Tiru China, Bos IBC Usul Subsidi BBM Dialihkan ke Baterai Mobil Listrik

Selasa, 20 September 2022 - 12:44 WIB
loading...
Tiru China, Bos IBC...
Komponen kendaraan listrik 40-35% berasal dari baterai. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menyarankan pemerintah mengalihkan subsidi energi, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM) , untuk produksi baterai kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV).

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mencatat keberhasilan produsen baterai di beberapa negara lantaran adanya pengalihan subsidi energi dan insentif untuk produksi baterai. Dia menyebut China sebagai salah satu contoh sukses.

"Jadi ini ada beberapa benchmarking yang sudah kita lakukan, di mana ada beberapa negara yang menjadi kunci utama untuk kesuksesan seperti di China. Itu aspek insentif atau subsidi mendorong industri EV di awal," ungkap Toto saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Selasa (20/9/2022).



Dari studi perbandingan, lanjut Toto, China menjadi negara yang sukses memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.

Di awal perintisannya, pemerintah China menggelontorkan subsidi energi untuk EV baterai, subsidi itu sebelumnya dialokasikan untuk sektor energi yang lain.

Menurut dia, pengalihan subsidi BBM ke baterai perlu dilakukan lantaran berpengaruh besar terhadap biaya konsumen, terutama mereka yang beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.



Toto berhitung konponen EV atau kendaraan listrik 40-35% berasal dari baterai. Sehingga, ongkos produksi baterai pun harus menjadi pertimbangan utama.



"Karena baterai ini di kendaraan EV itu kurang lebih 30-35% ada di baterai. Jadi, kalau kita melakukan produksi dari dalam negeri dan tingkat TKDN-nya juga tinggi, itu akan sangat mengurangi biaya dari konsumen untuk mengadopsi EV baik motor maupun mobil," tuturnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Rencana Relaksasi TKDN,...
Rencana Relaksasi TKDN, Industri Nasional Waspadai Banjir Impor dari China
3 Alasan Trump Nekat...
3 Alasan Trump Nekat Kobarkan Perang Dagang dengan China
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Siapa yang Bakal Menang dan Berakhir Tumbang?
Trump Tambah Tarif Impor...
Trump Tambah Tarif Impor dari China Jadi 145%, Importir AS Kocar-kacir
Trump Tunda Tarif ke...
Trump Tunda Tarif ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, China Tetap Digebuk 125%
Saling Balas Perang...
Saling Balas Perang Dagang AS-China, Trump Kerek Tarif Jadi 125%
Balas Amukan Trump,...
Balas Amukan Trump, China Gebuk AS dengan Tarif 84%
Donald Trump Ngamuk,...
Donald Trump Ngamuk, AS Gebuk China dengan Tarif 104%
Rekomendasi
Kisah Seru Anak Betawi...
Kisah Seru Anak Betawi Animasi Anak Si Entong Tayang di MNCTV
Saksikan Malam Ini 30...
Saksikan Malam Ini 30 Menit Bersama Kabinet Merah Putih Dari Aktivis Jadi Wamendag Bersama Anita Dewi dan Wamendag Roro Esti, Hanya di iNews
Apakah Wanita Boleh...
Apakah Wanita Boleh Melamar Pria dalam Islam?
Berita Terkini
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
1 jam yang lalu
Kisah Warung Legendaris...
Kisah Warung Legendaris Bu Sum di Yogyakarta, Berkembang Bersama Pendanaan dari BRI
2 jam yang lalu
Pengusaha Muda Blak-blakan...
Pengusaha Muda Blak-blakan Soal Efek Bahaya dari Perang Tarif AS dan China
2 jam yang lalu
Rencana Relaksasi TKDN,...
Rencana Relaksasi TKDN, Industri Nasional Waspadai Banjir Impor dari China
2 jam yang lalu
Batas Pelaporan SPT...
Batas Pelaporan SPT Tahunan Diperpanjang, 12,79 Juta Wajib Pajak Sudah Serahkan
3 jam yang lalu
Uni Eropa Balik Melawan...
Uni Eropa Balik Melawan AS, Siap Jatuhkan Tarif 25% Mulai Minggu Depan
4 jam yang lalu
Infografis
Respons China saat AS...
Respons China saat AS Hendak Jual Jet Tempur F-35 ke India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved