Atasi Dampak Pandemi, Kemenhub Bahas Kerjasama Transportasi ASEAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan menghadiri pertemuan ke-49 ASEAN Senior Transport Officials Meeting (STOM) yang dilaksanakan virtual pada Selasa-Rabu, 16-17 Juni 2020. Pertemuan tersebut membahas agenda utama mengenai peningkatan konektivitas dan kerjasama di bidang transportasi.
Sekretaris Jenderal kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan pertemuan ini akan dibahas langkah-langkah yang diambil untuk memastikan konektivitas rantai pasokan (supply chain) tetap terbuka dan berfungsi dengan baik, melalui transportasi udara, darat dan laut, di tengah pandemi Covid-19.
"Diharapkan ini dapat memperkuat usaha bersama negara anggota ASEAN untuk mengatasi dampak pandemi pada sektor transportasi. Termasuk langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi ASEAN, mengingat sektor transportasi memegang peranan penting," ujar Djoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Djoko menambahkan, pada kesempatan tersebut, Indonesia menyampaikan usulan terkait penyeragaman protokol kesehatan dalam pengoperasian moda transportasi dan di simpul transportasi barang dan penumpang. Selain itu, terkait repatriasi awak kapal dan perlindungan awak kapal juga menjadi catatan yang disampaikan Indonesia.
"Saya juga menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi menghadapi wabah Covid-19 sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh ICAO dan WHO, diantaranya terkait penanganan fasilitasi di lingkungan bandara, kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat, penerbangan udara dan navigasi udara," jelasnya.
Masih terkait pandemi Covid-19, agenda terakhir pada pertemuan ini membahas recana penyelenggaraan ASEAN-China Transport Ministers Special Meeting yang akan dilaksanakan segera pada 13-17 Juli 2020 secara virtual. Nantinya pertemuan ini akan membahas dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh logistik dan transportasi internasional dalam masa pandemi Covid-19.
"Diharapkan nantinya masing-masing negara juga dapat berbagi pengalaman dalam melawan pandemi Covid-19 melalui usaha-usaha terkait transportasi, sekaligus nanti diterbitkan Joint Ministeral Statement tentang penguatan kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian pandemi serta pengelolaan rantai pasokan yang aman dan seimbang," jelas Djoko.
Sekretaris Jenderal kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan pertemuan ini akan dibahas langkah-langkah yang diambil untuk memastikan konektivitas rantai pasokan (supply chain) tetap terbuka dan berfungsi dengan baik, melalui transportasi udara, darat dan laut, di tengah pandemi Covid-19.
"Diharapkan ini dapat memperkuat usaha bersama negara anggota ASEAN untuk mengatasi dampak pandemi pada sektor transportasi. Termasuk langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi ASEAN, mengingat sektor transportasi memegang peranan penting," ujar Djoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Djoko menambahkan, pada kesempatan tersebut, Indonesia menyampaikan usulan terkait penyeragaman protokol kesehatan dalam pengoperasian moda transportasi dan di simpul transportasi barang dan penumpang. Selain itu, terkait repatriasi awak kapal dan perlindungan awak kapal juga menjadi catatan yang disampaikan Indonesia.
"Saya juga menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi menghadapi wabah Covid-19 sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh ICAO dan WHO, diantaranya terkait penanganan fasilitasi di lingkungan bandara, kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat, penerbangan udara dan navigasi udara," jelasnya.
Masih terkait pandemi Covid-19, agenda terakhir pada pertemuan ini membahas recana penyelenggaraan ASEAN-China Transport Ministers Special Meeting yang akan dilaksanakan segera pada 13-17 Juli 2020 secara virtual. Nantinya pertemuan ini akan membahas dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh logistik dan transportasi internasional dalam masa pandemi Covid-19.
"Diharapkan nantinya masing-masing negara juga dapat berbagi pengalaman dalam melawan pandemi Covid-19 melalui usaha-usaha terkait transportasi, sekaligus nanti diterbitkan Joint Ministeral Statement tentang penguatan kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian pandemi serta pengelolaan rantai pasokan yang aman dan seimbang," jelas Djoko.
(bon)