Rusia Tutup Keran Aliran Gas, Pembangkit Batu Bata Tidak Mampu Selamatkan Jerman

Selasa, 19 Juli 2022 - 13:04 WIB
loading...
Rusia Tutup Keran Aliran...
Konsekuensi dari perang Rusia Ukraina dapat mempercepat transisi energi hijau Jerman, meskipun ada keputusan Berlin bakal menggunakan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengkompensasi jatuhnya pasokan gas. Foto/Dok
A A A
BERLIN - Konsekuensi dari perang Rusia Ukraina dapat mempercepat transisi energi hijau Jerman, meskipun ada keputusan Berlin bakal menggunakan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengkompensasi jatuhnya pasokan bahan bakar fosil dari Rusia . Hal ini berdasarian sebuah penelitian yang diterbitkan pada akhir pekan kemarin.

Pemerintah Jerman telah mendorong peralihan ke energi terbarukan, yang bertujuan agar energi terbarukan berkontribusi 80% dari pembangkit listrik negara itu pada tahun 2030.



Studi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kredit Allianz Trade menemukan, bahwa target energi hijau Jerman kemungkinan akan meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran listrik dalam jangka menengah, bahkan di luar apa yang akan diperlukan untuk memenuhi target komitmen pengurangan iklim Paris pada tahun 2035.

Dalam studi tersebut menemukan bahwa kembalinya pembangkit listrik tenaga batu bara, yang disetujui pemerintah Jerman awal bulan ini, tidak akan meningkatkan emisi CO2 di Uni Eropa karena produksinya akan dibatasi oleh sistem perdagangan emisi UE.



Studi itu juga mengatakan, tidak mungkin batu bara akan menjadi pengganti jangka panjang untuk gas Rusia karena tingginya harga perdagangan emisi UE. "(Pembangkit listrik tenaga batu bara) akan didorong keluar dari pasar," kata penulis studi Markus Zimmer.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1935 seconds (0.1#10.140)