Bersih-bersih BUMN, Erick Thohir: Korupsi Itu Menyakitkan

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 11:15 WIB
loading...
Bersih-bersih BUMN, Erick Thohir: Korupsi Itu Menyakitkan
Erick Thohir menyatakan korupsi yang terjadi di BUMN sangat menyakitkan segenap bangsa. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kondisi kesehatan BUMN menjadi faktor yang krusial. Pasalnya, BUMN sehat akan memberikan dampak besar bagi negara dan masyarakat.



"Sejak awal, kita berkomitmen melakukan transformasi menyeluruh dengan memperbaiki proses dan fokus bisnis hingga penerapan budaya kerja dengan core value AKHLAK," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Erick meyakini aksi bersih-bersih melalui transformasi bisnis dan sumber daya manusia (SDM) akan membawa perubahan besar bagi BUMN. Tak hanya mampu mendongkrak kinerja, juga menjadi fondasi besar perusahaan untuk meminimalisasi praktik korupsi.

"Korupsi itu bagian yang harus diberantas, walaupun kita menyadari korupsi dari zaman dulu sampai sekarang itu ada, tapi kita harus meminimalisasi korupsi, apalagi korupsi uang rakyat, uang pemerintah, ini sangat menyakitkan," kata dia.

Dia menyebut sejumlah transformasi yang dijalankan BUMN, mulai dari perampingan jumlah BUMN dan klasternya, pembentukan holding sebagai penguatan ekosistem, hingga menutup BUMN yang "mati suri". Semua itu tak hanya mendorong perbaikan BUMN, melainkan juga meningkatkan kontribusi terhadap negara dan masyarakat.

"Artinya, kalau BUMN-nya korupsi sehingga tidak sehat, bagaimana bisa menjadi sebuah korporasi yang baik dan bisa menjadi bagian ketika pemerintah mengintervensi dengan kebijakan-kebijakan saat terjadi ketidakseimbangan," ucap Erick.

Erick mengatakan BUMN yang sehat akan mampu tampil sebagai penyeimbang pasar melalui sejumlah intervensi seperti operasi pasar. Hal ini telah dilakukan BUMN saat melakukan intervensi dengan menjual masker sebesar Rp5.000 atau jauh di bawah harga pasar yang saat awal pandemi menyentuh angka Rp100 000.



"Hal-hal ini, menyeimbangkan pasar hanya bisa dilakukan kalau BUMN-nya sehat. Kalau BUMN-nya sakit, boro-boro mau intervensi pasar, buat dirinya sendiri aja sulit," tuturnya.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)