10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia

Senin, 14 November 2022 - 10:33 WIB
loading...
10 Pengusaha Wanita...
10 wanita masuk dalam daftar pengusaha perempuan paling berpengaruh 2022 , lewat berbagai strategi yang membantu bisnis mereka melambung tinggi di tengah ketidakpastian new normal. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - 10 wanita masuk dalam daftar pengusaha perempuan paling berpengaruh 2022 versi Forbes, lewat berbagai strategi yang membantu bisnis mereka melambung tinggi di tengah ketidakpastian new normal.

Seperti diketahui Kawasan Asia-Pasifik tahun ini sebagian besar telah beralih ke era pasca-pandemi di mana pemerintah, masyarakat, dan sektor bisnis terus belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.



Memasuki masa transisi ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana proses pemulihan setiap industri setelah hampir 3 tahun mengalami gangguan?. Beberapa sektor mengalami pukulan keras seperti perkapalan, properti, dan konstruksi, sementara yang lain terus berinovasi di berbagai bidang seperti teknologi, farmasi, dan komoditas.

Seperti yang sudah terjadi sejak 2019, para wanita yang menjadi sorotan tahun ini adalah pendatang baru dalam daftar, dimana mereka semakin memperluas jaringan di wilayah tersebut.



Mereka dipilih karena pencapaian mereka dan peran mereka dalam menjalankan bisnis dengan pendapatan yang cukup besar dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat sepanjang karir mereka. Berikut daftar 10 pengusaha wanita paling berpengaruh di Asia tahun 2022:

1. Ghazal Alagh

Salah satu pendiri dan chief innovation officer, Honasa Consumer
Umur: 34 Tahun
Negara: India

Perusahaan Alagh menaungi beberapa brand perawatan tubuh seperti Mamaearth, The Derma Co., Aqualogica, dan Ayuga. Selanjutnya perusahaan yang dipimpinnya menyandang label unicorn pada awal Januari ketika mendapatkan pendanaan USD52 juta yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura Sequoia Capital India, dengan nilai USD1.2 miliar.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Dia mendirikan perusahaan yang berbasis di Gurgaon bersama suaminya, Varun yang merupakan CEO pada tahun 2016. Semuanya dimulai ketika Alagh sedang mencari alternatif produk perawatan badan bebas bahan kimia untuk bayi laki-laki mereka yang memiliki kondisi kulit sedikit berbeda.

"Kami tidak dapat menemukan opsi yang mudah tersedia di India," katanya.

Melihat ada kesenjangan, "kami memutuskan untuk menciptakan Mamaearth dan menjelajah ke produk perawatan bayi 'bebas bahan kimia'."

Perusahaan yang diluncurkan dengan tujuh produk andalan termasuk baby wash dan shampoo, sejak itu terus berkembang menjadi kosmetik dan perawatan kulit. Dalam 12 bulan terakhir ia membeli saham di platform konten yang berfokus pada wanita yakni Momspresso, bisnis salon BBLUNT dan brand kecantikan Dr. Sheth.

Pendapatan Honasa Consumer hampir meningkat dua kali lipat secara tahunan pada periode yang berakhir, 31 Maret 2022, mencapai hampir 10 miliar rupee (USD121 juta) yang berasal dari penjualan online dan di toko offline.

Honasa, yang merupakan penggabungan dari kata "honest", “natural” dan “safe,” mencetak keuntungan pertama kali sebesar 250 juta rupee pada tahun fiskal 2021 dan berharap kembali menguntungkan pada tahun ini.

2. Akiko Amano

Direktur Souke Hanabi Kagiya
Umur: 52 Tahun
Negara: Jepang

Amano bukan menjadi wanita pertama yang mengepalai perusahaan keluarga yang mengkhususkan diri pada fireworks (kembang api) yakni Souke Hanabi Kagiya. Di mana teknik dan keterampilan untuk membuat dan meluncurkan kembang api telah diwariskab secara turun temurun selama hampir 360 tahun.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Dia adalah wanita pertama yang menjalankan pembuat kembang api di Jepang. Souke Hanabi Kagiya menempati peringkat di antara perusahaan bergengsi di Jepang dalam salah satu perdagangan paling tradisional di negara ini.

