ESB Edukasi dan Sinergi dengan Pelaku UMKM di Kota Solo
loading...
A
A
A
Gunawan mengatakan bahwa di era disrupsi teknologi saat ini, semua pihak sedang bergandeng tangan meningkatkan indeks literasi digital di Indonesia. Indeks ini juga akan menjadi kunci untuk pelaku UMKM dapat memperluas skala usaha mereka dan melakukan tata kelola manajemen, operasional hingga keuangan yang jauh lebih efisien.
“Edukasi tidak hanya datang dari ESB saja, namun juga dari sejumlah mitra yang telah berhasil meningkatkan skala usaha mereka setelah menikmati integrasi teknologi yang kami berikan. Dengan portofolio ini dan juga sejumlah program menarik yang kami berikan, kami berharap dapat mendorong pelaku UMKM untuk saling bantu dan mewujudkan pelaku-pelaku UMKM yang serba bisa di bidangnya,” tambah Gunawan.
Ajakan kolaborasi ini dibawa oleh ESB dengan melihat kesuksesan dan pengaruh positif yang telah terbukti di sejumlah pemain besar. Gunawan yakin besarnya kolaborasi yang terjadi di sepanjang acara ISC 2022 ini akan dapat banyak membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia.
(Baca juga:Pandemi Bikin Restoran Rugi, tapi Pembuat Software untuk Resto ESB Malah Disuntik Rp110 M)
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM Dinas Koperasi, UKM Perindustrian Kota Surakarta Rini Indriyani mengapresiasi infrastruktur teknologi yang dibawa ESB dalam mewujudkan konsep Smart Food Court di ISC 2022. Hal ini menjadi satu kolaborasi yang dapat mendukung kemajuan UMKM sektor kuliner di kota Solo.
“Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 2,000 pelaku UMKM sektor kuliner dari sekitar 3,600 UMKM yang kami miliki. Besarnya angka pelaku UMKM kuliner saat ini menjadi misi bagi kami untuk dapat secara bertahap meningkatkan digitalisasi UMKM di kota Solo,” kata Rini Indriyani.
ESB, kata Gunawan, hingga kuartal III/2022 telah menggandeng lebih dari 8.000 merchant tergabung dalam ekosistem ESB. Merchant ini tidak hanya datang dari Jabodetabek dan Solo, namun juga dari kota besar lainnya, seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Bali.
Melalui acara ini, Gunawan berharap dapat mewujudkan kerja sama mitra yang lebih banyak lagi dengan sejumlah pelaku bisnis dan usaha di kota-kota besar lainnya. “Hal ini juga diharapkan dapat membantu dan mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan konsep Smart City di seluruh Indonesia,” ujar Gunawan.
“Edukasi tidak hanya datang dari ESB saja, namun juga dari sejumlah mitra yang telah berhasil meningkatkan skala usaha mereka setelah menikmati integrasi teknologi yang kami berikan. Dengan portofolio ini dan juga sejumlah program menarik yang kami berikan, kami berharap dapat mendorong pelaku UMKM untuk saling bantu dan mewujudkan pelaku-pelaku UMKM yang serba bisa di bidangnya,” tambah Gunawan.
Ajakan kolaborasi ini dibawa oleh ESB dengan melihat kesuksesan dan pengaruh positif yang telah terbukti di sejumlah pemain besar. Gunawan yakin besarnya kolaborasi yang terjadi di sepanjang acara ISC 2022 ini akan dapat banyak membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia.
(Baca juga:Pandemi Bikin Restoran Rugi, tapi Pembuat Software untuk Resto ESB Malah Disuntik Rp110 M)
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM Dinas Koperasi, UKM Perindustrian Kota Surakarta Rini Indriyani mengapresiasi infrastruktur teknologi yang dibawa ESB dalam mewujudkan konsep Smart Food Court di ISC 2022. Hal ini menjadi satu kolaborasi yang dapat mendukung kemajuan UMKM sektor kuliner di kota Solo.
“Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 2,000 pelaku UMKM sektor kuliner dari sekitar 3,600 UMKM yang kami miliki. Besarnya angka pelaku UMKM kuliner saat ini menjadi misi bagi kami untuk dapat secara bertahap meningkatkan digitalisasi UMKM di kota Solo,” kata Rini Indriyani.
ESB, kata Gunawan, hingga kuartal III/2022 telah menggandeng lebih dari 8.000 merchant tergabung dalam ekosistem ESB. Merchant ini tidak hanya datang dari Jabodetabek dan Solo, namun juga dari kota besar lainnya, seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Bali.
Melalui acara ini, Gunawan berharap dapat mewujudkan kerja sama mitra yang lebih banyak lagi dengan sejumlah pelaku bisnis dan usaha di kota-kota besar lainnya. “Hal ini juga diharapkan dapat membantu dan mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan konsep Smart City di seluruh Indonesia,” ujar Gunawan.
(dar)