Terungkap, Ledakan Nord Stream Hancurkan Pipa Sepanjang 50 Meter hingga Matikan Gas Rusia
loading...
A
A
A
BERLIN - Setidaknya pipa bawah air Nord Stream sepanjang 50 meter (164 kaki) yang membawa gas Rusia ke Jerman diperkirakan telah dihancurkan oleh ledakan yang terjadi bulan lalu. Hal ini terungkap dalam video yang diambil oleh perusahaan robotika Norwegia, yang diterbitkan oleh surat kabar Swedia Expressen.
Dalam gambar dari video itu tampak menunjukkan robekan besar di pipa gas Rusia Nord Stream 1. Polisi Denmark menyakini ledakan kuat pada Nord Stream telah membuat empat lubang di pipa, lalu yang terbaru pada Nord Stream 2.
Masih belum diketahui siapa atau apa yang menyebabkan ledakan di tengah kecurigaan sabotase seperti dilansir BBC. Pengiriman gas dari Rusia telah ditangguhkan sejak terjadinya ledakan pada 26 September, dimana pipa-pipa itu melintasi Laut Baltik.
Kremlin menuduh investigasi Barat berusaha menyalahkan Rusia atas kerusakan yang terjadi pada dua pipa utama Nord Stream 1 dan 2 tersebut. "Logika dasar" menunjukkan merusak pipa itu bukan untuk kepentingan Rusia, seperti diungkapkan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Selasa.
Para pemimpin Barat telah berhenti untuk secara langsung menuduh Rusia, tetapi Uni Eropa (UE) sebelumnya menuduh Rusia menggunakan pasokan gasnya sebagai senjata melawan Barat atas dukungannya untuk Ukraina.
Bekerja dengan Expressen, Blueye Robotics menggunakan drone submersible untuk memfilmkan ada logam yang bengkok dari pipa Nord Stream 80m di bawah permukaan laut. "Bagian dari pipa itu hilang atau terkubur di dasar laut," kata perusahaan itu.
"Hanya kekuatan ekstrem yang dapat menekuk logam setebal itu, seperti yang kita lihat," kata operator drone Trond Larsen kepada Expressen.
Temuan polisi Denmark tampaknya mengkonfirmasi orang-orang dari otoritas Swedia yang juga telah menyelidiki kebocoran di pipa.
"Inspeksi telah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kerusakan luas pada Nord Stream 1 dan 2 di zona ekonomi eksklusif Denmark," kata polisi Denmark.
Pihak berwenang Jerman, Denmark, dan Swedia, semuanya telah menyelidiki insiden tersebut. Akan tetapi jaksa Swedia dilaporkan menolak penyelidikan bersama karena takut berbagi informasi sensitif terkait keamanan nasional.
Rusia sebelumnya menuntut untuk terlibat dalam penyelidikan, dengan mengatakan, kerusakan itu terjadi di perairan internasional, tetapi Denmark dan Swedia menolaknya.
Pipa Nord Stream 1 belum mengangkut gas apapun sejak Agustus ketika Rusia menutupnya, usai mengatakan perlu adanya pemeliharaan.
Sebagai informasi pipa Nord Stream membentang sepanjang 1.200 km (745 mil) dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke timur laut Jerman. Sedangkan Nord Stream 2 masih menunggu izin untuk digunakan ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Dalam gambar dari video itu tampak menunjukkan robekan besar di pipa gas Rusia Nord Stream 1. Polisi Denmark menyakini ledakan kuat pada Nord Stream telah membuat empat lubang di pipa, lalu yang terbaru pada Nord Stream 2.
Masih belum diketahui siapa atau apa yang menyebabkan ledakan di tengah kecurigaan sabotase seperti dilansir BBC. Pengiriman gas dari Rusia telah ditangguhkan sejak terjadinya ledakan pada 26 September, dimana pipa-pipa itu melintasi Laut Baltik.
Kremlin menuduh investigasi Barat berusaha menyalahkan Rusia atas kerusakan yang terjadi pada dua pipa utama Nord Stream 1 dan 2 tersebut. "Logika dasar" menunjukkan merusak pipa itu bukan untuk kepentingan Rusia, seperti diungkapkan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Selasa.
Para pemimpin Barat telah berhenti untuk secara langsung menuduh Rusia, tetapi Uni Eropa (UE) sebelumnya menuduh Rusia menggunakan pasokan gasnya sebagai senjata melawan Barat atas dukungannya untuk Ukraina.
Bekerja dengan Expressen, Blueye Robotics menggunakan drone submersible untuk memfilmkan ada logam yang bengkok dari pipa Nord Stream 80m di bawah permukaan laut. "Bagian dari pipa itu hilang atau terkubur di dasar laut," kata perusahaan itu.
"Hanya kekuatan ekstrem yang dapat menekuk logam setebal itu, seperti yang kita lihat," kata operator drone Trond Larsen kepada Expressen.
Temuan polisi Denmark tampaknya mengkonfirmasi orang-orang dari otoritas Swedia yang juga telah menyelidiki kebocoran di pipa.
"Inspeksi telah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kerusakan luas pada Nord Stream 1 dan 2 di zona ekonomi eksklusif Denmark," kata polisi Denmark.
Pihak berwenang Jerman, Denmark, dan Swedia, semuanya telah menyelidiki insiden tersebut. Akan tetapi jaksa Swedia dilaporkan menolak penyelidikan bersama karena takut berbagi informasi sensitif terkait keamanan nasional.
Rusia sebelumnya menuntut untuk terlibat dalam penyelidikan, dengan mengatakan, kerusakan itu terjadi di perairan internasional, tetapi Denmark dan Swedia menolaknya.
Pipa Nord Stream 1 belum mengangkut gas apapun sejak Agustus ketika Rusia menutupnya, usai mengatakan perlu adanya pemeliharaan.
Sebagai informasi pipa Nord Stream membentang sepanjang 1.200 km (745 mil) dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke timur laut Jerman. Sedangkan Nord Stream 2 masih menunggu izin untuk digunakan ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
(akr)