Inflasi AS Makin Menggila, Bill Gates Peringatkan Badai Krisis Ekonomi Global Sudah Dekat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bill Gates mengungkapkan bahwa badai krisis ekonomi global semakin mendekat. Hal itu terjadi akibat tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS) terdampak pandemi yang diperparah konflik Rusia dan Ukraina.
Melansir dari en.as.com, dampaknya yang menonjol kenaikan inflasi ialah melonjaknya harga produk konsumen hingga gas dan listrik. Pendiri Microsoft ini pun telah memperingatkan sebelumnya, bahwa pandemi akan terjadi sebagai bencana seluruh dunia. Namun perkataan yang dilontarkan sejak 2015 lalu itu sudah terlambat, dan saat ini risiko itu tampak nyata. Dalam konferensi TED2022, ia pun mendorong untuk lebih waspada terjadinya pandemi di masa depan.
"Ketika saya berada di panggung ini pada 2015, saya katakan bahwa banyak orang belum siap menghadapi pandemi. Tapi mau tidak mau harus siap menghadapi itu. Pidato itu sebenarnya telah ditonton oleh banyak orang. Tapi 90% dari pandangannya sudah terlambat," tegas pengusaha multi-miliarder itu.
Untuk menghadapi pandemi di masa depan Bill Gates melalui akun Twitter @billgates membagikan tiga cara mengantisipasi, di antaranya pemantauan penyakit, penelitian dan pengembangan dan terus meningkatkan sistem kesehatan. Sebagai informasi, Federal Reserve telah mulai menaikkan suku bunga dengan tiga kali kenaikan dalam tiga bulan. Yang terbaru, lompatan tiga perempat poin persentase terbesar sejak 1994
Selama wawancara di program bertajuk Fareed Zakaria GPS di CNN, ia juga menjelaskan bahwa situasi ekonomi saat ini, ditambah dengan krisis kesehatan virus corona, akan memiliki dampak yang lebih besar. Faktanya, tingkat utang pemerintah AS sudah sangat tinggi sangat tinggi ditambah terjadinya permasalahan rantai pasok global.
"Anda tahu bahwa kemungkinan besar ini akan mempercepat masalah inflasi negara kaya dan memaksa kenaikan suku bunga yang pada akhirnya akan mengakibatkan perlambatan ekonomi," kata pencipta Windows itu.
Federal Reserve mulai mengerek suku bunga dengan tiga kali kenaikan dalam tiga bulan. Dan yang terbaru adalah lompatan tiga perempat basis poin persentase suku bunga terbesar sejak 1994.
Melansir dari en.as.com, dampaknya yang menonjol kenaikan inflasi ialah melonjaknya harga produk konsumen hingga gas dan listrik. Pendiri Microsoft ini pun telah memperingatkan sebelumnya, bahwa pandemi akan terjadi sebagai bencana seluruh dunia. Namun perkataan yang dilontarkan sejak 2015 lalu itu sudah terlambat, dan saat ini risiko itu tampak nyata. Dalam konferensi TED2022, ia pun mendorong untuk lebih waspada terjadinya pandemi di masa depan.
"Ketika saya berada di panggung ini pada 2015, saya katakan bahwa banyak orang belum siap menghadapi pandemi. Tapi mau tidak mau harus siap menghadapi itu. Pidato itu sebenarnya telah ditonton oleh banyak orang. Tapi 90% dari pandangannya sudah terlambat," tegas pengusaha multi-miliarder itu.
Untuk menghadapi pandemi di masa depan Bill Gates melalui akun Twitter @billgates membagikan tiga cara mengantisipasi, di antaranya pemantauan penyakit, penelitian dan pengembangan dan terus meningkatkan sistem kesehatan. Sebagai informasi, Federal Reserve telah mulai menaikkan suku bunga dengan tiga kali kenaikan dalam tiga bulan. Yang terbaru, lompatan tiga perempat poin persentase terbesar sejak 1994
Selama wawancara di program bertajuk Fareed Zakaria GPS di CNN, ia juga menjelaskan bahwa situasi ekonomi saat ini, ditambah dengan krisis kesehatan virus corona, akan memiliki dampak yang lebih besar. Faktanya, tingkat utang pemerintah AS sudah sangat tinggi sangat tinggi ditambah terjadinya permasalahan rantai pasok global.
"Anda tahu bahwa kemungkinan besar ini akan mempercepat masalah inflasi negara kaya dan memaksa kenaikan suku bunga yang pada akhirnya akan mengakibatkan perlambatan ekonomi," kata pencipta Windows itu.
Federal Reserve mulai mengerek suku bunga dengan tiga kali kenaikan dalam tiga bulan. Dan yang terbaru adalah lompatan tiga perempat basis poin persentase suku bunga terbesar sejak 1994.
(nng)