Pengusaha Cemaskan Gelombang PHK Saat Resesi Global Datang di 2023

Selasa, 11 Oktober 2022 - 15:31 WIB
loading...
Pengusaha Cemaskan Gelombang...
Resesi global yang bakal datang pada 2023 membuat kalangan pengusaha harap-harap cemas, karena bisa menganggu investasi dan memicu gelombang PHK besar-besaran. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Proyeksi resesi global yang bakal datang pada 2023 membuat kalangan pengusaha harap-harap cemas. Ancaman resesi seperti awan gelap bagi pengusaha, karena bisa menganggu investasi dan memicu gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).



Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkapkan, kondisi ini akan mengganggu masuknya modal investor ke Indonesia. Alhasil, investor cenderung akan mengalihkan dananya ke safe haven, seperti emas dan dolar AS.

"Kondisi perekonomian global saat ini memang masih diliputi oleh ketidakpastian, terakhir kita sama-sama ketahui beberapa aktivitas perekonomian di Amerika juga mengalami kontraksi. Tentunya hal ini semakin memperkuat risiko akan terjadinya resesi perekonomian dunia,"jelas Diana kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (11/10/2022).

"Bagi indonesia sendiri kondisi ini pastinya akan berpengaruh dalam perekonomian nasional, terutama di bidang investasi," sambungnya.

Selain itu, lanjut Diana, resesi akan membuat keuangan investor yang selama ini menanamkan modal di Indonesia terganggu. Sehingga tidak hanya memperkecil investasi yang masuk, tapi investasi existing pun bisa mangkrak.

Ia khawatir, bila kondisi di atas tidak terkedali, maka akan terjadi gelombang PHK besar-besaran mengingat kinerja manufaktur yang terganggu. "Untuk itu kami berharap kinerja manufaktur akan tetap terjaga sebagai tulang punggung perekonomian nasional," ungkap Diana.

Untuk diketahui, peringatan resesi muncul melihat kebijakan moneter ketat bank sentral di sejumlah negara. Bank-bank sentral ini terus mengerek suku bunganya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memprediksi resesi global akan terjadi lebih cepat.

"Tapi yang tidak bisa kami prediksi ialah seberapa serius resesi dan berapa lama itu akan berlangsung," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar.

Terlepas dari kemungkinan resesi global tahun depan, OJK belum secara spesifik membocorkan kebijakan relaksasi yang diperlukan.

"Jika dalam perkembangan selanjutnya kami merasa perlu kebijakan yang tepat untuk mencapai target, tentu kami akan merumuskan dan mengesahkan (kebijakan) tersebut," terang Mahendra.

Sementara itu, Presiden Bank Dunia, David Malpass mengatakan, kebijakan moneter bank sentral yang cukup agresif akan menghambat proses pemulihan ekonomi global. Imbasnya, ekonomi dunia diperkirakan melambat menjadi 0,5% tahun depan.

Ia khawatir tren perlambatan ekonomi akan berlangsung dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Malpass mendesak seluruh negara fokus meningkatkan produksi agar pasokan kembali melimpah, sehingga inflasi bisa ditekan.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Geger Tarif Trump, Pemerintah...
Geger Tarif Trump, Pemerintah Kumpulkan Pengusaha Hari Ini
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Bakal Mendorong Ekonomi Global Jatuh ke Jurang Resesi
Mineral Kritis Bisa...
Mineral Kritis Bisa Jadi Nilai Tawar RI usai Kena Tarif Impor AS 32%
JK: Pengusaha Tidak...
JK: Pengusaha Tidak Perlu Dibantu Asal Jangan Diganggu
Industri Tekstil: Harus...
Industri Tekstil: Harus Pintar-pintar Menyikapi Tarif Impor AS
Respons Kebijakan Tarif...
Respons Kebijakan Tarif Trump, Kadin: Pintu Negosiasi Masih Terbuka
Tarif Trump 32% Bakal...
Tarif Trump 32% Bakal Gerus Ekspor Indonesia, Awas PHK Massal
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Kadin Jakarta, Indosat,...
Kadin Jakarta, Indosat, dan Masjid Istiqlal Teken MoU Pemberdayaan Ekonomi Umat
Rekomendasi
One Way Nasional Km...
One Way Nasional Km 414-70 Dilanjut Contraflow Km 70-47 Arah Jakarta saat Arus Balik Lebaran
Viral! IKN Diserang...
Viral! IKN Diserang Hama Tikus, OIKN Siapkan Ratusan Perangkap
Jalan Kaki ke Sekolah,...
Jalan Kaki ke Sekolah, Gagasan Visioner atau Sensasi?
Berita Terkini
Permadi Arya Benarkan...
Permadi Arya Benarkan Diangkat Jadi Komisaris JMTO: Doakan Semoga Amanah
1 jam yang lalu
Geger Tarif Trump, Pemerintah...
Geger Tarif Trump, Pemerintah Kumpulkan Pengusaha Hari Ini
2 jam yang lalu
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
3 jam yang lalu
LPKR Raih Laba Bersih...
LPKR Raih Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Didukung Kinerja Bisnis dan Divestasi Aset
3 jam yang lalu
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS, Ada Indonesia hingga Israel
4 jam yang lalu
Harga Emas Antam Tergelincir...
Harga Emas Antam Tergelincir Rp23.000 per Gram, Ini Rinciannya
5 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved