Jaga Kesehatan Keuangan Keluarga Jelang Tutup Tahun, Simak Tipsnya

Jum'at, 30 September 2022 - 19:09 WIB
loading...
Jaga Kesehatan Keuangan Keluarga Jelang Tutup Tahun, Simak Tipsnya
Ilustrasi foto/pexels/karolina grabowska
A A A
JAKARTA - Tanpa terasa tahun 2022 segera berakhir dalam waktu kurang dari 100 hari ke depan. Bagi sebagian orang atau kalangan, akhir tahun identik dengan liburan atau jalan-jalan bersama keluarga.

Hal itu sah-sah saja namun jangan lupa untuk berhitung dengan cermat agar keuangan keluarga tidak boncos dan kantong tidak kering saat memasuki tahun yang baru.

Bagi para istri atau ibu, sebagai menteri keuangan keluarga, detail mengenai kesehatan keuangan keluarga harus menjadi salah satu perhatian.

Jika sudah mulai melakukan pengelolaan keuangan atau baru akan memulai untuk dijalankan pada tahun depan, tak ada salahnya untuk mengecek kembali beberapa tips berikut ini agar manajemen keuangan keluarga tetap sehat dalam jangka panjang.

1. Buat Skema Anggaran Keluarga dan Lakukan Evaluasi
Memiliki skema anggaran keluarga akan memberikan lebih banyak kemudahan untuk mengkaji perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran dalam satu periode tertentu, misalnya periode mingguan atau bulanan.

Biasanya, pengeluaran rutin dapat kita petakan dalam beberapa variabel utama, seperti biaya perumahan, air dan listrik, transportasi, pendidikan, serta grosir atau kebutuhan belanja kebutuhan primer.

Agar semakin efisien jelang akhir tahun, coba petakan kembali persentase masing-masing pengeluaran beberapa bulan terakhir. Apakah ada yang dapat dikurangi porsinya, atau berpotensi akan meningkat pada tahun depan.

Hitung juga rata-rata pengeluaran per bulan, dan pelajari pola pengeluaran di bulan tertentu yang lebih besar dari biasanya, misal di tahun ajaran baru anak, atau hari raya.

Jangan lupa sisihkan anggaran untuk kebutuhan tiba-tiba misal pembaruan pajak, renovasi rumah, kegiatan ekstrakurikuler anak, serta agenda spesial keluarga misal liburan akhir tahun.



2. Cek Persentase Tabungan dan Buatlah Proyeksi
Dalam mengelola keuangan, aspek kebutuhan jangka panjang menjadi salah satu komponen penting yang perlu dipertimbangkan.

Selain menyusun persentase pengeluaran rutin dengan mawas dan rinci, mengalokasikan sebagian pendapatan untuk menabung juga patut dilakukan.

Jika sudah mulai menyicil tabungan keluarga untuk masa depan, perkuat motivasi menabung dengan menyusun proyeksi tabungan dalam beberapa waktu kedepan, serta untuk apa saja tabungan tersebut akan digunakan.

Misalnya, jika memiliki rencana untuk mengajak anggota keluarga untuk berwisata, atau tabungan pendidikan untuk masa depan anak.

Jika baru akan memulai, ada baiknya diawali dengan melihat kembali persentase pendapatan yang mungkin dapat disimpan sebagai tabungan rutin. Walaupun penting, harus tetap realistis dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk kebutuhan keluarga.

3. Perbanyak Informasi dan Edukasi Perencanaan Keuangan
Banyak yang berpikir bahwa perencanaan keuangan hanya berkutat pada memetakan pengeluaran dan perbanyak menabung.

Padahal, banyak hal yang dapat dipahami lebih mendalam jika mempelajari perencanaan keuangan, seperti menyusun tujuan finansial, mengantisipasi risiko keuangan, hingga eksplorasi instrumen investasi untuk menambah pendapatan pasif.

Baik baru akan memulai maupun telah menjalankan perencanaan keuangan. Kontinu menambah pengetahuan tentang finansial perlu dilakukan agar tetap relevan dengan kondisi saat ini, apalagi dengan perkembangan teknologi finansial yang sangat dinamis.

Jelajahi konten-konten mengenai financial planning di platform digital, mengikuti diskusi atau seri berbagi ilmu bersama financial planner, atau menjadi bagian dari komunitas bisa menjadi pilihan. Siapa tahu, pengetahuan ini dapat dimanfaatkan untuk strategi manajemen keuangan di masa depan.



4. Mulai Adopsi dan Manfaatkan Platform Digital
Zaman terus berubah dan teknologi pun semakin berkembang untuk mempermudah gaya hidup, termasuk dalam mengelola keuangan dengan lebih efisien.

Sebagai bagian dari resolusi keuangan, tidak ada salahnya untuk mulai mengintegrasikan platform digital yang relevan dengan kebutuhan keuangan keluarga.

Jika mulai merasa berbelanja langsung di supermarket malah makin boros karena transportasi dan parkir misalnya, coba jajaki platform belanja grosir online yang menawarkan pengantaran gratis ke rumah.

Salah satu platform digital yang mungkin dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal tentu saja fitur e-wallet atau dompet digital.

Jaga Kesehatan Keuangan Keluarga Jelang Tutup Tahun, Simak Tipsnya


Saat ini, dompet digital bukan hanya dapat dimanfaatkan untuk berbelanja online atau pembayaran di merchant via QRIS namun juga semakin berkembang untuk berbagai kebutuhan transaksi digital lainnya.

ShopeePay misalnya, kini memiliki fitur Transfer ShopeePay yang memungkinkan transfer antar wallet ShopeePay dan ke semua rekening bank secara gratis tanpa biaya admin dan bebas kuota harian.

Melalui aplikasi Shopee, transfer dengan ShopeePay bisa dilakukan real time alias langsung sampai. Selain menghemat biaya admin, pengguna tidak perlu repot berpindah-pindah aplikasi atau harus mengunjungi ATM.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2420 seconds (0.1#10.140)