Bangun IKN Nusantara Butuh Duit Rp600 Triliun Lebih, Bahlil: Banyak Investor Tertarik

Kamis, 07 Juli 2022 - 08:57 WIB
loading...
Bangun IKN Nusantara...
Dana pembangunan IKN Nusantara yang bersumber dari APBN sebesar 20 persen yakni sekitar Rp500-600 triliun. Sedangkan sisanya mengandalkan skema pembiayaan lainnya, salah satu instrumennya yakni investasi. Foto/Dok
A A A
SURAKARTA - Pembangunan IKN Nusantara akan dimulai pada semester II tahun ini, dimana untuk tahap awal bakal dibangun infrastruktur dasar seperti konektivitas jalan, penyediaan air baku, drainase, dan lainnya. Pada pembanguan infrastruktur dasar, sumber pendanaan menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).



Bahkan 20% dana yang dibutuhkan untuk membangun IKN sekitar Rp500-600 triliun bersumber dari APBN. Sedangkan sisanya mengandalkan skema pembiayaan lainnya, salah satu instrumennya adalah investasi .

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sudah banyak negara-negara yang tertarik untuk mendanai pembangunan mega proyek Indonesia tersebut.

Salah satunya salah negara Uni Emirates Arab (UAE) yang sebelumnya sempat disambangi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya Bahlil, negara tersebut memiliki komitmen untuk melakukan pendanaan di IKN Nusantara.

"Kemarin presiden dari UEA juga telah menyampaikan komitmennya, sekitar USD20 billions. Jadi tidak perlu ada keraguan, itu sudah ada," ujar Bahlil dalam media Briefing di Surakarta, Rabu (6/7).



Jika dirupiahkan maka komitmen negara Arab untuk melakukan investasi di IKN Nusantara setara kurang lebih sekitar Rp300 triliun. Sedangkan kebutuhan dana pembayaran IKN yang disebutkan Bahlil adalah sekitar Rp600 triliun kurang lebih.

Menurut Bahlil, proyek pembangunan IKN Nusantara saat ini cukup menarik banyak peluang investasi di dalam negeri. Sehingga bukan hanya komitmen investasi UEA sebesar USD20 miliar, bahkan bisa lebih dari itu.

"Saya juga heran, kenapa kok orang pesimis banget terhadap IKN Nusantara. Saya hampir setiap ada tamu yang terkait dengan investasi, rata-rata mereka tertarik investasi di IKN," pungkas Bahlil.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1722 seconds (0.1#10.140)