wartawan usai rapat terbatas di Istana Presiden, Selasa (14/6/2022).

Menteri Basuki menjelaskan penggunaan guide untuk wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur di luar tiket masuk candi itu sendiri. Sehingga ada biaya tambahan untuk menyewa guide sebelum menaiki candi tersebut.



"Biasa kan kalau orang mau pakai guide, masak gratis," kata Menteri Basuki.

Selanjutnya kuota per hari untuk masuk ke candi Borobudur dibatasi. Per hari maksimal 1.200 orang yang juga termasuk wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara.

"Tapi intinya tarif tetap, siswa pelajar tetap Rp5 ribu tapi kuota untuk naik ke candi itu dibatasi, mungkin 1200 orang. Jadi harus daftar online, ini semua untuk kelestarian," pungkas Menteri Basuki.

Di samping itu para pengunjung juga tidak diperkenankan untuk menggunakan sepatu ketika hendak naik ke atas candi Borobudur sehingga pengelola nantinya bakal menyediakan alas kaki khusus.



Sebab Menurut Menteri Basuki, penggunaan sepatu dapat mengikis bebatuan yang menjadi material pada bangunan candi tersebut. Jika dilakukan dalam waktu yang panjang, tentu bakal membuat bangunan bersejarah tersebut rusak.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1690 seconds (0.1#10.140)