Ada Terowongan Tol Bawah Laut, Bandara Sepinggan ke IKN Cuma 30 Menit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akses menuju Ibu Kota baru Indonesia di Kalimantan Timur (Kaltim) terus ditingkatkan. Salah satunya dengan menciptakan terowongan jalan tol bawah laut di Teluk Balikpapan.
Dengan adanya terowongan ini, waktu tempuh dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan semakin cepat.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim Junaidi mengatakan, saat ini waktu tempuh dari Bandara Sepinggan ke IKN sekitar 1 jam melalui jalur darat dan 1 jam 15 menit via laut.
Dia menjelaskan, rute jalur darat adalah Bandara Sepinggan - Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melintasi jembatan cable stayed dengan dek beton terpanjang di Indonesia di atas Teluk Balikpapan - Simpang Riko - Bakal Bandara VVIP di Kecamatan Sepaku PPU - Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Jarak tempuh dari Bandara VVIP ke IKN berkisar 20 kilometer.
Sementara itu rute jalur laut dengan kapal adalah Bandara Sepinggan - Pelabuhan Semayang di Kecamatan Prapatan Kota Balikpapan - Pelabuhan Cita Sabut milik PT IHM di Kecamatan Sepaku PPU - IKN. Jarak tempuh dari pelabuhan terakhir ke KIPP IKN sekitar 8 kilometer.
"Dengan adanya terowongan jalan tol di bawah laut di Teluk Balikpapan, maka waktu tempuh dari Bandara Sepinggan ke IKN akan jauh lebih singkat yakni sekitar 30 menit," ujarnya di Balikpapan, dikutip Minggu (6/11/2022).
Terowongan sepanjang sekitar 1 km di Teluk Balikpapan akan berada di kedalaman 40 meter di bawah permukaan laut. Terowongan ini menghubungkan ruas tol Balikpapan-Samarinda di Simpang Tempadung di Desa Kariangau, Balikpapan ke rencana Outer Ring Road IKN di Sepaku Kabupaten PPU.
Fisik terowongan dikerjakan di darat kemudian ditenggelamkan lalu dirakit di bawah laut. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan terowongan ini sekitar Rp3 triliun dari APBN.
Saat ini proyek tersebut sedang dalam tahap studi kelayakan dengan dana hibah dari Pemerintah Korea Selatan karena mengadopsi teknologi yang telah digunakan Negeri Ginseng itu. "Waktu pengerjaan proyek tol bawah laut ini antara 3 atau 4 tahun. Yang jelas, pelaksanaannya setelah 2024," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, studi kelayakan dan desain bisa tuntas pada 2023 agar lelang proyek ini bisa segera dilaksanakan.
Dengan adanya terowongan ini, waktu tempuh dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan semakin cepat.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim Junaidi mengatakan, saat ini waktu tempuh dari Bandara Sepinggan ke IKN sekitar 1 jam melalui jalur darat dan 1 jam 15 menit via laut.
Dia menjelaskan, rute jalur darat adalah Bandara Sepinggan - Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melintasi jembatan cable stayed dengan dek beton terpanjang di Indonesia di atas Teluk Balikpapan - Simpang Riko - Bakal Bandara VVIP di Kecamatan Sepaku PPU - Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Jarak tempuh dari Bandara VVIP ke IKN berkisar 20 kilometer.
Sementara itu rute jalur laut dengan kapal adalah Bandara Sepinggan - Pelabuhan Semayang di Kecamatan Prapatan Kota Balikpapan - Pelabuhan Cita Sabut milik PT IHM di Kecamatan Sepaku PPU - IKN. Jarak tempuh dari pelabuhan terakhir ke KIPP IKN sekitar 8 kilometer.
"Dengan adanya terowongan jalan tol di bawah laut di Teluk Balikpapan, maka waktu tempuh dari Bandara Sepinggan ke IKN akan jauh lebih singkat yakni sekitar 30 menit," ujarnya di Balikpapan, dikutip Minggu (6/11/2022).
Terowongan sepanjang sekitar 1 km di Teluk Balikpapan akan berada di kedalaman 40 meter di bawah permukaan laut. Terowongan ini menghubungkan ruas tol Balikpapan-Samarinda di Simpang Tempadung di Desa Kariangau, Balikpapan ke rencana Outer Ring Road IKN di Sepaku Kabupaten PPU.
Fisik terowongan dikerjakan di darat kemudian ditenggelamkan lalu dirakit di bawah laut. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan terowongan ini sekitar Rp3 triliun dari APBN.
Saat ini proyek tersebut sedang dalam tahap studi kelayakan dengan dana hibah dari Pemerintah Korea Selatan karena mengadopsi teknologi yang telah digunakan Negeri Ginseng itu. "Waktu pengerjaan proyek tol bawah laut ini antara 3 atau 4 tahun. Yang jelas, pelaksanaannya setelah 2024," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, studi kelayakan dan desain bisa tuntas pada 2023 agar lelang proyek ini bisa segera dilaksanakan.
(ind)