LPKR Berpotensi Raih Pendapatan Rp15,96 Triliun Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam riset terbarunya, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa menyampaikan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) diprediksi mampu meraih pendapatan Rp15,96 triliun, dengan EBITDA Rp2,94 triliun, dan laba operasi Rp1,24 triliun pada tahun 2022.
Selain itu, Yasmin Soulisa juga menyatakan LPKR diperkirakan akan mencapai target pra penjualan pada 2022 sebesar Rp5,2 triliun. “LPKR berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pra penjualan di tahun 2022, didukung oleh banyaknya peluncuran perumahan baru dan penjualan produk inventaris atau produk siap huni,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya Kamis (23/6/2022).
(Baca juga:Pendapatan Lippo Karawaci Tembus Rp12,25 Triliun)
Pendapatan LPKR pada kuartal I/2022 di lini bisnis real estat sebagian besar ditopang oleh penjualan unit rumah di Waterfront Estates Lippo Cikarang. Pada Maret 2022, sekitar 45% dari unit di klaster Travertine di Waterfront Estate telah diserahterimakan. Sementara sebagian besar sisanya akan diserahterimakan pada kuartal II/2022.
Selain itu, serah terima rumah akan ditingkatkan sebanyak 261unit Cendana Peak di Lippo Karawaci dan 490 unit Travertines di Waterfront Estates memasuki kuartal II/2022.
Sementara itu, pada kuartal I/2022 pendapatan segmen kesehatan melalui Siloam Hospitals Group sedikit menurun -3,3% YoY (year on year) menjadi Rp2,22 triliun karena volume pasien yang lebih rendah dalam dua bulan pertama tahun ini. Namun, terjadi pemulihan cepat di bulan Maret 2022, sehingga tren naik volume pasien diperkirakan akan semakin meningkat ke depannya.
(Baca juga:Bisnis Properti Lippo Karawaci Perlahan Mulai Pulih)
CEO LPKR John Riady menuturkan LPKR melihat kesempatan yang besar untuk memperluas penetrasi pasar dengan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga yang beragam. “LPKR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen pasar kami,” jelas John.
LPKR, kata John Riady, optimistis akan mencapai target pra penjualan Rp5,2 triliun di tahun 2022, atau naik 5% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp4,96 triliun. Untuk mencapai target tersebut, LPKR akan menerapkan beberapa strategi antara lain meluncurkan klaster baru produk rumah tapak dengan harga terjangkau.
“Di samping itu, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni,” katanya.
Selain itu, Yasmin Soulisa juga menyatakan LPKR diperkirakan akan mencapai target pra penjualan pada 2022 sebesar Rp5,2 triliun. “LPKR berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pra penjualan di tahun 2022, didukung oleh banyaknya peluncuran perumahan baru dan penjualan produk inventaris atau produk siap huni,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya Kamis (23/6/2022).
(Baca juga:Pendapatan Lippo Karawaci Tembus Rp12,25 Triliun)
Pendapatan LPKR pada kuartal I/2022 di lini bisnis real estat sebagian besar ditopang oleh penjualan unit rumah di Waterfront Estates Lippo Cikarang. Pada Maret 2022, sekitar 45% dari unit di klaster Travertine di Waterfront Estate telah diserahterimakan. Sementara sebagian besar sisanya akan diserahterimakan pada kuartal II/2022.
Selain itu, serah terima rumah akan ditingkatkan sebanyak 261unit Cendana Peak di Lippo Karawaci dan 490 unit Travertines di Waterfront Estates memasuki kuartal II/2022.
Sementara itu, pada kuartal I/2022 pendapatan segmen kesehatan melalui Siloam Hospitals Group sedikit menurun -3,3% YoY (year on year) menjadi Rp2,22 triliun karena volume pasien yang lebih rendah dalam dua bulan pertama tahun ini. Namun, terjadi pemulihan cepat di bulan Maret 2022, sehingga tren naik volume pasien diperkirakan akan semakin meningkat ke depannya.
(Baca juga:Bisnis Properti Lippo Karawaci Perlahan Mulai Pulih)
CEO LPKR John Riady menuturkan LPKR melihat kesempatan yang besar untuk memperluas penetrasi pasar dengan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga yang beragam. “LPKR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen pasar kami,” jelas John.
LPKR, kata John Riady, optimistis akan mencapai target pra penjualan Rp5,2 triliun di tahun 2022, atau naik 5% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp4,96 triliun. Untuk mencapai target tersebut, LPKR akan menerapkan beberapa strategi antara lain meluncurkan klaster baru produk rumah tapak dengan harga terjangkau.
“Di samping itu, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni,” katanya.
(dar)