Wall Street Dibuka Melemah, Microsoft dan Google Anjlok 6%

Rabu, 26 Oktober 2022 - 23:00 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Melemah,...
Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini Rabu (26/10/2022). FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Dua dari tiga indeks Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini Rabu (26/10/2022), terimbas laporan pendapatan yang mengecewakan dari perusahaan megacaps seperti Alphabet dan Microsoft yang menimbulkan kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 0,06% di 31.856,94, S&P 500 (SPX) tertekan 0,85% di 3.826,35, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) anjlok 2,13% di 10.960,71. Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Alphabet A, Microsoft, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh Enphase menguat 7,66%, SolarEdge Technologies Inc naik 4,34%, dan Chubb tumbuh 2,7%, sedangkan top losers diduduki oleh F5 Networks turun 10,50%, Seagate merosot 10,38%, dan Alphabet C tertekan 8,29%.



Microsoft Corp membukukan pertumbuhan penjualan terendah dalam lima tahun terakhir, sementara Alphabet melaporkan penjualan iklan yang suram. Kinerja keuangan kedua perusahaan berkapitalisasi besar itu menjaadi perhatian investor mengingat keduanya memiliki pengaruh di pasar global.

Kinerja yang kurang memuaskan tampak menghadirkan aksi jual cukup masif di kedua perusahaan tersebut yang akhirnya membuat saham mereka anjlok lebih dari 6% malam ini. Sebelumnya, ekspektasi pasar terhadap bank sentral AS / Federal Reserve dapat menurunkan sikap agresifnya telah membantu indeks utama Wall Street menguat tiga sesi berturut-turut. Sayangnya, pendapatan dan perkiraan suram dari perusahaan teknologi menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Fed yang cepat dapat memperlambat ekonomi.

"Kinerja (keuangan) Microsoft menunjukkan bahwa anggaran teknologi mereka berada di bawah tekanan, ini menunjukkan adanya perlambatan ekonomi," kata Josh Wein, manajer portofolio di Hennessy Funds, dilansir Reuters, Rabu (26/10/2022).



Di tengah ketidakpastian ekonomi global, The Fed diperkirakan akan mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin yang keempat kalinya dalam pertemuan mereka pada 1-2 November. "The Fed tidak melihat hanya dari satu data, dan karena ini mendekati akhir tahunn, saya pikir 75 bps mungkin diluncurkan pada Desember," pungkas Wein.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)