Terungkap Karyawan Rio Tinto Jadi Korban Pelecehan Seksual di Lokasi Tambang Australia Barat
loading...
A
A
A
SYDNEY - Rio Tinto Ltd mengatakan, seorang karyawan di salah satu tambangnya pada negara bagian Australia Barat mengalami pelecehan seksual dan polisi menduga pelaku juga berasal dari lokasi tersebut.
Insiden itu terjadi tiga bulan setelah komisioner diskriminasi seks Australia menyerukan, perubahan mendesak dalam industri pertambangan di negara itu. Dimana sebelumnya laporan pemerintah negara bagian menemukan bahwa pelecehan dan penyerangan seksual marak di sektor tambang.
"Rio Tinto terus bekerja sama dengan Departemen Pertambangan, Regulasi Industri, dan Keselamatan sehubungan dengan penyelidikannya," kata seorang juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email seperti dikutip dari Reuters.
Rio Tinto mengatakan perusahaan tidak akan memberikan rincian lebih lanjut karena hak privasi dan rasa hormat terhadap proses hukum. Akan tetapi insiden tersebut telah diinformasikan kepada karyawan.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Rio pada bulan Februari menguraikan budaya intimidasi, pelecehan, dan rasisme di dalam raksasa pertambangan global itu. Termasuk 21 laporan tentang pemerkosaan atau serangan seksual yang benar terjadi atau percobaan selama lima tahun terakhir.
Perempuan di lokasi pertambangan di seluruh industri telah lama mengeluhkan tindakan pelecehan seksual pada lokasi yang disebut kamp-kamp pertambangan, akomodasi sementara yang didirikan di tambang terpencil untuk menampung para pekerja.
Insiden itu terjadi tiga bulan setelah komisioner diskriminasi seks Australia menyerukan, perubahan mendesak dalam industri pertambangan di negara itu. Dimana sebelumnya laporan pemerintah negara bagian menemukan bahwa pelecehan dan penyerangan seksual marak di sektor tambang.
"Rio Tinto terus bekerja sama dengan Departemen Pertambangan, Regulasi Industri, dan Keselamatan sehubungan dengan penyelidikannya," kata seorang juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email seperti dikutip dari Reuters.
Rio Tinto mengatakan perusahaan tidak akan memberikan rincian lebih lanjut karena hak privasi dan rasa hormat terhadap proses hukum. Akan tetapi insiden tersebut telah diinformasikan kepada karyawan.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Rio pada bulan Februari menguraikan budaya intimidasi, pelecehan, dan rasisme di dalam raksasa pertambangan global itu. Termasuk 21 laporan tentang pemerkosaan atau serangan seksual yang benar terjadi atau percobaan selama lima tahun terakhir.
Perempuan di lokasi pertambangan di seluruh industri telah lama mengeluhkan tindakan pelecehan seksual pada lokasi yang disebut kamp-kamp pertambangan, akomodasi sementara yang didirikan di tambang terpencil untuk menampung para pekerja.
(akr)