Adu Kuat Pengurangan Pasokan Gas Rusia Versus Embargo Minyak Eropa, Siapa Bertahan?

Sabtu, 18 Juni 2022 - 21:15 WIB
loading...
A A A
Laurent Ruseckas, seorang spesialis pasar gas di IHS Markit, mengatakan, bahwa ketika Moskow dapat segera memulihkan pasokan, ada risiko itu akan menggandakan posisinya dan membuat pemotongan gas yang lebih besar bakal datang musim dingin ini.

"Ada kemungkinan yang berkembang bahwa ini adalah awal dari pertunjukan utama," katanya. Dimana Ia menambahkan, bahwa dikhawatirkan Moskow melihat potensi untuk melemahkan sanksi dengan meningkatkan tekanan pada ekonomi Eropa.

Jika aliran gas Rusia tidak segera pulih, maka Eropa perlu meningkatkan perburuan lebih banyak kargo gas alam cair di laut untuk menggantikannya. Tetapi kerapuhan opsi ini telah terungkap dalam dua minggu terakhir.

Kebakaran di terminal LNG di Texas yang bertanggung jawab atas hampir 20 persen dari semua kapasitas gas alam cair AS telah menutup pabrik setidaknya selama tiga bulan dan tidak mungkin sepenuhnya kembali hingga akhir tahun.

Eropa telah diuntungkan dari permintaan China yang lebih rendah untuk bahan bakar impor ketika negara itu bergulat dengan kebijakan zero Covid-19. Namun tidak jelas berapa lama, China bakal menerapkan kebijakan tersebut.

Menatap musim dingin yang bakal sulit, Jerman telah menjadi salah satu dari sedikit ekonomi utama yang meluncurkan dorongan efisiensi. Mereka menyerukan warga untuk menghemat energi musim panas ini sehingga ada lebih banyak gas yang tersedia untuk disimpan sebelum musim yang lebih dingin.

Italia, di mana pasokan dari Gazprom telah turun 15% dapat mengaktifkan rencana darurat untuk membatasi penggunaan gas minggu depan. Termasuk membatasi pasokan ke beberapa pengguna industri. Tetapi beberapa negara lain, termasuk Inggris sejauh ini menolak untuk menjadikan penghematan sebagai prioritas nasional.

Pilihan lain adalah membakar batu bara yang lebih berpolusi tinggi dan mempertimbangkan kebijakan lain yang menantang secara politik. Ladang gas Groningen di Belanda pernah menjadi yang terbesar di Eropa tetapi hasilnya telah dibatasi setelah menyebabkan sejumlah getaran tanah besar yang merusak bangunan.

Hal ini masih dipandang industri sebagai salah satu pilihan jika ada kekurangan yang berkepanjangan. Sedangkan untuk jangka panjang, UE akan menggunakan lebih banyak energi terbarukan tetapi tidak ada cukup waktu untuk menambah kapasitas yang signifikan menjelang musim dingin.

Seorang analis di Eurasia Group, Henning Gloystein menyarankan, UE untuk bersiap menghadapi bahwa Rusia bakal sepenuhnya mengakhiri semua pasokan gas. UE bisa meningkatkan impor dari sumber lain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7180 seconds (0.1#10.140)