Menelusuri akar Souke Hanabi Kagiya, membawa kita kembali ke tahun 1659, dimana mereka terlibat dalam pertunjukan kembang api tahunan di atas sungai Sumida Tokyo, salah satu pertunjukan kembang api paling terkenal secara budaya di Jepang, sejak tahun 1733.

Amano adalah generasi ke-15 dari keluarganya yang menjadi direktur ketika dia menggantikan ayahnya di perusahaan yang berbasis di Tokyo pada tahun 2000. Untuk mempersiapkan diri mengambi; peran yang dia ambil pada usia 29, dia dilaporkan bersikeras untuk mempelajari keahlian di pembuat kembang api lain sehingga dia tidak akan menerima perlakuan istimewa dengan bekerja di perusahaan keluarganya.

Untuk mengasah keahliannya, ia memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2009 dalam seni dari Universitas Nihon, di mana ia mempelajari dampak emosional pertunjukan kembang api pada orang-orang. Ini adalah kombinasi dari aspek visual dan aural, katanya dalam panggilan video, dan pakar piroteknik dapat mengubah kesan penonton dengan menyesuaikan keduanya.

Dia juga mantan anggota tim judo nasional Jepang, dan wanita Jepang pertama yang menjadi wasit judo Olimpiade di pertandingan Beijing 2008. Amano kembali menjadi wasit pada pertandingan 2020 Tokyo yang tertunda pandemi di 2021.

Pada tahun 2019, ia mencapai peringkat ketujuh dan sabuk hitam, salah satu tingkat penguasaan judo tertinggi dan keluarganya juga mengoperasikan sekolah judo, di mana ia dan ayahnya menjabat sebagai direktur.

Amano berharap putrinya, yang sekarang masuk universitas, akan menjadi penerus sebagai kepala bisnis generasi ke-16. Meski begitu Amano mengatakan keputusan itu terserah padanya.

Ia menekankan, semua orang di perusahaannya harus ingat bahwa kembang api bukan hanya hiburan. "Kembang api adalah simbol perdamaian," katanya.

"Apakah 20 atau 30 tahun kemudian, saya tidak ingin orang-orang kita melupakan itu," paparnya.

3. Kristy Carr

Pendiri dan CEO, Bubs Australia
Umur: 49 Tahun
Negara: Australia

Carr mendirikan perusahaan pembuat susu formula bayi, Bubs Australia pada tahun 2006 setelah melalui perjuangan pada bulan-bulan awal saat menjadi ibu dari putrinya penderita alergi makanan. Mantan eksekutif pemasaran Cathay Pacific di Hong Kong itu mengembangkan susu formula kambing untuk membantu transisi putrinya dari ASI.

Bubs, yang sekarang menjadi penjual teratas di ritel Australia seperti Coles dan Woolworths, juga membuat gelombang hingga ke China dan AS. "Saya telah cukup lama berwirausaha," kata Carr.

"Saat masih anak-anak, saya memiliki banyak kios limun," ungkapnya.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Bubs (bahasa gaul Australia untuk bayi) telah berkembang jauh sejak Carr mulai menjajakan makanan bayi organik dari belakang station wagon-nya di pasar saat akhir pekan di pinggiran utara Sydney, Newport, tempat dia tinggal bersama suami dan tiga putrinya.

Perusahaan yang berbasis di Sydney itu mulai masuk Bursa Efek Australia pada tahun 2017, hingga mencetak pendapatan lebih dari dua kali lipat ke rekor tertinggi 89 juta dolar Australia (USD57 juta) pada tahun fiskal terbaru yang berakhir pada 30 Juni.

Pencapaian itu sebagian besar berkat saluran penjualan daigou yang menghasil keuntungan—agen belanja di Australia yang membeli atas nama pelanggan China.

Bubs bersiap mencetak pertumbuhan yang lebih cepat setelah AS meluncurkan Operation Fly Formula, dalam kemitraan dengan produsen luar negeri, untuk mengatasi kekurangan secara nasional di awal tahun ini.

