Ekspor RI Triwulan II/2022 Tumbuh 19,74 Persen, Mendag Ajak Jaga Momentum

Senin, 08 Agustus 2022 - 15:58 WIB
loading...
A A A
Ekspor batubara (HS 27) triwulan II tercatat meningkat pesat dari USD8,87 miliar pada triwulan I menjadi USD15,24 miliar di triwulan II 2022, atau tumbuh 71,83% quarter to quarter (q-to-q).



Selain komoditas utama, beberapa produk ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat positif seperti pupuk (HS 31), kapal/perahu (HS 89), serta produk nikel dan barang daripadanya (HS 75).

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia pada triwulan II juga tercatat positif. Ekspor ke China yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia tercatat sebesar USD15,18 miliar.

Nilai ekspor ke RRT ini berkontribusi sebesar 21,54% dari ekspor Indonesia pada triwulan II. Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar USD6,89 miliar, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD4,53 miliar.

Dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada triwulan II impor Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 4,5% dibandingkan triwulan I. Pertumbuhan impor ini sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas.

Impor migas tercatat mencapai USD10,84 miliar pada triwulan II ini, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD8,62 miliar.

“Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai USD15,55 miliar. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar USD9,33 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, pada periode Januari-Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD24,89 miliar telah mencatatkan sejarah karena menjadi yang tertinggi dan melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007 sebesar USD20,15 miliar.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, situasi global yang penuh turbulensi saat ini diperkirakan masih akan tetap memberikan keuntungan pada harga komoditas dan menjadi ‘durian runtuh’ (windfall) bagi kinerja ekspor komoditas Indonesia ke depan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1496 seconds (0.1#10.140)