KITech Kejar Revenue dari Digitalisasi Kawasan Industri
loading...
A
A
A
CILEGON - PT Krakatau Information Technology (KITech) sebagai anak perusahaan dari BUMN, PT Krakatau Steel akan fokus pada teknologi digitalisasi kawasan industri dalam mengejar pemasukan (revenue). Presiden Direktur PT Krakatau Information Technology, Budi Tjandra Negara mengatakan dalam tayangan Podcast Sofa Panas, bahwa kawasan industri akan dijadikan spesialisasi dari PT KITech dalam berbisnis.
Alasannya kata dia, bisnis yang tidak punya spesialisasi akan runtuh. Budi juga menjelaskan, PT KITech sudah menjalin kerja sama dengan kawasan industri di Medan dalam melakukan digitalisasi.
“Kita ambil contoh di Medan, bagaimana kawasan industri di Medan itu bisa menghasilkan revenue dari digitalisasi. Misalnya bagaimana pengolahan limbah itu kalau dikelola dengan digitalisasi bisa menghasilkan revenue," ungkap Budi Tjandra Negara di Podcast Sofa Panas yang dipersembahkan oleh PT Krakatau Sarana Properti.
"Jadi kawasan industri bisa mengecharge berapa limbah yang dikeluarkan dan bisa diukur. Jadi kalau ada kelebihan limbah kimianya maka tenantnya bisa dicharge,” sambungnya.
Menurut Budi, masih banyak kawasan industri yang dikelola oleh operator lain. Karena itu, PT KITech terus menjajaki kerja sama dengan sejumlah kawasan industri lainnya dalam melakukan teknologi digitalisasi.
Lanjut Budi menambahkan, PT KITech juga sudah melakukan nota kesepahaman dengan kawasan industri Batang terkait digitalisasi. Rencananya, PT KITech akan membuatkan aplikasi pengelolaan wisma dan marketing dengan menggunakan teknologi satelit.
“Kawasan industri di Batang itu kan digadang-gadang oleh Presiden Jokowi akan menjadi pabrik dari mobil listrik Tesla. Kami sudah melakukan memorandum of underdstanding. PT. KITech tidak hanya menjual sistem tapi juga perlengkapannya,” jelas Budi.
Selain melalui digitalisasi, PT KITech juga menilai cyber optic bisa dijadikan revenue oleh kawasan industri. Dia memberi contoh, instansinya sudah menjalin kerja sama dengan operator untuk berbagi revenue dari nilai pemakaian internet dari tenant atau penyewa di kawasan industri.
“Kami sudah memaparkan ini kepada kawasan industri di Medan dan mereka tertarik. Pada dasarnya kami tidak hanya menjual sistem tapi juga mengarahkan kawasan industri agar bisa menciptakan revenue dari digitalisasi,” ujar Budi.
Diterangkan juga olehnya, tantangan PT KITech sebagai perusahaan IT semakin besar tiap tahun. Bukan saja karena semakin banyak perusahaan IT yang baru sebagai pesaing tapi juga semakin sedikit sumber daya manusia yang tersedia.
Karena itu, ia berencana membuat pusat pelatihan IT untuk putra-putri di kota Cilegon.
“Kenapa kami mencari putra-putri daerah di kota Cilegon? Karena mereka loyal, mungkin karena mereka tinggal di sini dan keluarga mereka juga. Selain itu, integritas putra-putri lokal di Cilegon juga sangat tinggi. Selama ini angka turnover karyawan yang berasal di Cilegon juga kecil,”beber Budi.
Selain membuat pusat pelatihan, PT KITech juga menjalin kerja sama dengan universitas yang ada di kota Cilegon untuk mencari sumber daya manusia khususnya di bidang teknologi informasi.
Biasanya, kata Budi, PT KITech membuka program magang untuk mahasiswa. Apabila kinerjanya bagus, maka mahasiswa magang itu akan ditawarkan untuk bekerja sebagai karyawan setelah lulus kuliah.