Pada bulan Mei, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden men-tweet "Saya mendapat lebih banyak kabar baik: 27,5 juta botol susu formula bayi yang diproduksi oleh Bubs Australia akan datang ke Amerika Serikat."

Pemerintahannya mencarter penerbangan untuk memindahkan produk Bubs melintasi Samudra Pasifik dalam kesepakatan yang diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 55 juta dolar Australia dalam penjualan selama enam bulan.

Dengan kontribusi perdana dari AS, pendapatan Bubs diperkirakan akan melonjak lebih dari 80% menjadi 162 juta dolar Aussie secara tahunan yang berakhir Juni 2023, dan mencapai 217 juta dolar Australia pada tahun berikutnya. Hal ini disampaikan broker Australia PAC Partners dalam sebuah catatan penelitian pada bulan Agustus.

Melihat pasar AS sebagai pilar pertumbuhan baru, Bubs pada awal Oktober secara resmi meminta persetujuan Food & Drug Administration untuk mendapatkan akses permanen ke ekonomi terbesar di dunia. Perusahaan ini bekerja dengan pengecer untuk membuat produknya tersedia di 6.500 toko di 42 negara bagian Amerika.

Pada bulan Juli, Bubs mengumpulkan 63 juta dolar Aussie dengan menjual saham kepada investor institusional dan ritel untuk mendanai modal kerja dan melipatgandakan kapasitas manufakturnya untuk memenuhi permintaan.

"Saya dulu bermimpi menjadi 1 million [dollar business]," kata Carr.

"Sekarang aku berpikir, apa selanjutnya? Kita akan berada di 1 miliar dan berpikir apa selanjutnya. Dan saya pikir itu dalam jangkauan saya saat ini," sambungnya.

4. Choi Soo-yeon

CEO, Naver
Umur: 41 Tahun
Negara: Korea Selatan

Choi ditunjuk pada bulan Maret untuk menduduki posisi teratas di perusahaan internet terbesar Korea Selatan (kapitalisasi pasar) dan grup terbesar kelima di negara itu setelah chaebol Samsung, SK, Hyundai dan LG. Dia mengambil kendali dari Han Seong-sook yang berusia 55 tahun, pemimpin wanita pertama Naver.

Choi, yang sebelumnya memimpin global business support Naver, ditugaskan untuk mempelopori ekspansi ke luar Asia, di mana ia mengoperasikan search engine dominan Korea Selatan (digunakan oleh lebih dari 30 juta orang setiap hari, atau hampir 60% dari populasi negara itu) dan Line, salah satu aplikasi perpesanan paling populer di Asia, yang beroperasi dengan SoftBank.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Keputusan besar pertama Choi sebagai CEO, Naver yakni mengumumkan pada bulan Oktober bahwa mereka membeli clothing marketplace Poshmark yang berbasis di California, dimana memiliki lebih dari 80 juta pengguna terdaftar dalam kesepakatan senilai sekitar USD1.2 miliar.

Setelah selesai, langkah itu menjadi akuisisi terbesar Naver sejauh ini, menggabungkan layanan belanja dengan teknologi e-commerce Naver. CEO Milenial ini memiliki rencana ambisius untuk Naver.

Pada bulan April, hanya sebulan setelah mendapatkan pekerjaan barunya, dia menetapkan target lebih dari dua kali lipat pendapatan secara tahunan menjadi 15 triliun won (sekitar USD12 miliar) dalam waktu lima tahun.

"Portofolio bisnis Naver, kepemimpinan teknologi, dan kemitraan yang kuat di Korea dan luar negeri akan menciptakan sinergi untuk membantu kami tumbuh beberapa kali lipat," kata Choi dalam sebuah pernyataan usai mengumumkan target tersebut.

Pada kuartal kedua tahun ini, Naver mencetak kenaikan pendapatan sebesar 23% tahun ini menjadi 2 triliun won, dipimpin oleh pertumbuhan lebih dari 136% dalam bisnis webnya. Penjualan tahun lalu tumbuh sekitar 29% menjadi 6,8 triliun won.

