IPO Hari Ini, Bangun Karya (KRYA) Bidik Dana Rp40 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk hari ini akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Calon emiten dengan kode saham KRYA ini akan menjadi perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada tahun 2022.
Mengutip laman e-IPO, Bangun Karya didirikan pada tahun 2007 sebagai perusahaan konstruksi nasional yang berkembang pesat yang bergerak di bidang konstruksi baja dan konstruksi umum seperti infrastruktur jalan, jembatan, dermaga serta berpengalaman lebih dari 15 tahun.
Dalam 15 tahun sejak pendirian, Bangun Karya telah menjadi mitra dengan pihak perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan telah dipercaya mengerjakan lebih dari 200 proyek yang berada di berbagai lokasi di Indonesia.
Bangun Karya telah memiliki Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi dengan Sertifikasi Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi kualifikasi besar.
Dengan klasifikasi ini, Perseroan dianggap mampu untuk mengerjakan proyek-proyek dengan kriteria risiko tinggi, berteknologi tinggi dan berbiaya besar.
Adapun Bangun Karya menetapkan harga IPO Rp125 per saham. Jumlah dana yang akan diperoleh dari aksi korporasi ini adalah Rp40,62 miliar.
Berdasarkan prospektusnya, dana segar itu diperoleh setelah perseroan melepas sebanyak 325 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
KRYA juga akan melaksanakan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation atau ESA).
Sehubungan dengan hal tersebut, direksi perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1.625.000 saham atau sebesar 0,50% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam penawaran umum perdana saham perseroan.
Bersamaan dengan IPO, Bangun Karya juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta waran seri I atau sebesar 12,50% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja, antara lain sekitar 45,90% untuk pembangunan gudang digital berdasarkan surat penunjukkan pelaksana pembangunan gudang entitas anak yaitu PT Karya Asmon Solusi No. 001/DIR/KASS/VI/2022 tanggal 09 Juni 2022.
Sekitar 54,10% untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan, antara lain untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
Mengutip laman e-IPO, Bangun Karya didirikan pada tahun 2007 sebagai perusahaan konstruksi nasional yang berkembang pesat yang bergerak di bidang konstruksi baja dan konstruksi umum seperti infrastruktur jalan, jembatan, dermaga serta berpengalaman lebih dari 15 tahun.
Dalam 15 tahun sejak pendirian, Bangun Karya telah menjadi mitra dengan pihak perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan telah dipercaya mengerjakan lebih dari 200 proyek yang berada di berbagai lokasi di Indonesia.
Bangun Karya telah memiliki Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi dengan Sertifikasi Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi kualifikasi besar.
Dengan klasifikasi ini, Perseroan dianggap mampu untuk mengerjakan proyek-proyek dengan kriteria risiko tinggi, berteknologi tinggi dan berbiaya besar.
Adapun Bangun Karya menetapkan harga IPO Rp125 per saham. Jumlah dana yang akan diperoleh dari aksi korporasi ini adalah Rp40,62 miliar.
Berdasarkan prospektusnya, dana segar itu diperoleh setelah perseroan melepas sebanyak 325 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
KRYA juga akan melaksanakan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation atau ESA).
Sehubungan dengan hal tersebut, direksi perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1.625.000 saham atau sebesar 0,50% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam penawaran umum perdana saham perseroan.
Bersamaan dengan IPO, Bangun Karya juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta waran seri I atau sebesar 12,50% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja, antara lain sekitar 45,90% untuk pembangunan gudang digital berdasarkan surat penunjukkan pelaksana pembangunan gudang entitas anak yaitu PT Karya Asmon Solusi No. 001/DIR/KASS/VI/2022 tanggal 09 Juni 2022.
Sekitar 54,10% untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan, antara lain untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
(ind)