“Bahkan, ada yang masih magang dan karena memang bagus maka kita tawaran Job Offer. Job Offer ini bukan karyawan tapi bekerja berdasarkan project. Ini semua kita lakukan untuk mencari programmer yang andal karena semakin hari semakin sulit untuk mencari programmer yang mumpuni,” tutup Budi.
Alasannya kata dia, bisnis yang tidak punya spesialisasi akan runtuh. Budi juga menjelaskan, PT KITech sudah menjalin kerja sama dengan kawasan industri di Medan dalam melakukan digitalisasi.
“Kita ambil contoh di Medan, bagaimana kawasan industri di Medan itu bisa menghasilkan revenue dari digitalisasi. Misalnya bagaimana pengolahan limbah itu kalau dikelola dengan digitalisasi bisa menghasilkan revenue," ungkap Budi Tjandra Negara di Podcast Sofa Panas yang dipersembahkan oleh PT Krakatau Sarana Properti.
"Jadi kawasan industri bisa mengecharge berapa limbah yang dikeluarkan dan bisa diukur. Jadi kalau ada kelebihan limbah kimianya maka tenantnya bisa dicharge,” sambungnya.
Menurut Budi, masih banyak kawasan industri yang dikelola oleh operator lain. Karena itu, PT KITech terus menjajaki kerja sama dengan sejumlah kawasan industri lainnya dalam melakukan teknologi digitalisasi.
Lanjut Budi menambahkan, PT KITech juga sudah melakukan nota kesepahaman dengan kawasan industri Batang terkait digitalisasi. Rencananya, PT KITech akan membuatkan aplikasi pengelolaan wisma dan marketing dengan menggunakan teknologi satelit.
“Kawasan industri di Batang itu kan digadang-gadang oleh Presiden Jokowi akan menjadi pabrik dari mobil listrik Tesla. Kami sudah melakukan memorandum of underdstanding. PT. KITech tidak hanya menjual sistem tapi juga perlengkapannya,” jelas Budi.
Selain melalui digitalisasi, PT KITech juga menilai cyber optic bisa dijadikan revenue oleh kawasan industri. Dia memberi contoh, instansinya sudah menjalin kerja sama dengan operator untuk berbagi revenue dari nilai pemakaian internet dari tenant atau penyewa di kawasan industri.
“Kami sudah memaparkan ini kepada kawasan industri di Medan dan mereka tertarik. Pada dasarnya kami tidak hanya menjual sistem tapi juga mengarahkan kawasan industri agar bisa menciptakan revenue dari digitalisasi,” ujar Budi.
Diterangkan juga olehnya, tantangan PT KITech sebagai perusahaan IT semakin besar tiap tahun. Bukan saja karena semakin banyak perusahaan IT yang baru sebagai pesaing tapi juga semakin sedikit sumber daya manusia yang tersedia.
Karena itu, ia berencana membuat pusat pelatihan IT untuk putra-putri di kota Cilegon.
“Kenapa kami mencari putra-putri daerah di kota Cilegon? Karena mereka loyal, mungkin karena mereka tinggal di sini dan keluarga mereka juga. Selain itu, integritas putra-putri lokal di Cilegon juga sangat tinggi. Selama ini angka turnover karyawan yang berasal di Cilegon juga kecil,”beber Budi.
Selain membuat pusat pelatihan, PT KITech juga menjalin kerja sama dengan universitas yang ada di kota Cilegon untuk mencari sumber daya manusia khususnya di bidang teknologi informasi.
Biasanya, kata Budi, PT KITech membuka program magang untuk mahasiswa. Apabila kinerjanya bagus, maka mahasiswa magang itu akan ditawarkan untuk bekerja sebagai karyawan setelah lulus kuliah.
“Bahkan, ada yang masih magang dan karena memang bagus maka kita tawaran Job Offer. Job Offer ini bukan karyawan tapi bekerja berdasarkan project. Ini semua kita lakukan untuk mencari programmer yang andal karena semakin hari semakin sulit untuk mencari programmer yang mumpuni,” tutup Budi.
(akr)