Dalam meningkatkan platform webtoonnya, Naver mengatakan, pada bulan April bahwa perusahaan akan terus melakukan akuisisi terkait konten, seperti pembelian platform baru internet Wattpad yang berbasis di Toronto senilai USD600 juta tahun lalu.

Perusahaan juga berencana untuk mengembangkan platform metaverse-nya Zepeto secara global dan berinvestasi dalam bisnis terkait, seperti game online dan realitas virtual.

Choi, yang memperoleh gelar dari Harvard Law School dan Yonsei University Law School di Seoul, adalah seorang pengacara di Yulchon, salah satu firma hukum terbesar di Korea Selatan, sebelum bergabung dengan Naver pada tahun 2019. Meskipun tidak biasa bagi seorang pengacara untuk menjadi CEO sebuah perusahaan teknologi besar, Choi adalah pengacara kedua yang memimpin Naver setelah Kim Sang-hun, mantan hakim.

Di awal karirnya, Choi bekerja di bidang komunikasi dan pemasaran di NHN, yang terbagi menjadi dua perusahaan—Naver dan pembuat game online NHN Entertainment—pada tahun 2013.

5. Julie Coates

CEO dan Direktur Pelaksana, CSR
Umur: 59 Tahun
Negara: Australia

Coates mengambil alih kepemimpinan di CSR, perusahaan produk bangunan pada September 2019, tepat sebelum wabah Covid-19 mendatangkan malapetaka pada ekonomi global. Memanfaatkan pengalamannya selama puluhan tahun menangani logistik dan transformasi bisnis di raksasa supermarket Australia, Woolworths Group dan mengelola pembuat makanan Goodman Fielder, dia mengarahkan bisnis yang berbasis di Sydney untuk melewati gangguan rantai pasokan selama dua tahun terakhir.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Perusahaan berusia 167 tahun, yang memasok proyek perumahan dan komersial di seluruh Australia dan Selandia Baru, sekarang mendapat manfaat dari lonjakan permintaan bahan konstruksi. Ditambah serta operasional yang lebih ramping setelah Coates mengatur ulang bisnis dan memusatkan platform logistiknya.

Laba bersih CSR melonjak 20% menjadi 193 juta dolar Australia (USD126 juta) secara tahunan pada periode yang berakhir Maret 2022, melampaui tingkat pra-pandemi. Sementara itu pendapatan CSR tercatat naik 9% menjadi 2,3 miliar dolar Australia.

Ia sangat menonjol di industri konstruksi yang didominasi pria, Coates yang memulai karirnya sebagai guru matematika sekolah menengah, mengatakan, dalam sebuah wawancara pada bulan September bahwa, CSR telah menerapkan kebijakan untuk meningkatkan jumlah wanita yang bekerja di perusahaan. Dia adalah salah satu dari tiga wanita dalam tim kepemimpinan eksekutif CSR yang beranggotakan sembilan orang.

6. Robyn Denholm

Chair, Tesla
Umur: 59 Tahun
Negara: Australia

Bekerja di pompa bensin milik orang tuanya di Sydney menjadi pengalaman pertama Denholm, untuk kemudian Ia masuk dalam jajaran dwan Tesla pada 2018. Orang Australia itu telah menjadi direktur independen di Tesla —perusahaan mobil paling berharga di dunia dengan kapitalisasi pasar hampir USD714 miliar— sejak 2014 dan menggantikan pendiri Elon Musk sebagai chairman empat tahun lalu.

Melalui tengan dinginnya, pembuat mobil listrik terbesar di dunia, dengan pangsa pasar global hampir 14% menikmati 2021 dengan laba bersih melonjak 665% menjadi USD5.5 miliar, dimana pendapatan terdongkrak 71% menjadi USD53.8 miliar.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Sebelum bergabung dengan Tesla, dia adalah chief financial officer di Telstra, perusahaan telekomunikasi terbesar di Australia, dan memegang peran keuangan dan operasional di Juniper Networks, Sun Microsystems, dan Toyota.

Denholm, yang memiliki gelar sarjana ekonomi dari University of Sydney dan master dalam perdagangan dari University of New South Wales, adalah mitra operasi perusahaan modal ventura Blackbird Ventures dan ketua Dewan Teknologi Australia.

