Mendag Zulhas Ungkap Alasan Musnahkan Baju Bekas Senilai Rp8,5 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) memusnahkan 750 bal pakaian bekas asal impor senilai Rp8,5 miliar pada akhir pekan lalu merupakan upaya melindungi industri dan produk dalam negeri, khususnya tekstil Indonesia.
"Kalau cinta Indonesia tentu industri tekstil juga harus dilindungi. Jangan bilangnya cinta Indonesia tapi malah beli produk bekas yang diimpor secara bebas ke sini,'' ujarnya saat pembukaan Indonesia Retail Summit 2022 di Jakarta, Senin (15/8/22).
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, berharap agar gerakan cinta produk lokal tidak hanya sebatas ucapan namun juga diwujudkan melalui perilaku.
"Kualitas produk lokal sudah semakin bagus dan mendapatkan support dari semua pihak. Tentu Kemendag juga mengupayakan untuk terbukanya pintu ekspor bagi produk dalam negeri,” kata politisi PAN itu.
Lebih lanjut, Mendag mengapresiasi penyelenggaraan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2022 oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
Menurut dia, salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi dan belanja pemerintah serta masyarakat.
"Jadi kalau kita menghadirkan diskon tentu masyarakat akan tertarik untuk belanja dan ini bisa meningkatkan omzet penjualan," pungkasnya.
"Kalau cinta Indonesia tentu industri tekstil juga harus dilindungi. Jangan bilangnya cinta Indonesia tapi malah beli produk bekas yang diimpor secara bebas ke sini,'' ujarnya saat pembukaan Indonesia Retail Summit 2022 di Jakarta, Senin (15/8/22).
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, berharap agar gerakan cinta produk lokal tidak hanya sebatas ucapan namun juga diwujudkan melalui perilaku.
"Kualitas produk lokal sudah semakin bagus dan mendapatkan support dari semua pihak. Tentu Kemendag juga mengupayakan untuk terbukanya pintu ekspor bagi produk dalam negeri,” kata politisi PAN itu.
Lebih lanjut, Mendag mengapresiasi penyelenggaraan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2022 oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
Menurut dia, salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi dan belanja pemerintah serta masyarakat.
"Jadi kalau kita menghadirkan diskon tentu masyarakat akan tertarik untuk belanja dan ini bisa meningkatkan omzet penjualan," pungkasnya.
(ind)