Potensi Ekonomi Digital RI Rp4.500 Triliun, Kesiapan Talenta Digital Dipertanyakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Potensi ekonomi digital Indonesia sangat menggiurkan, dimana Temasek dan Google memproyeksikan tumbuh dari Rp600 triliun pada 2020 menjadi Rp4.500 triliun pada 2030. Namun yang menjadi pertanyaan, mampukah Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia menggarapnya.
"Peningkatannya tujuh atau delapan kali lipat, ini tentu potensi luar biasa, asalkan kita dapat memanfaatkan potensi ini," ujar Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Fajrin Rasyid saat Ngobrol Pagi BUMN bertajuk "Peran Strategis BUMN di Perhelatan G20" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Fajrin menilai potensi tersebut hanya bisa dicapai jika seluruh elemen bangsa saling berkolaborasi. Menurutnya, optimalisasi sektor ekonomi digital memerlukan dukungan dalam berbagai hal, termasuk infrastruktur digital itu sendiri.
"Tantangannya ada beberapa hal yamg memang kita perlu dorong bersama, dari spending ICT, spending per PBD barangkali secara relatif persentasenya dibanding negara lain itu masih di bawah. Pun juga dengan beberapa infrastruktur atau fondasi lainnya, terutama terkait education atau talenta," ucap dia.
Fajrin juga mengatakan pengembangan talenta digital di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang menjadi prioritas utama. Tanpa talenta digital ini, pengembangan ekonomi digital akan membuat masyarakat sebagai penonton.
"Talenta digital ini masih perlu kita dorong, banyak sekali startup yang saya temui biasanya menyebut talenta sebagai tantangan paling utama. Nyari orang, nyari programer susah, beberapa bahkan akibatnya harus ambil dari India, Vietnam, Australia untuk memenuhi kebutuhan ini," bebernya.
"Peningkatannya tujuh atau delapan kali lipat, ini tentu potensi luar biasa, asalkan kita dapat memanfaatkan potensi ini," ujar Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Fajrin Rasyid saat Ngobrol Pagi BUMN bertajuk "Peran Strategis BUMN di Perhelatan G20" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga
Fajrin menilai potensi tersebut hanya bisa dicapai jika seluruh elemen bangsa saling berkolaborasi. Menurutnya, optimalisasi sektor ekonomi digital memerlukan dukungan dalam berbagai hal, termasuk infrastruktur digital itu sendiri.
"Tantangannya ada beberapa hal yamg memang kita perlu dorong bersama, dari spending ICT, spending per PBD barangkali secara relatif persentasenya dibanding negara lain itu masih di bawah. Pun juga dengan beberapa infrastruktur atau fondasi lainnya, terutama terkait education atau talenta," ucap dia.
Fajrin juga mengatakan pengembangan talenta digital di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang menjadi prioritas utama. Tanpa talenta digital ini, pengembangan ekonomi digital akan membuat masyarakat sebagai penonton.
"Talenta digital ini masih perlu kita dorong, banyak sekali startup yang saya temui biasanya menyebut talenta sebagai tantangan paling utama. Nyari orang, nyari programer susah, beberapa bahkan akibatnya harus ambil dari India, Vietnam, Australia untuk memenuhi kebutuhan ini," bebernya.
(akr)