Pada bulan Maret, ia menjadi salah satu dari segelintir investor tim olahraga wanita di Australia setelah perusahaan keluarganya, Wollemi Capital Group, membeli 30% saham tim bola basket pria Sydney Kings dan klub wanita Sydney Flames.

7. Febriany Eddy

Presiden Direktur dan CEO, Vale Indonesia
Umur: 45 Tahun
Negara: Indonesia

Febriany Eddy adalah salah satu dari sekelompok kecil wanita di seluruh dunia yang memimpin operasi pertambangan besar. Tahun lalu, ia ditunjuk sebagai presiden direktur dan CEO penambang nikel Vale Indonesia, yang mayoritas dimiliki oleh produsen terbesar di dunia, Vale yang berbasis di Brazil.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Jalannya untuk menjadi petinggi perempuan pertama perusahaan tambang di Indonesia berakar pada studinya akuntansi dan bisnis, bukan geologi. Febriany Eddy mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Indonesia dan gelar M.B.A. dari program bersama UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore.

Dia dipekerjakan oleh PricewaterhouseCoopers, di mana dia ditugaskan untuk klien energi dan pertambangan. "Awalnya saya tidak memilihnya, tapi saya memilih untuk tetap tinggal," kata Eddy.

"Saya telah bersama industri yang luar biasa ini selama 15 tahun," paparnya.

Di Vale, dia menghabiskan dua setengah tahun di Brisbane, Australia, di mana dia mengawasi operasi di Afrika, Jepang, Indonesia, Taiwan, dan China daratan. Sebelum perannya saat ini, dia adalah chief financial officer Vale Indonesia dan kemudian wakil CEO.

Tahun lalu perusahaan melaporkan pendapatan USD953 juta, melonjak 24% dari tahun sebelumnya, sementara laba bersih berlipat ganda menjadi USD165 juta.

Ia merupakan advokat besar untuk lebih banyak perempuan di pertambangan, sebuah industri yang dia sebut "sangat penting bagi kehidupan manusia." Dia ingin orang lain menerima tantangan itu, dan melihat lebih banyak pria "termotivasi untuk mendukung lebih banyak wanita untuk bekerja di sektor pertambangan."

8. Herjati

Presiden Direktur, Sillo Maritime Perdana
Umur: 56 Tahun
Negara: Indonesia

Lima tahun sejak ia mengambil alih perusahaan pelayaran yang berbasis di Jakarta, Herjati membawa Sillo Maritime ke performa terbaiknya dengan penjualan mencapai USD101 juta pada akhir tahun 2021. Saat ini Herjati menargetkan dapat meningkatkan pendapatan setidaknya 10% lagi di tahun 2022.

Pemilik kapal tanker dengan jumlah terbesar untuk industri minyak dan gas Indonesia, dimulai dengan upaya ekspansi senilai USD100 juta pada tahun 2022, sebagian besar untuk mengakomodasi permintaan yang lebih tinggi akan cadangan gas cair alam (LNG) negara itu.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Pada bulan September, Sillo Maritime mengakuisisi kapal tanker LNG 145.000 meter kubik melalui anak perusahaannya Golden Prima Maritim —dengan rencana membeli lebih banyak dalam beberapa tahun ke depan, kata Herjati pada saat itu— sehingga total armada perusahaan menjadi 23.

Herjati seperti kebanyakan orang Indonesia yang hanya memiliki nama dengan satu kata, Ia mendapatkan gelar sarjana akuntansi dari Universitas Trisakti di Jakarta. Dia bergabung dengan Sillo Maritime sebagai direktur keuangan pada tahun 2002, membantu mengarahkan listing perusahaan senilai Rp70 miliar (USD4,5 juta) di bursa efek Indonesia pada tahun 2016.

Setahun kemudian Ia mengambil alih kepemimpinan sebagai presiden direktur. Sebelumnya, ia bekerja dalam peran keuangan di beragam industri, mulai dari oleokimia hingga perbankan. Dia adalah satu-satunya wanita dari lima anggota dewan Sillo Maritime.

