Sri Mulyani Curhat Perbedaan Saat Pertama Jadi Menkeu dan Kini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa bangga melihat woman empowerment yang tecermin melalui para perempuan yang menduduki posisi menteri keuangan dan gubernur bank sentral di berbagai belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Spanyol, Belanda, Malaysia, Nigeria, Kanada dan Indonesia.
"Ini merupakan perubahan yang luar biasa dalam dua dekade. Makin banyak perempuan menduduki posisi tertinggi di Kementerian Keuangan, bank sentral dan lembaga keuangan dunia dan nasional seperti IMF," ujar Sri dalam akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Sabtu (15/10/2022).
Dia bercerita, di tahun 2005 sewaktu menjadi menteri keuangan (Menkeu) perempuan pertama di Indonesia, tidak banyak perempuan menjadi menkeu dan gubernur bank sentral di dunia. Dalam pertemuan global, sedikit perempuan hadir atau bahkan memimpin. Saat ini, menurut dia, jumlahnya makin meningkat dan itu perubahan yang baik dan menggembirakan.
Sri mengatakan, diversifikasi dan peranan perempuan yang makin penting dalam pengambilan keputusan di kebijakan publik, di perusahaan maupun lembaga manapun adalah sangat baik. Kebijakan akan makin inklusif dan adil dalam proses maupun dalam kualitas.
"Women empowerment berarti juga memperkuat dignity masyarakat, keluarga dan bangsa. Cita-cita, impian dan peranan perempuan yang makin seimbang dan penting di masyarakat, ekonomi dan politik mewujudkan masyarakat yang benar-benar adil dan lebih cepat mencapai kemakmuran bersama," pungkas Sri.
"Ini merupakan perubahan yang luar biasa dalam dua dekade. Makin banyak perempuan menduduki posisi tertinggi di Kementerian Keuangan, bank sentral dan lembaga keuangan dunia dan nasional seperti IMF," ujar Sri dalam akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Sabtu (15/10/2022).
Dia bercerita, di tahun 2005 sewaktu menjadi menteri keuangan (Menkeu) perempuan pertama di Indonesia, tidak banyak perempuan menjadi menkeu dan gubernur bank sentral di dunia. Dalam pertemuan global, sedikit perempuan hadir atau bahkan memimpin. Saat ini, menurut dia, jumlahnya makin meningkat dan itu perubahan yang baik dan menggembirakan.
Sri mengatakan, diversifikasi dan peranan perempuan yang makin penting dalam pengambilan keputusan di kebijakan publik, di perusahaan maupun lembaga manapun adalah sangat baik. Kebijakan akan makin inklusif dan adil dalam proses maupun dalam kualitas.
"Women empowerment berarti juga memperkuat dignity masyarakat, keluarga dan bangsa. Cita-cita, impian dan peranan perempuan yang makin seimbang dan penting di masyarakat, ekonomi dan politik mewujudkan masyarakat yang benar-benar adil dan lebih cepat mencapai kemakmuran bersama," pungkas Sri.
(uka)