Matikan Aliran Gas ke Eropa, Ini Syarat Rusia Agar Pipa Nord Stream 1 Dibuka Kembali
loading...
A
A
A
"Kebocoran seperti itu biasanya tidak mempengaruhi pengoperasian turbin dan dapat disegel di lokasi. Ini adalah prosedur rutin dalam pemeliharaan," kata Siemens dalam pernyataan sebelumnya.
Di sisi lain meskipun Inggris tidak bergantung pada pipa Nord Stream 1 untuk gasnya, keputusan Kremlin untuk menutup pasokan ke Eropa telah meningkatkan biaya keseluruhan gas. Peningkatan keseluruhan menjadi penyebab lonjakan tagihan energi untuk konsumen di Inggris, Wales dan Skotlandia.
Peskov mengkritik para pemimpin Eropa atas terjadinya lonjakan tagihan: "Jelas bahwa Eropa semakin buruk bagi orang-orang, pengusaha, perusahaan, untuk hidup dan bekerja: lebih sedikit uang yang diperoleh, standar hidup turun," katanya.
Sedangkan calon perdana menteri Inggris, Liz Truss telah berjanji akan menyusun rencana untuk menangani mahalnya tagihan energi setelah dirinya resmi berkantor.
Namun sektor bisnis Inggris tidak dilindungi oleh batas harga dan minggu lalu, Kamar Dagang Inggris memperingatkan perusahaan akan "menutup pintu mereka pada musim dingin ini" jika mereka tidak diberi dukungan terkait harga energi yang meningkat tinggi.
Pakar energi, Bill Farren-Price mengatakan kepada program Today BBC bahwa "momen krisis" akan datang akhir tahun ini jika permintaan sangat tinggi untuk gas melebihi apa yang dapat diimpor.
Sejumlah negara Eropa telah mengungkapkan rencana untuk membantu bisnis dan konsumen mengatasi lonjakan biaya energi. Pada hari Minggu, Jerman mengumumkan paket senilai 65 miliar euro yang mencakup pembayaran satu kali kepada yang paling rentan dan keringanan pajak kepada perusahaan.
Selama akhir pekan, Swedia dan Finlandia juga mengumumkan paket multi-miliar pound untuk mendukung perusahaan energi.
Menteri Eropa lainnya menuduh Rusia menggunakan pasokan energi sebagai senjata ekonomi terhadap mereka yang mendukung Ukraina. Moskow telah membantah dengan sengaja membatasi ekspor menjelang musim dingin.
Perang Musim Dingin
Pipa dijadwalkan bakal dibuka kembali pada hari Sabtu, kemarin tetapi Gazprom membuat pengumuman tentang penutupan pipa pada hari Jumat tak lama setelah negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia sebagai upaya mendukung Ukraina.
Di sisi lain meskipun Inggris tidak bergantung pada pipa Nord Stream 1 untuk gasnya, keputusan Kremlin untuk menutup pasokan ke Eropa telah meningkatkan biaya keseluruhan gas. Peningkatan keseluruhan menjadi penyebab lonjakan tagihan energi untuk konsumen di Inggris, Wales dan Skotlandia.
Peskov mengkritik para pemimpin Eropa atas terjadinya lonjakan tagihan: "Jelas bahwa Eropa semakin buruk bagi orang-orang, pengusaha, perusahaan, untuk hidup dan bekerja: lebih sedikit uang yang diperoleh, standar hidup turun," katanya.
Sedangkan calon perdana menteri Inggris, Liz Truss telah berjanji akan menyusun rencana untuk menangani mahalnya tagihan energi setelah dirinya resmi berkantor.
Namun sektor bisnis Inggris tidak dilindungi oleh batas harga dan minggu lalu, Kamar Dagang Inggris memperingatkan perusahaan akan "menutup pintu mereka pada musim dingin ini" jika mereka tidak diberi dukungan terkait harga energi yang meningkat tinggi.
Pakar energi, Bill Farren-Price mengatakan kepada program Today BBC bahwa "momen krisis" akan datang akhir tahun ini jika permintaan sangat tinggi untuk gas melebihi apa yang dapat diimpor.
Sejumlah negara Eropa telah mengungkapkan rencana untuk membantu bisnis dan konsumen mengatasi lonjakan biaya energi. Pada hari Minggu, Jerman mengumumkan paket senilai 65 miliar euro yang mencakup pembayaran satu kali kepada yang paling rentan dan keringanan pajak kepada perusahaan.
Selama akhir pekan, Swedia dan Finlandia juga mengumumkan paket multi-miliar pound untuk mendukung perusahaan energi.
Menteri Eropa lainnya menuduh Rusia menggunakan pasokan energi sebagai senjata ekonomi terhadap mereka yang mendukung Ukraina. Moskow telah membantah dengan sengaja membatasi ekspor menjelang musim dingin.
Perang Musim Dingin
Pipa dijadwalkan bakal dibuka kembali pada hari Sabtu, kemarin tetapi Gazprom membuat pengumuman tentang penutupan pipa pada hari Jumat tak lama setelah negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia sebagai upaya mendukung Ukraina.