Jejak Harga BBM di Indonesia: Bensin Pernah Seharga Rp0,3 Perak per Liter

Minggu, 04 September 2022 - 18:00 WIB
loading...
A A A

5. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Selama dua kali masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercatat harga BBM bersubsidi berubah sebanyak delapan kali. Dari beragam perubahan tersebut SBY tercatat sebagai Presiden yang empat kali menaikkan harga Premium, dan menurunkannya sebanyak tiga kali. Untuk solar, SBY empat kali menaikkannya, dan menurunkannya sebanyak dua kali.

Berikut rinciannya:
- 1 November 2004: Premium Rp1.810 dan solar Rp1.650
- 1 Maret 2005: Premium Rp2.400 dan solar Rp2.100
- 1 Oktober 2005: Premium Rp4.500 dan solar Rp4.300
- 24 Mei 2008: Premium Rp6.000 dan solar Rp5.500
- 1 Desember 2008: Premium Rp5.500 dan solar Rp5.500
- 15 Desember 2008: Premium Rp5.000 dan solar Rp4.800
- 15 Januari 2009: Premium Rp4.500 dan solar Rp4.500
- 22 Juni 2013: Premium Rp6.500 dan solar Rp5.500

6. Presiden Joko Widodo
Diawal masa pimpinannya Presiden Jokowi harus membuat keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Bahkan Jokowi menjadi presiden pertama RI yang menyampaikan sendiri informasi ini kepada publik. Tak hanya itu, Jokowi juga menjadi presiden pertama yang mengeluarkan kebijakan untuk menghapus subsidi untuk BBM jenis Premium hingga membuat bensin tersebut menghilang dari pasaran.

Kondisi ini akhirnya membuat Premium tak lagi dijual Pertamina, dan BBM jenis Pertalite ditetapkan sebagai BBM Khusus Penugasan (JBKP), yang berhak untuk mendapatkan subsidi.



Berikut rincian perubahan harga BBM pada masa kepemimpinan Jokowi :
- 18 November 2014: Premium Rp8.500 dan solar Rp7.250
- 1 Januari 2015 Premium Rp7.600 dan solar Rp7.250 disertai kebijakan Jokowi mencabut subsidi premium. Subsidi solar menjadi tetap Rp1.000
- 19 Januari 2015 berlaku dua harga yaitu Bali Madura Premium Rp6.900 dan solar Rp6.400 Luar Bali Madura Premium Rp6.700 dan solar Rp6.400
- 1 Maret 2015 kembali berlaku satu harga nasional: Premium Rp6.800 dan solar Rp6.400
-28 Maret 2015: Premium Rp7.300 dan solar Rp6.900
- 5 Januari 2016 Kembali berlaku dua harga yaitu Jawa, Madura, Bali (Jamali): Premium Rp7.050 dan Solar Rp5.650. Di luar Jamali: Premium Rp6.950 dan Solar Rp5.650
- 1 April 2016: Jamali Premium Rp6.550 dan solar Rp5.150. Di luar Jamali: Premium Rp6.450 - solar Rp5.150
- 10 Oktober 2018: Jamali Premium Rp7.000 dan solar Rp5.150. Luar Jamali Premium Rp6.900 dan solar Rp5.150. Namun, kebijakan ini dibatalkan satu jam setelah diumumkan. Kemudian Pertalite ditetapkan sebagai BBM bersubsidi.

- 1 April 2022: Pertalite Rp7.650 dan solar Rp5.150
- 3 September 2022: Pertalite Rp10 ribu dan solar Rp6.800

(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)