10 Produk Lokal Indonesia yang Mendunia, Salah Satunya Wara-wiri di Drakor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produklokal Indonesia telah mampu berbicara pada pasar global , bahkan beberapa di antaranya disangka sebagai brand luar. Ada sederet brand lokal yang mendunia dan berhasil menembus pasar internasional, mulai dari produk consumer goods, fashion, hingga suplemen herbal.
Kualitas yang terjaga membuat produk-produk asli buatan Anak Negeri ini mampu merambah hingga sampai ke pasar luar negeri. Berikut produklokal Indonesia yang mendunia, hasil rangkuman dari beberapa sumber:
1. Indomie
Siapa yang tidak kenal dengan brand yang satu ini, sebagai orang Indonesia tentunya Anda tidak asing lagi dengan nama Indomie. Brand yang terkenal dengan tagline ‘Indomie Seleraku’ ini tak hanya dikenal di dalam negeri tapi juga masyarakat di luar negeri.
Salah satu produk Indofood CBP milik konglomerat Indonesia Anthoni Salim ini sudah diekspor ke banyak negara. Beberapa negara di antaranya adalah Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Hongkong, Irak, Turki dan berbagai negara lain di Eropa, Afrika, dan Asia.
Salah satu yang membuat pamor Indomie tak pernah luntur adalah inovasi yang terus dilakukannya terutama dalam hal varian rasa. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 30 varian rasa Indomie yang bisa dinikmati pecinta mie instan di Indonesia maupun dunia.
2. Kopiko
Brand yang satu ini sempat membuat heboh masyarakat Indonesia karena kemunculannya di drama Vincenzo. Belum banyak yang mengetahui, ternyata permen yang satu ini memang sudah mendunia sejak lama.
Diproduksi oleh PT Mayora, permen dengan rasa kopi ini sudah dipasarkan di beberapa Negara, di antaranya Singapura, Australia, Portugal, Jerman, hingga Korea Selatan. Tidak hanya Vincenzo, permen kopi pertama di Indonesia ini juga ketahuan mejeng pada beberapa judul drama Korea lain seperti Mine hingga Hometown Cha Cha Cha.
Bahkan pada 2017, Kopiko dibawa ke luar angkasa usai beredar foto para astronot membawanya di dalam pesawat luar angkasa. Selain itu orang terkaya sejagat, yakni Elon Musk juga pernah mencicipi permen Kopiko.
3. Tolak Angin
Selanjutnya ada suplemen atau obat herbal yang terkenal dan menjadi andalan masyarakat Indonesia yakni Tolak Angin. Pertama berdiri tahun 1930, kini Tolak Angin juga banyak diekspor ke negara lain seperti Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya.
Arab Saudi menjadi tujuan ekspor produk unggulan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yakni Tolak Angin Cair pada 2020 lalu. Tolak Angin akan didistribusikan secara merata di seluruh mainstream market yang ada di Arab Saudi agar masyarakat mudah mendapatkan Tolak Angin.
Pada tahun 2022, Sido Muncul terus mengembangkan pasar ekspor termasuk penambahan negara tujuan ekspor, seperti ke China, Southern African Development Community (SADC), dan negara MERCOSUR, yaitu Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela. Negara yang disebutkan masih dalam proses pendaftaran dari Sido Muncul.
“Negara yang tergabung dalam Asean seperti Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan ECOWAS yang di dalamnya termasuk Ghana, Togo, dan Nigeria. Selebihnya, kami tetap memperluas transaksi tetapi sifatnya trading seperti di Amerika Serikat (AS), Australia, serta negara-negara di semenanjung Arab,” jelas Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat.
4. SilverQueen
Siapa yang tidak tahu SilverQueen? Cokelat SilverQueen merupakan salah satu camilan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak yang menyangka jika brand SilverQueen berasal dari luar, ternyata cikal bakalnya muncul di Indonesia.
Kemunculan SilverQueen bermula dari langkah Ming Chee Chuang yang merupakan pebisnis asal Burma (Myanmar) keturunan Tionghoa, tapi telah lama menetap di Bandung. Ming Chee Chuang membeli perusahaan bernama NV Ceres.
Pada era Hindia Belanda, NV Ceres merupakan perusahaan milik orang Belanda yang kemudian dijual seiring masuknya Jepang pada tahun 1942. Lalu usai dibeli Chuang (Ming Chee Chuang SilverQueen), NV Ceres berubah nama menjadi PT Perusahaan Industri Ceres untuk nantinya menjadi cikal bakal SilverQueen mendunia.
Meski demikian, perusahaan produsen SilverQueen saat ini berkantor pusat di Singapura di bawah naungan Petra Foods Limited. Dikutip dari laman resmi Petra Foods Limited, dijelaskan bahwa perusahaan tersebut kali pertama mendirikan brand SilverQueen dan Ceres di Indonesia pada tahun 1950-an.
