Bertemu Orang Terkaya India, Erick Thohir Ajak Adani Group Investasi di BUMN?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir baru-baru ini bertemu dengan pengusaha kenamaan yang juga orang terkaya di India, Gautam Adani. Keduanya bertemu saat Erick melakukan kunjungan kerja di Singapura.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Erick menceritakan pertemuannya dengan orang Asia pertama yang masuktiga besar terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index dengan kekayaan mencapai USD147 miliar.
"Di sela kunjungan kerja di Singapura, saya bertemu dengan Gautam Adani, Chairman Adani Group yang merupakan perusahaan multinasional dari India," beber Erick melalui akun Instagramnya, Selasa (27/9/2022).
Erick tidak membeberkan lebih lanjut apakah Gautam melalui perusahaannya, Adani Group, akan menjadi mitra kerja strategis BUMN.
Hanya saja, Erick berharap pertemuan tersebut bisa menghasilkan komitmen investasi dengan perusahaan pelat merah di Tanah Air. "Saya berharap Adani Group dapat melakukan investasi bersama BUMN," tuturnya.
Mantan Bos Inter Milan itu mencatat Adani Group termasuk salah satu perusahaan multinasional yang berkomitmen dan berperan penting dalam transisi energi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) di India. Di negara tersebut, perusahaan menggelontorkan nilai investasi sebesar USD70 miliar.
Di lain sisi, Erick memandang hubungan kerja sama selatan-selatan (KSS) merupakan modal besar yang harus dilakukan Indonesia di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.
Langkah pemerintah menggaet investor asing, meski ekonomi dunia sedang gejolak pun diyakini bisa mendorong pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, dia mendorong adanya kerja sama bisnis Indonesia-India.
"Potensi kerja sama ekonomi Indonesia-India pun dapat ditingkatkan melalui perdagangan dan peningkatan investasi di kedua negara," ucap Erick.
Terkait kerja sama Indonesia-India, pemerintah melalui Perum Bulog resmi menggandeng Allanasons Pvt Ltd. Keduanya menyepakati kerja sama dagang atau business to business.
Kerja sama itu bertujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beberapa komoditas pokok di Indonesia dan India.
Kolaborasi kedua entitas ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Bali, Jumat (23/9/2022).
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Erick menceritakan pertemuannya dengan orang Asia pertama yang masuktiga besar terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index dengan kekayaan mencapai USD147 miliar.
"Di sela kunjungan kerja di Singapura, saya bertemu dengan Gautam Adani, Chairman Adani Group yang merupakan perusahaan multinasional dari India," beber Erick melalui akun Instagramnya, Selasa (27/9/2022).
Erick tidak membeberkan lebih lanjut apakah Gautam melalui perusahaannya, Adani Group, akan menjadi mitra kerja strategis BUMN.
Hanya saja, Erick berharap pertemuan tersebut bisa menghasilkan komitmen investasi dengan perusahaan pelat merah di Tanah Air. "Saya berharap Adani Group dapat melakukan investasi bersama BUMN," tuturnya.
Mantan Bos Inter Milan itu mencatat Adani Group termasuk salah satu perusahaan multinasional yang berkomitmen dan berperan penting dalam transisi energi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) di India. Di negara tersebut, perusahaan menggelontorkan nilai investasi sebesar USD70 miliar.
Di lain sisi, Erick memandang hubungan kerja sama selatan-selatan (KSS) merupakan modal besar yang harus dilakukan Indonesia di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.
Langkah pemerintah menggaet investor asing, meski ekonomi dunia sedang gejolak pun diyakini bisa mendorong pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, dia mendorong adanya kerja sama bisnis Indonesia-India.
"Potensi kerja sama ekonomi Indonesia-India pun dapat ditingkatkan melalui perdagangan dan peningkatan investasi di kedua negara," ucap Erick.
Terkait kerja sama Indonesia-India, pemerintah melalui Perum Bulog resmi menggandeng Allanasons Pvt Ltd. Keduanya menyepakati kerja sama dagang atau business to business.
Kerja sama itu bertujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beberapa komoditas pokok di Indonesia dan India.
Kolaborasi kedua entitas ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Bali, Jumat (23/9/2022).
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ind)