Terkumpul Rp21,7 Triliun, Menkes Sebut Pandemic Fund G20 Akan jadi Pilar Utama Kesehatan Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyambut baik peluncuran Dana Pandemi (Pandemic Fund) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Untuk diketahui, Dana Pandemi telah mengumpulkan kurang lebih USD1,4 miliar atau sekitar Rp21,7 triliun dari 24 kontributor atau donatur.
Budi mengatakan bahwa diluncurkannya Dana Pandemi merupakan titik balik dalam arsitektur kesehatan global untuk berperang melawan pandemi berikutnya.
Apalagi mengingat pandemi COVID-19 berdampak lebih dari USD12 triliun kepada perekonomian global, jauh lebih besar dari krisis keuangan global sebelumnya.
“Saya sangat percaya apa yang kita lakukan saat ini akan berperan sebagai pilar utama di bidang kesehatan global membantu dunia dan warga dunia menghadapi krisis kesehatan global di masa depan,” ujar Menkes melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (15/11/2022).
Indonesia juga akan memanfaatkan Dana Pandemi untuk memperkuat jaringan kesehatan masyarakat, dengan fokus utama melalui penguatan mekanisme surveilans dan peningkatan kapasitas sumber daya.
“Sehingga kita akan memiliki mekanisme surveilans yang jauh lebih baik untuk mengawasi 17 ribu pulau dan 270 juta penduduk indonesia sebagai bentuk kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi,” tutur Menkes.
Pandemic Fund merupakan katalisator untuk dukungan jangka panjang dari semua lembaga bilateral dan multilateral, sehingga dukungan dari berbagai pihak termasuk swasta sangat disambut baik.
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi melundurkan Pandemic Fund pada Minggu (13/11/2022). Jokowi menyampaikan, Dana Pandemi menjadi upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan, sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemi di masa mendatang.
Usulan membentuk Dana Pandemi telah digagas sejak masa Presidensi G20 Italia pada 2021 atau Deklarasi Roma 2021. Di masa Presidensi G20 di bawah kepemimpinan Indonesia 2022, Dana Pandemi ini terwujud.
Untuk diketahui, Dana Pandemi telah mengumpulkan kurang lebih USD1,4 miliar atau sekitar Rp21,7 triliun dari 24 kontributor atau donatur.
Budi mengatakan bahwa diluncurkannya Dana Pandemi merupakan titik balik dalam arsitektur kesehatan global untuk berperang melawan pandemi berikutnya.
Apalagi mengingat pandemi COVID-19 berdampak lebih dari USD12 triliun kepada perekonomian global, jauh lebih besar dari krisis keuangan global sebelumnya.
“Saya sangat percaya apa yang kita lakukan saat ini akan berperan sebagai pilar utama di bidang kesehatan global membantu dunia dan warga dunia menghadapi krisis kesehatan global di masa depan,” ujar Menkes melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (15/11/2022).
Indonesia juga akan memanfaatkan Dana Pandemi untuk memperkuat jaringan kesehatan masyarakat, dengan fokus utama melalui penguatan mekanisme surveilans dan peningkatan kapasitas sumber daya.
“Sehingga kita akan memiliki mekanisme surveilans yang jauh lebih baik untuk mengawasi 17 ribu pulau dan 270 juta penduduk indonesia sebagai bentuk kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi,” tutur Menkes.
Pandemic Fund merupakan katalisator untuk dukungan jangka panjang dari semua lembaga bilateral dan multilateral, sehingga dukungan dari berbagai pihak termasuk swasta sangat disambut baik.
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi melundurkan Pandemic Fund pada Minggu (13/11/2022). Jokowi menyampaikan, Dana Pandemi menjadi upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan, sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemi di masa mendatang.
Usulan membentuk Dana Pandemi telah digagas sejak masa Presidensi G20 Italia pada 2021 atau Deklarasi Roma 2021. Di masa Presidensi G20 di bawah kepemimpinan Indonesia 2022, Dana Pandemi ini terwujud.
(ind)