Kelanjutan bisnis yang dirintis Ming Chee Chuang SilverQueen, kemudian berlanjut kepada anak-anaknya yakni John dan Joseph Chuang untuk menjadi Perusahaan keluarga Chuang. Pada era ini, perusahaan induk baru didirikan di Singapura dengan Petra Foods Pte Ltd di tahun 1984 sekaligus penggabungan PT Ceres ke induk baru tersebut yang terus berkembang hingga saat ini.
Pada 1987, Petra Foods mulai mendistribusikan brand pihak ketiga di Indonesia. Perusahaan mencatat sederet portofolio merek cokelat terkemuka, termasuk merek utama seperti SilverQueen, Ceres dan Delfi.
Selain di Indonesia, brand ini juga ada di seluruh wilayah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Lebih lanjut, pada tahun 2001 Petra Foods juga pernah menandatangani usaha patungan dengan Meiji Seika Kaisha dari Jepang untuk memproduksi kembang gula dan biskuit bermerek Meiji di Indonesia.
5. J.Co
Gerainya bertebaran pada banyak mall di Indonesia, namun J.Co sering dianggap brand impor. Siapa sangka ternyata J.Co ini asli dari Indonesia.
Toko pertama J.CO dibuka pada Mei 2006 di Indonesia sebagai hasil dari penelitian & pengembangan selama bertahun-tahun. Kini salah satu bisnis milik Johnny Andrean Group ini sudah tersebar di Negara-negara Asia seperti Malaysia, Filipina, China, Singapura, hingga Arab Saudi.
Kini J.Co memiliki 300 toko di seluruh dunia, dan dikutip dari website resminya menjadi semangat perusahaan untuk eksplorasi dan inovasi dan terus mendorong impia untuk berbagi J.CO dimana pun Anda berada di dunia, satu Donat dan Kopi pada satu waktu.
6. Paseo
Produk tissue yang terkenal dan banyak digunakan masyarakat Indonesia yang satu ini ternyata sudah berhasil membuat warga beberapa Negara yang lainnya jatuh cinta. Paseo kerap disangka sebagai brand luar, namun ternyata diproduksi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.
Adapun produk APP Sinar Mas ini sudah dipasarkan ke lebih dari 150 negara di enam benua. Tissue Paseo adalah tissue produksi dari PT Pindo Deli, perusahaan Indonesia asli, yang bergabung dengan Indah Kiat, dan Tjiwi Kimia sehingga sekarang menjadi Asia Pulp & Paper.
7. Essenza
Pertama kali diproduksi di Tangerang oleh PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI), Essenza sudah ada sejak 1993. Mampu menembus pasar luar negeri, membuat Essenza sudah banyak didapati di negara Asia, Amerika Serikat, Afrika, Eropa, hingga Timur Tengah
Pada 30 September 2020, IKAI melakukan pengapalan perdana keramik ke Amerika Serikat. Ekspor keramik dengan bran Essenza yang diproduksi anak usahanya INKA ke negeri Paman Sam -julukan AS- tersebut merupakan langkah awal bagi Perseroan dalam merambah pasar internasional.
8. Terry Palmer
Penggunaan nama brand yang berbau asing, banyak yang mengira produk handuk ini berasal dari luar negeri. Padahal produk ini asli buatan Indonesia. Diproduksi oleh PT Indah Jaya, handuk buatan Terry Palmer ini memiliki kualitas bahan yang bagus membawa pemasaran produknya mampu mendunia.
Terry Palmer mempunyai nama harum sebagai handuk premium di pasar ekspor, seperti Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
9. Polytron
Banyak orang mengira bahwa Polytron merupakan produk asal Jepang yang memang terkenal dengan peralatan elektroniknya. Padahal, Polytron merupakan produk asli besutan anak bangsa. Polytron juga menjadi salah satu brand lokal yang mendunia dengan beberapa produk elektronik andalannya seperti kulkas, speaker, AC, mesin cuci, dan TV.
Sejak berdiri pada tahun 1975, Polytron telah mengalami perkembangan pesat hingga berhasil diekspor ke banyak negara seperti Myanmar, Thailand, Bangladesh, Arab Saudi, dan lain sebagainya.
10. Eiger
Eiger merupakan brand peralatan outdoor yang juga sering dikira produk luar negeri. Nyatanya, eiger merupakan produk asli Indonesia yang sudah berdiri sejak 1979. Eiger menjual peralatan outdoor seperti sepatu, celana, tas, topi, sarung tangan, dan produk lainnya.
