Dihantui Resesi, Negeri Kanguru Tetap Naikkan Suku Bunga

Selasa, 05 Juli 2022 - 17:55 WIB
loading...
A A A
Selain itu, musibah banjir di seluruh kawasan pesisir timur dalam beberapa hari terakhir akan memperparah beban dengan mendorong kenaikan harga sayuran dan buah-buahan.

Data resmi tentang inflasi harga konsumen untuk kuartal kedua akan dirilis akhir bulan ini dan diperkirakan akan menunjukkan kenaikan lain yang mengkhawatirkan hingga 6% atau lebih, tingkat yang sudah lama tidak terlihat sejak pajak penjualan nasional diperkenalkan kembali pada tahun 2000.

Inflasi inti juga kemungkinan akan terakselerasi melewati 4,0% dan semakin jauh dari kisaran target RBA 2-3%. Ini adalah alasan utama mengapa pasar dikenai tarif untuk kenaikan setengah poin lagi di bulan Agustus dan rate-nya mencapai setidaknya 3,0% pada akhir tahun.

Lowe sendiri baru-baru ini mengakui bahwa ada "jalur sempit" antara pengetatan yang cukup untuk mengendalikan inflasi atau justru terlalu banyak dan membawa ekonomi masuk ke jurang resesi.



"Tampaknya mereka sudah siap untuk mengambil risiko dalam bentuk kerugian ekonomi untuk mencapai tujuan inflasi. Pandangan kami adalah bahwa rasa sakit ini akan terwujud, dan kami sekarang melihat pertanda resesi di Australia mulai awal tahun depan. Dengan inflasi yang agak lengket, kami memperkirakan penurunan suku bunga akan agak tertunda, tetapi ternyata telah direncanakan tiga pemotongan 25 bps menjelang akhir tahun depan," ungkap ekonom Nomura Andrew Ticehurst.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)