Penyimpanan Gas Alam Jerman Hampir 90 Persen, Tapi Akan Kosong Usai Musim Dingin

Rabu, 21 September 2022 - 03:38 WIB
loading...
Penyimpanan Gas Alam Jerman Hampir 90 Persen, Tapi Akan Kosong Usai Musim Dingin
Upaya ekonomi terbesar di Eropa untuk membuat tangki penyimpanan gas alamnya penuh berjalan dengan baik. Tetapi stok gas alam Jerman itu hanya cukup untuk melewati satu musim dingin. Foto/Dok
A A A
BERLIN - Menteri ekonomi Jerman menegaskan kembali, bahwa upaya ekonomi terbesar di Eropa untuk membuat tangki penyimpanan gas alamnya penuh berjalan dengan baik. Tetapi Ia memberikan catatan bahwa, stok gas alam Jerman itu hanya cukup untuk melewati satu musim dingin.

"Jika semuanya berjalan dengan baik dengan penghematan gas dan kami beruntung dengan cuaca, kami memiliki kesempatan untuk melewati musim dingin dengan baik," kata Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck dalam konferensi pers dilansir Marketwatch.

Tetapi dia juga mengatakan bahwa penyimpanan gas kemungkinan akan 'kosong' setelah musim dingin.

Harga gas alam Eropa sendiri telah turun dari level tertinggi pada bulan Agustus setelah pipa gas Nord Stream 1 dari Rusia ke Jerman ditutup. Patokan berjangka gas alam acuan Eropa untuk pengiriman November diperdagangkan di sekitar 202,45 euro per megawatt jam pada Senin sore dari 349 euro pada akhir Agustus.



Seperti diketahui Uni Eropa beserta negara-negara anggotanya telah berjuang mengatasi kekurangan gas dari Rusia yang dituduh menggunakan sumber daya alam sebagai senjata dalam perang melawan Ukraina. Moskow dua minggu lalu mengumumkan penutupan pipa dan pasokannya ke Eropa Barat tanpa batas waktu, dengan alasan masalah teknis.

“Pertanyaannya adalah ketika kita sampai ke musim semi 2023 dengan benar-benar habis, cadangan, dan gas masih belum mengalir,” kata CEO perusahaan energi Italia Enel SpA ENEL, Francesco Starace dalam sebuah wawancara.

“Apakah Eropa dapat membangun kembali penyimpanan gasnya, dengan semua cadangan regasifier terapung dan energi yang berasal dari bagian lain dunia? Saya pikir itu akan menjadi tantangan besar," bebernya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0870 seconds (0.1#10.140)