Brand asli Indonesia ini juga telah berhasil masuk ke kancah internasional yang menggunakan SIRCLO untuk menjangkau konsumen melalui penjualan online. Brand Eiger telah diekspor hingga ke berbagai negara seperti Jepang, Filipina, Malaysia, Lebanon, dan lain sebagainya.
Kualitas yang terjaga membuat produk-produk asli buatan Anak Negeri ini mampu merambah hingga sampai ke pasar luar negeri. Berikut produklokal Indonesia yang mendunia, hasil rangkuman dari beberapa sumber:
1. Indomie
Siapa yang tidak kenal dengan brand yang satu ini, sebagai orang Indonesia tentunya Anda tidak asing lagi dengan nama Indomie. Brand yang terkenal dengan tagline ‘Indomie Seleraku’ ini tak hanya dikenal di dalam negeri tapi juga masyarakat di luar negeri.
Salah satu produk Indofood CBP milik konglomerat Indonesia Anthoni Salim ini sudah diekspor ke banyak negara. Beberapa negara di antaranya adalah Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Hongkong, Irak, Turki dan berbagai negara lain di Eropa, Afrika, dan Asia.
Salah satu yang membuat pamor Indomie tak pernah luntur adalah inovasi yang terus dilakukannya terutama dalam hal varian rasa. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 30 varian rasa Indomie yang bisa dinikmati pecinta mie instan di Indonesia maupun dunia.
2. Kopiko
Brand yang satu ini sempat membuat heboh masyarakat Indonesia karena kemunculannya di drama Vincenzo. Belum banyak yang mengetahui, ternyata permen yang satu ini memang sudah mendunia sejak lama.
Diproduksi oleh PT Mayora, permen dengan rasa kopi ini sudah dipasarkan di beberapa Negara, di antaranya Singapura, Australia, Portugal, Jerman, hingga Korea Selatan. Tidak hanya Vincenzo, permen kopi pertama di Indonesia ini juga ketahuan mejeng pada beberapa judul drama Korea lain seperti Mine hingga Hometown Cha Cha Cha.
Bahkan pada 2017, Kopiko dibawa ke luar angkasa usai beredar foto para astronot membawanya di dalam pesawat luar angkasa. Selain itu orang terkaya sejagat, yakni Elon Musk juga pernah mencicipi permen Kopiko.
3. Tolak Angin
Selanjutnya ada suplemen atau obat herbal yang terkenal dan menjadi andalan masyarakat Indonesia yakni Tolak Angin. Pertama berdiri tahun 1930, kini Tolak Angin juga banyak diekspor ke negara lain seperti Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya.
Arab Saudi menjadi tujuan ekspor produk unggulan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yakni Tolak Angin Cair pada 2020 lalu. Tolak Angin akan didistribusikan secara merata di seluruh mainstream market yang ada di Arab Saudi agar masyarakat mudah mendapatkan Tolak Angin.
Pada tahun 2022, Sido Muncul terus mengembangkan pasar ekspor termasuk penambahan negara tujuan ekspor, seperti ke China, Southern African Development Community (SADC), dan negara MERCOSUR, yaitu Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela. Negara yang disebutkan masih dalam proses pendaftaran dari Sido Muncul.
“Negara yang tergabung dalam Asean seperti Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan ECOWAS yang di dalamnya termasuk Ghana, Togo, dan Nigeria. Selebihnya, kami tetap memperluas transaksi tetapi sifatnya trading seperti di Amerika Serikat (AS), Australia, serta negara-negara di semenanjung Arab,” jelas Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat.
4. SilverQueen
Siapa yang tidak tahu SilverQueen? Cokelat SilverQueen merupakan salah satu camilan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak yang menyangka jika brand SilverQueen berasal dari luar, ternyata cikal bakalnya muncul di Indonesia.
Kemunculan SilverQueen bermula dari langkah Ming Chee Chuang yang merupakan pebisnis asal Burma (Myanmar) keturunan Tionghoa, tapi telah lama menetap di Bandung. Ming Chee Chuang membeli perusahaan bernama NV Ceres.
Pada era Hindia Belanda, NV Ceres merupakan perusahaan milik orang Belanda yang kemudian dijual seiring masuknya Jepang pada tahun 1942. Lalu usai dibeli Chuang (Ming Chee Chuang SilverQueen), NV Ceres berubah nama menjadi PT Perusahaan Industri Ceres untuk nantinya menjadi cikal bakal SilverQueen mendunia.
Meski demikian, perusahaan produsen SilverQueen saat ini berkantor pusat di Singapura di bawah naungan Petra Foods Limited. Dikutip dari laman resmi Petra Foods Limited, dijelaskan bahwa perusahaan tersebut kali pertama mendirikan brand SilverQueen dan Ceres di Indonesia pada tahun 1950-an.
