28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Wapres: Mudah-mudahan Indonesia Tidak

Selasa, 18 Oktober 2022 - 16:41 WIB
loading...
28 Negara Antre Jadi...
Wakil Presiden Maruf Amin optimistis ekonomi Indonesia tumbuh positif. FOTO/dok.Setwapres
A A A
JAKARTA - Dana Moneter Internasional atau IMF melaporkan sebanyak 28 negara mengantre meminta bantuan di tengah ketidakpastian global . Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap Indonesia tidak termasuk di dalamnya.

"Menurut informasi sekarang ini sudah ada 28 negara menjadi pasien IMF, mudah-mudahan Indonesia tidak, tidak menjadi pasien IMF,” ungkap Wapres saat melakukan dialog dengan Diaspora di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura (KBRI Singapura), Selasa (18/10/2022).



Wapres mengatakan meskipun pandemi Covid-19 telah melanda lebih dari 3 tahun, namun stabilitas ekonomi Indonesia masih terjaga. “Seperti tadi dikatakan bahwa kita diterpa pandemi itu lebih dari 3 tahun. Alhamdulilah kita bisa menjaga stabilitas walaupun turun tapi tidak seperti yang lain.”

“Belum lagi menghadapi badai krisis ekonomi, pangan, krisis finansial, krisis energi tahun 2023. Alhamdulilah kita sampai hari ini termasuk negara yang cukup baik,” kata Wapres.

Menurut dia pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus di sekitar 5 persen. Sementara inflasi masih di bawah 5%, yakni 4,9%. Padahal negara lain sudah di atas 6% - 7%.

"Sekarang kita sedang melakukan upaya lebih kuat lagi, tagline kita seperti saudara-saudara tahu pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," paparnya.

Wapres mengajak agar memanfaatkan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang cukup besar untuk dikembangkan seperti pertanian, perkebunan, kelautan, juga pertambangan. Dengan begitu, diharapkan Indonesia tidak akan mengalami krisis.

"Kita ingin mempertahankan apa dan juga meningkatkan dan ingin memanfaatkan potensi-potensi yang kita miliki terutama sumber daya manusia yang cukup besar, sumber daya alam yang cukup besar," kata Wapres.



"Indonesia diberikan oleh Allah SWT, sumber daya alam besar, banyak produk yang kita bisa (kembangkan) pertanian, perkebunan, kelautan, kemudian pertambangan bahkan banyak yang tidak ada di negara lain," katanya.

Ia pun meminta agar jangan ada lahan yang tidur dan tenaga sumber daya manusia yang menganggur. "Oleh karena itu, kita ingin memanfaatkan, saya istilahkan jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur, jadi terus lahan kita yang banyak dan besar kita gali terus dan kita kembangkan dengan berbagai kemampuan yang kita miliki," tutup Ma'ruf.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)