Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia Bakal Percantik Wajah Kawasan Pariwisata BTS

Jum'at, 24 Juni 2022 - 21:49 WIB
loading...
Jembatan Gantung Kaca...
Ilustrasi jembatan gantung kaca. Foto/Kementerian PUPR
A A A
JAKARTA - Pemerintah tengah mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS) di Jawa Timur.

Guna mendukung hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan terminal wisata Seruni Point.

Pada pengembangan sektor pariwisata tersebut nantinya Indonesia bakal memiliki jembatan gantung kaca pertama yang membentang sepanjang 120 meter dengan lebar lantai 1,8 meter. Adapun jembatan kaca tersebut bakal dibangun di atas ketinggian 80 meter dari dasar jurang.



Struktur jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis dengan ketebalan 25,55 mm, dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis agar tidak karat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN dilakukan mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Menurut Basuki, untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru selanjutnya adalah promosi besar-besaran.

"Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Basuki melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/5/2022).

Baca Juga: Dana Terbatas, Pemerintah Ajak Investor Bangun Jalan Tol 1.233 Km

Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui rencana penataan kawasan Seruni Point. Pembangunannya dilakukan di kawasan seluas 1,75 hektar dengan anggaran Rp31,17 miliar.

Adapun penataan Seruni Point meliputi pembangunan area parkir, bangunan multifungsi untuk restoran, commercial-rest area, souvenir shop, toilet, mushola, jalur pengunjung, bangunan tiket, serta amphitheater yang mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.



Penataan ruang publik Seruni Point memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal budaya Suku Tengger, salah satunya dengan menerapkan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1201 seconds (0.1#10.140)