9. Doris Hsu

Chairman and CEO, GlobalWafers
Age: 61 Tahun
Negara: Taiwan

Amerika Seikat (AS) bekerja keras untuk meningkatkan produksi semikonduktor dalam negeri, memberlakukan CHIPS dan Science Act senilai USD52 miliar tahun ini untuk menarik investasi. Hsu menjawab panggilan itu.

Dia memimpin GlobalWafers, salah satu pemasok wafer silikon terbesar di dunia yang digunakan dalam pembuatan chip. Pada bulan Juni perusahaan mengumumkan akan menginvestasikan sebesar USD5 miliar pada new wafer plant di Sherman, Texas, yang akan membuka sebanyak 1.500 pekerjaan.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Perusahaan yang berkantor pusat di Hsinchu ini lahir sebagai spin-off dari Sino-American Silicon Products (SAS) Taiwan pada tahun 2011. Hsu menjadi chairman dan CEO-nya tahun itu. Saat ini, GlobalWafers 51% dimiliki oleh SAS dan pada akhir Oktober, diperdagangkan di Bursa Efek Taiwan dengan kapitalisasi pasar sekitar NT$154,1 miliar (USD5 miliar).

Lalu pada tahun 2020, Hsu juga menjadi chairman dan CEO SAS. Bertahan jangka panjang dalam bisnis chip boom-bust, Ia bersaing dengan orang-orang seperti Shin-Etsu, Sumco dan Siltronic, sementara pelanggan termasuk United Microelectronics.

Penduduk asli Taiwan ini menerima gelar master dalam ilmu komputer dari University of Illinois di Champaign-Urbana. GlobalWafers kini memiliki pabrik di AS, China daratan, Korea Selatan, Malaysia, Jepang, Denmark, dan Italia.

10. Kwee Wei Lin

Head of hotels, Pontiac Land Group
Umur: 46 Tahun
Negara: Singapore

Ketika Covid-19 menjungkirbalikkan industri pariwisata pada Maret 2020, Kwee baru saja mengambil kendali sebagai presiden Asosiasi Hotel Singapura. 160 anggotanya mewakili sekitar 80% kamar hotel Kota Singa yang melayani jutaan pengunjung setiap tahun sebelum pandemi menghantam dan membuat perbatasan ditutup.

Ketika jumlah wisatawan jatuh ke hampir nol dalam semalam, prioritas utama Kwee adalah mengubah pemasaran dan layanan untuk memenuhi pasar domestik dan staycation. "Tantangan terbesar bagi kami adalah melindungi pekerjaan," kata Kwee melalui email seperti dikutip dari Forbes.

10 Pengusaha Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2022, Ada 2 Wakil Indonesia


Sebagai kepala bisnis perhotelan milik keluarganya Pontiac Land sejak 2017, Kwee mengawasi enam hotel (empat di Singapura dan dua di Maladewa) dengan 3.000 staf. Selama puncak lockdown, Capella Singapore di Pulau Sentosa menyediakan makanan gourmet bagi para tamu serta layanan belanja dan concierge yang dipersonalisasi.

Di Regent Singapore dekat pusat perbelanjaan Orchard Road, restoran memperkenalkan menu takeaway. "Kami tidak mundur ke gua-gua kami selama pandemi," kata Kwee.

"Sebagai gantinya, kami memanfaatkan sepenuhnya waktu henti untuk meningkatkan program pelatihan kami, meningkatkan keterampilan kolega kami, dan memperbarui hotel," terangnya.

Singapura sepenuhnya dibuka kembali pada bulan April, dan jumlah pengunjung meningkat hingga mencapai 1,5 juta dalam enam bulan pertama tahun ini. Pada kecepatan saat ini, Singapore Tourism Board mengantisipasi sebanyak 6 juta orang dapat berkunjung pada akhir tahun.

Dengan beragam acara internasional seperti Grand Prix Singapura yang berjalan lancar, tingkat hunian di hotel-hotel Pontiac Land telah kembali ke lebih dari 80% tingkat pra-pandemi, kata Kwee. Ditambah Dia berharap bisa menambahkan 300 jumlah karyawan dalam beberapa tahun ke depan.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)