Penyaluran Kredit buat Si Kecil Sudah Mendekati Kondisi Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan memudahkan syarat pengajuan kredit usaha rakyat (KUR) pada masa pandemi Covid-19 ditandai dengan penyaluran KUR yang mulai meningkat signifikan pada minggu kedua Juni 2020.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi tersebut akan terus berlanjut sehingga ekspansi kredit nasional dapat meningkat dan pemulihan ekonomi nasional dapat lebih cepat.
"Pemerintah terus berupaya menjaga kesehatan masyarakat sekaligus memulihkan ekonomi nasional selama masa pandemi. Anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp607,65 triliun pun dimaksudkan untuk menjaga daya beli dan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Dia melanjutkan, program PEN tersebut terdiri dari anggaran perlindungan sosial sebesar Rp203,90 triliun, insentif usaha sebesar Rp120,61 triliun, dukungan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp123,46 triliun, pembiayaan korporasi sebesar Rp53,57 triliun, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemda sebesar Rp106,11 triliun.
"Khusus bagi UMKM, dukungan tersebut diberikan dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM. Total subsidi bunga yang dianggarkan mencapai Rp35,28 triliun dengan target penerima sebanyak 60,66 juta rekening," katanya. ( Baca:Teten Akui Dana KUR Rp129 Triliun Belum Terserap UMKM )
Dia menambahkan adanya penundaan angsuran dan subsidi bunga untuk usaha mikro dan kecil sebesar 6% selama tiga bulan pertama dan 3% selama tiga bulan berikutnya, serta usaha menengah sebesar 3% selama tiga bulan pertama dan 2% selama tiga bulan berikutnya.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Rakyat Indonesia (BRI) menunjukkan, bahwa BRI lebih fokus melakukan restrukturisasi kredit pada bulan April 2020 (79,4%) dan Mei 2020 (82,7%). Namun sejak minggu ketiga Juni 2020, porsi ekspansi kredit mikro telah mencapai 78,2% dan restrukturisasi hanya tinggal 21,8%.
"Bahkan pada akhir minggu ketiga Juni 2020, ekspansi total kredit kecil di BRI telah mencapai lebih dari Rp1 triliun per hari atau dengan kata lain sudah mendekati penyaluran kredit kecil pada masa normal. BRI adalah bank penyalur terbesar KUR dengan pangsa 64%," kata Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi tersebut akan terus berlanjut sehingga ekspansi kredit nasional dapat meningkat dan pemulihan ekonomi nasional dapat lebih cepat.
"Pemerintah terus berupaya menjaga kesehatan masyarakat sekaligus memulihkan ekonomi nasional selama masa pandemi. Anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp607,65 triliun pun dimaksudkan untuk menjaga daya beli dan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Dia melanjutkan, program PEN tersebut terdiri dari anggaran perlindungan sosial sebesar Rp203,90 triliun, insentif usaha sebesar Rp120,61 triliun, dukungan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp123,46 triliun, pembiayaan korporasi sebesar Rp53,57 triliun, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemda sebesar Rp106,11 triliun.
"Khusus bagi UMKM, dukungan tersebut diberikan dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM. Total subsidi bunga yang dianggarkan mencapai Rp35,28 triliun dengan target penerima sebanyak 60,66 juta rekening," katanya. ( Baca:Teten Akui Dana KUR Rp129 Triliun Belum Terserap UMKM )
Dia menambahkan adanya penundaan angsuran dan subsidi bunga untuk usaha mikro dan kecil sebesar 6% selama tiga bulan pertama dan 3% selama tiga bulan berikutnya, serta usaha menengah sebesar 3% selama tiga bulan pertama dan 2% selama tiga bulan berikutnya.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Rakyat Indonesia (BRI) menunjukkan, bahwa BRI lebih fokus melakukan restrukturisasi kredit pada bulan April 2020 (79,4%) dan Mei 2020 (82,7%). Namun sejak minggu ketiga Juni 2020, porsi ekspansi kredit mikro telah mencapai 78,2% dan restrukturisasi hanya tinggal 21,8%.
"Bahkan pada akhir minggu ketiga Juni 2020, ekspansi total kredit kecil di BRI telah mencapai lebih dari Rp1 triliun per hari atau dengan kata lain sudah mendekati penyaluran kredit kecil pada masa normal. BRI adalah bank penyalur terbesar KUR dengan pangsa 64%," kata Airlangga.
(uka)