Gaet Wisatawan, Kampung Penghasil Ulos Akan 'Ditenun'

Senin, 06 Juli 2020 - 10:56 WIB
loading...
Gaet Wisatawan, Kampung Penghasil Ulos Akan Ditenun
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penataan di lima kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Langkah itu dilakukan seiring dengan fokus pemerintah yang ingin percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional berjalan berbarengan.

Salah satu yang ditata adalah kawasan wisata Danau Toba, tepatnya Kampung Tenun Ulos Huta Raja, Sumatera Utara. Penataan kampung itu penting karena bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Sebagai upaya mempertahankan seni dan budaya lokal dalam produksi tenun ulos, kementerian pada tahun 2020 ini telah memulai proses lelang pekerjaan Penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir dengan Pagu DIPA 2020-2021 sebesar Rp 57,9 miliar," kata Basuki Hadimuljo, Menteri PUPR.

Kedua desa tersebut selama ini dikenal sebagai desa wisata yang kerap disambangi wisatawan. Selain sebagai pusat tenun, di kawasan Huta Raja juga masih terdapat Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga. ( Baca juga: Wisatawan Luar Boleh Masuk, Pengelola Wisata Perketat Protokol Kesehatan )

"Ada sekitar 40 unit rumah yang akan kita coba rehabilitasi, supaya pelatihan tenun dan keahliannya terus berlanjut," jelasnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Danis H.Sumadilaga mengatakan, pemugaran Rumah Gorga yang merupakan cagar budaya akan melibatkan tukang-tukang lokal setempat. Alhasil, akan menjadi workshop atau media latihan bagi masyarakat setempat untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang unik ini.

"Ada beberapa rumah yang bentuknya telah beralih menjadi rumah modern, sehingga nantinya akan kita coba relokasi dan buat sepenuhnya menjadi rumah gorga. Kita akan melibatkan masyarakat setempat karena butuh keahlian khusus untuk membangunnya, sehingga menjadi kombinasi pekerjaan konstruksi modern dan kearifan lokal," ujar Danis.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi lokal di kawasan tersebut, Danis juga menyatakan bahwa setelah direvitalisasi, rumah-rumah gorga tersebut dapat menjadi homestay bagi para wisatawan.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1423 seconds (0.1#10.140)