Semua Mata Beralih ke Rute Ukraina Saat Rusia Matikan Aliran Gas Eropa

Sabtu, 10 September 2022 - 05:51 WIB
loading...
A A A
Jika pasokan melalui Ukraina ditutup, itu akan memotong setengah dari total ekspor pipa Rusia saat ini ke benua itu, yang berjumlah sekitar 80 juta meter kubik per hari. Hal itu akan membuat Gazprom mengirim gas melalui satu pipa TurkStream ke beberapa negara Eropa yang tidak memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia meskipun ada sanksi.

"Jika pertimbangan geopolitik berlaku, TurkStream pada pandangan pertama tampaknya berada dalam posisi yang lebih istimewa daripada pipa lainnya," kata Seorang analis gas di Skoltech Project Center for Energy Transition dan ESG, Sergei Kapitonov.

"Target pasar pertama dan utamanya adalah Turki, yang dipandang sebagai 'negara sahabat' dalam kebijakan Rusia saat ini, dan pasar penjualan di Eropa termasuk Serbia dan Hongaria," bebernya.

Situasinya sudah menjadi sangat mengerikan di Eropa dan para politisi bergegas untuk meredam dampaknya dengan intervensi pasar yang drastis. Para menteri energi Uni Eropa bertemu Jumat ini untuk menyusun rencana, yang mungkin termasuk proposal untuk membatasi harga gas Rusia.

Langkah seperti itu akan berisiko semakin mengobarkan ketegangan dengan Kremlin. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pada hari Rabu, bahwa pasokan energi akan terputus bagi mereka yang membatasi harga.

Kanselir Jerman Olaf Scholz kembali menuduh Moskow melakukan pemerasan dengan menutup pasokan melalui Nord Stream dan Putin mengatakan itu "omong kosong."

Aliran Nord Stream

Kapan dimulainya kembali pasokan melalui Nord Stream, pipa bawah laut ke Jerman, masih belum jelas. Gazprom mengatakan, aliran dari pipa tersebut tidak dapat beroperasi sampai kerusakan peralatan diperbaiki.

Tetapi Siemens Energy, produsen turbin untuk stasiun kompresor Portovaya, mengatakan, kondisi itu tidak membenarkan penghentian pasokan. Menurut pandangan yang dibagikan oleh operator jaringan Jerman itu, alasan yang disampaikan tidak berdasar.

Bahkan sebelum penghentian aliran gas secara penuh, Nord Stream hanya beroperasi pada kapasitas 20% karena empat turbin tidak beraksi yang diklaim membutuhkan perbaikan besar atau beberapa servis di lokasi, menurut Gazprom.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5097 seconds (0.1#10.140)