Pelaku Sektor Properti Ungkap Batas Kemampuan Meredam Dampak Inflasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia ( REI) Herry Sulistyono mengatakan, pihaknya tetap optimistis penjualan properti tetap berjalan dengan baik jika inflasi tetap seperti saat ini. Menurutnya, sektor properti sudah mulai menggeliat pertumbuhannya.
"Mengenai inflasi itu tentunya secara langsung atau tidak, mungkin dapat berdampak. Tapi bagaimanapun kita optimistis, cukup besar untuk perkembangan laju kita ke depan," ujarnya dalam Market Review IDXChannel, Jumat (8/7/2022).
Herry mengatakan optimisme itu dikarenakan saat ini sektor perumahan mendapatkan dukungan dari pemerintah dengan berlanjutnya insentif pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP.
"Dengan adanya bantuan pemerintah terkait masalah pembebasan itu (insentif pajak), mulai sedikit mengangkat, terutama sektor perumahan di bawah Rp5 miliiar, dan itu cukup membantu bagi mereka yang ingin mendapatkan properti," katanya.
Namun, Herry mengatakan bahwa jika inflasi meningkat, maka tidak dapat dipungkiri akan berdampak terhadap kenaikan harga kebutuhan bahan bangunan. Ujungnya, akan berimbas pada harga jual properti.
"Selama inflasi tersebut masih seperti sekarang dan BI belum menaikkan suku bunga, kita masih bisa mengcover dan belum menaikkan harga dulu. Kecuali jika kenaikan inflasi dan harga bahan bangunan tidak bisa di-cover, maka tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga," katanya.
"Mengenai inflasi itu tentunya secara langsung atau tidak, mungkin dapat berdampak. Tapi bagaimanapun kita optimistis, cukup besar untuk perkembangan laju kita ke depan," ujarnya dalam Market Review IDXChannel, Jumat (8/7/2022).
Herry mengatakan optimisme itu dikarenakan saat ini sektor perumahan mendapatkan dukungan dari pemerintah dengan berlanjutnya insentif pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP.
"Dengan adanya bantuan pemerintah terkait masalah pembebasan itu (insentif pajak), mulai sedikit mengangkat, terutama sektor perumahan di bawah Rp5 miliiar, dan itu cukup membantu bagi mereka yang ingin mendapatkan properti," katanya.
Namun, Herry mengatakan bahwa jika inflasi meningkat, maka tidak dapat dipungkiri akan berdampak terhadap kenaikan harga kebutuhan bahan bangunan. Ujungnya, akan berimbas pada harga jual properti.
Baca Juga
"Selama inflasi tersebut masih seperti sekarang dan BI belum menaikkan suku bunga, kita masih bisa mengcover dan belum menaikkan harga dulu. Kecuali jika kenaikan inflasi dan harga bahan bangunan tidak bisa di-cover, maka tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga," katanya.
(uka)