Kelanjutan bisnis yang dirintis Ming Chee Chuang SilverQueen, kemudian berlanjut kepada anak-anaknya yakni John dan Joseph Chuang untuk menjadi Perusahaan keluarga Chuang. Pada era ini, perusahaan induk baru didirikan di Singapura dengan Petra Foods Pte Ltd di tahun 1984 sekaligus penggabungan PT Ceres ke induk baru tersebut yang terus berkembang hingga saat ini.
Pada 1987, Petra Foods mulai mendistribusikan brand pihak ketiga di Indonesia. Perusahaan mencatat sederet portofolio merek cokelat terkemuka, termasuk merek utama seperti SilverQueen, Ceres dan Delfi.
Selain di Indonesia, brand ini juga ada di seluruh wilayah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Lebih lanjut, pada tahun 2001 Petra Foods juga pernah menandatangani usaha patungan dengan Meiji Seika Kaisha dari Jepang untuk memproduksi kembang gula dan biskuit bermerek Meiji di Indonesia.
5. J.Co
Gerainya bertebaran pada banyak mall di Indonesia, namun J.Co sering dianggap brand impor. Siapa sangka ternyata J.Co ini asli dari Indonesia.
Toko pertama J.CO dibuka pada Mei 2006 di Indonesia sebagai hasil dari penelitian & pengembangan selama bertahun-tahun. Kini salah satu bisnis milik Johnny Andrean Group ini sudah tersebar di Negara-negara Asia seperti Malaysia, Filipina, China, Singapura, hingga Arab Saudi.
Kini J.Co memiliki 300 toko di seluruh dunia, dan dikutip dari website resminya menjadi semangat perusahaan untuk eksplorasi dan inovasi dan terus mendorong impia untuk berbagi J.CO dimana pun Anda berada di dunia, satu Donat dan Kopi pada satu waktu.
6. Paseo
Produk tissue yang terkenal dan banyak digunakan masyarakat Indonesia yang satu ini ternyata sudah berhasil membuat warga beberapa Negara yang lainnya jatuh cinta. Paseo kerap disangka sebagai brand luar, namun ternyata diproduksi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.
Adapun produk APP Sinar Mas ini sudah dipasarkan ke lebih dari 150 negara di enam benua. Tissue Paseo adalah tissue produksi dari PT Pindo Deli, perusahaan Indonesia asli, yang bergabung dengan Indah Kiat, dan Tjiwi Kimia sehingga sekarang menjadi Asia Pulp & Paper.
7. Essenza
Pertama kali diproduksi di Tangerang oleh PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI), Essenza sudah ada sejak 1993. Mampu menembus pasar luar negeri, membuat Essenza sudah banyak didapati di negara Asia, Amerika Serikat, Afrika, Eropa, hingga Timur Tengah
Pada 30 September 2020, IKAI melakukan pengapalan perdana keramik ke Amerika Serikat. Ekspor keramik dengan bran Essenza yang diproduksi anak usahanya INKA ke negeri Paman Sam -julukan AS- tersebut merupakan langkah awal bagi Perseroan dalam merambah pasar internasional.
8. Terry Palmer
Penggunaan nama brand yang berbau asing, banyak yang mengira produk handuk ini berasal dari luar negeri. Padahal produk ini asli buatan Indonesia. Diproduksi oleh PT Indah Jaya, handuk buatan Terry Palmer ini memiliki kualitas bahan yang bagus membawa pemasaran produknya mampu mendunia.
Terry Palmer mempunyai nama harum sebagai handuk premium di pasar ekspor, seperti Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
9. Polytron
Banyak orang mengira bahwa Polytron merupakan produk asal Jepang yang memang terkenal dengan peralatan elektroniknya. Padahal, Polytron merupakan produk asli besutan anak bangsa. Polytron juga menjadi salah satu brand lokal yang mendunia dengan beberapa produk elektronik andalannya seperti kulkas, speaker, AC, mesin cuci, dan TV.
Sejak berdiri pada tahun 1975, Polytron telah mengalami perkembangan pesat hingga berhasil diekspor ke banyak negara seperti Myanmar, Thailand, Bangladesh, Arab Saudi, dan lain sebagainya.
10. Eiger
Eiger merupakan brand peralatan outdoor yang juga sering dikira produk luar negeri. Nyatanya, eiger merupakan produk asli Indonesia yang sudah berdiri sejak 1979. Eiger menjual peralatan outdoor seperti sepatu, celana, tas, topi, sarung tangan, dan produk lainnya.
Brand asli Indonesia ini juga telah berhasil masuk ke kancah internasional yang menggunakan SIRCLO untuk menjangkau konsumen melalui penjualan online. Brand Eiger telah diekspor hingga ke berbagai negara seperti Jepang, Filipina, Malaysia, Lebanon, dan lain sebagainya.
(akr)