Chip dan Anggaran Gagalkan Target 1.000 Unit Konversi Kendaraan Konvensional ke Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) menargetkan 1.000 unit kendaraan bermotor dikonversi menjadi kendaraan listrik pada tahun ini. Tampaknya, rencana tersebut menemui sejumlah hambatan hingga tak terealisasi, alias gagal total.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan, target tersebut batal tercapai karena ada masalah pasokan komponen akibat krisis chip semikonduktor.
"Target 1.000 di tahun ini sepertinya mundur, karena memang akhir-akhir ini ketersediaan dari material, komponen terutama yang chip itu ngaruh, karena itu di controller dan sebagainya," ujar Sripeni kepada wartawan usai menghadiri acara Pembukaan Indonesia Electric Motor Show 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/9/2022).
Salah satu yang terpengaruh akibat kelangkaan chip adalah battery management system (BMS) yang diterapkan pada baterai kendaraan listrik. Selain itu yang menjadi masalah selanjutnya adalah belum tersedia anggaran.
"Sekali lagi memang untuk yang tahun ini karena ketersediaan anggaran. Kami ini menggarap kementerian dan lembaga, tapi mereka belum ada anggarannya," terangnya.
Ia berharap dengan adanya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2022 bisa mendorong anggaran di APBN untuk proses konversi kendaraan bermotor. "Alhamdulillah Presiden sudah menerbitkan inpres, harapannya APBN 2023 akan ada anggaran. Jadi di 2023 awal kita sudah bisa mulai," ungkapnya.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan, target tersebut batal tercapai karena ada masalah pasokan komponen akibat krisis chip semikonduktor.
"Target 1.000 di tahun ini sepertinya mundur, karena memang akhir-akhir ini ketersediaan dari material, komponen terutama yang chip itu ngaruh, karena itu di controller dan sebagainya," ujar Sripeni kepada wartawan usai menghadiri acara Pembukaan Indonesia Electric Motor Show 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/9/2022).
Salah satu yang terpengaruh akibat kelangkaan chip adalah battery management system (BMS) yang diterapkan pada baterai kendaraan listrik. Selain itu yang menjadi masalah selanjutnya adalah belum tersedia anggaran.
"Sekali lagi memang untuk yang tahun ini karena ketersediaan anggaran. Kami ini menggarap kementerian dan lembaga, tapi mereka belum ada anggarannya," terangnya.
Ia berharap dengan adanya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2022 bisa mendorong anggaran di APBN untuk proses konversi kendaraan bermotor. "Alhamdulillah Presiden sudah menerbitkan inpres, harapannya APBN 2023 akan ada anggaran. Jadi di 2023 awal kita sudah bisa mulai," ungkapnya.
(uka)