Mendag Zulhas Sebut Pebisnis India Tertarik Garap IKN Nusantara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) tertarik berinvestasi di Indonesia. Salah satu sektor yang dibidik CII adalah infrastruktur.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ( Mendag Zulhas ) mengatakan mereka berminat untuk investasi dalam proyek pengembangan ibu kota negara ( IKN ), pembangunan pelabuhan, bandara, serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence).
"Selain itu, India sedang mengembangkan National Solar Mission dan mengajak Indonesia turut berpartisipasi dalam transfer teknologi dan keahlian," kata Mendag Zulhas usai melakukan pertemuan dengan Candrajit Banarjee (Dirjen CII) di sela pertemuan KTT G20 di Bali, dikutip Selasa (15/11/2022).
Mendag dan CII juga membahas penguatan kerja sama perdagangan kedua negara. Bahkan, Mendag menuturkan bahwa dirinya beserta beberapa jajaran akan berkunjung ke India dalam waktu dekat untuk merumuskan peningkatan kerja sama.
"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Mendag Zulhas.
Kata Mendag, CII juga menyampaikan dukungannya pada keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini dan ingin bersinergi lebih erat untuk keberlanjutan keketuaan G20 India 2023. Selain itu, sejalan dengan Indonesia, Tim B20 India tengah mempersiapkan beberapa fokus isu terkait ketahanan ekonomi melalui rantai nilai global, energi terbarukan, dan perubahan iklim.
CII adalah organisasi asosiasi bisnis industri terbesar di India yang bertujuan menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan industri. Organisasi ini didirikan pada 1895 dan telah memiliki lebih dari 8.300 anggota terdaftar yang terdiri atas usaha kecil dan menengah (UKM), perusahaan multinasional, serta menaungi lebih dari 200.000 perusahaan dari sekitar 250 badan industri sektoral nasional dan regional.
Saat ini, CII memiliki 66 kantor, termasuk 11 kantor perwakilan di Indonesia, Australia, Bahrain, Tiongkok, Mesir, Prancis, Jerman, Singapura, Inggris, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Selain itu, organisasi ini memiliki kemitraan institusional dengan 344 organisasi mitra di 129 negara.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ( Mendag Zulhas ) mengatakan mereka berminat untuk investasi dalam proyek pengembangan ibu kota negara ( IKN ), pembangunan pelabuhan, bandara, serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence).
"Selain itu, India sedang mengembangkan National Solar Mission dan mengajak Indonesia turut berpartisipasi dalam transfer teknologi dan keahlian," kata Mendag Zulhas usai melakukan pertemuan dengan Candrajit Banarjee (Dirjen CII) di sela pertemuan KTT G20 di Bali, dikutip Selasa (15/11/2022).
Mendag dan CII juga membahas penguatan kerja sama perdagangan kedua negara. Bahkan, Mendag menuturkan bahwa dirinya beserta beberapa jajaran akan berkunjung ke India dalam waktu dekat untuk merumuskan peningkatan kerja sama.
"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Mendag Zulhas.
Kata Mendag, CII juga menyampaikan dukungannya pada keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini dan ingin bersinergi lebih erat untuk keberlanjutan keketuaan G20 India 2023. Selain itu, sejalan dengan Indonesia, Tim B20 India tengah mempersiapkan beberapa fokus isu terkait ketahanan ekonomi melalui rantai nilai global, energi terbarukan, dan perubahan iklim.
CII adalah organisasi asosiasi bisnis industri terbesar di India yang bertujuan menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan industri. Organisasi ini didirikan pada 1895 dan telah memiliki lebih dari 8.300 anggota terdaftar yang terdiri atas usaha kecil dan menengah (UKM), perusahaan multinasional, serta menaungi lebih dari 200.000 perusahaan dari sekitar 250 badan industri sektoral nasional dan regional.
Saat ini, CII memiliki 66 kantor, termasuk 11 kantor perwakilan di Indonesia, Australia, Bahrain, Tiongkok, Mesir, Prancis, Jerman, Singapura, Inggris, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Selain itu, organisasi ini memiliki kemitraan institusional dengan 344 organisasi mitra di 129 negara.
(uka)