Nyaris Tembus Rp15.000 per USD, Pelemahan Kurs Rupiah Dinilai Masih Wajar

Rabu, 06 Juli 2022 - 12:55 WIB
loading...
Nyaris Tembus Rp15.000 per USD, Pelemahan Kurs Rupiah Dinilai Masih Wajar
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia sudah nyaris menyentuh Rp15.000 per USD. Namun hal itu dinilai masih wajar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia sudah nyaris menyentuh Rp15.000 per USD. Tepatnya pada perdagangan hari ini, rupiah dibuka pada level Rp14.990/USD.



Senior Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk, Branko Windoe menuturkan, bahwa pelemahan rupiah baru sekitar 4%, jika dibandingkan Yen justru belasan persen pelemahannya.

"Rupiah karena ada faktor unggulan ekspor ini masih terjaga, pelemahannya itu nggak liar, masih gradual dan masih dalam batas kewajaran," ujar Branko dalam Market Review IDX, Rabu (6/7/2022).

Pelemahan wajar tersebut nampaknya juga berpengaruh dalam beberapa sektor usaha. Branko menilai, eksportir memang senang saja jika rupiah melemah karena pemasukan yang diterima dolar lalu dikonversi mereka mendapat rupiah lebih banyak.

"Kebalikannya untuk importir ini adalah suatu yang harus diantisipasi, kita selalu rekomendasikan yang impor untuk selalu meng-hedge ya dari exposure yang dia punya," jelas dia.

Adapun berita baiknya, biaya hedging sangat rendah sekitar 1-1,2% untuk premi. Selain itu juga ada instrumen Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).

"Dua instrumen itu selalu tersedia di pasar dan tentunya kita selalu rekomendasikan exposure itu di hedge, karena kan lagi murah ya bisa disesuaikan harganya," kata Branko.

Baca Juga:Rupiah Kian Melemah, Ini Dampak Buruknya yang Harus Cepat Diatasi

Branko membeberkan, bahwa tipe pengusaha di Indonesia itu macam-macam. Artinya, untuk pengusaha asing dia memperhatikan hedging-nya, sedangkan di kawasan bervariasi.

"Nah dari lokal ini hedging nya itu sangat rendah ya, tingkat hedging nya bisa dibilang belum menyamai dari global maupun kawasan, banyak yang masih terbuka," katanya.

Sehingga, Branko merekomendasikan untuk dari sekarang untuk mengatur nilai, jangan sudah harga di bawah lalu diborong.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)