Dari Bali, Joe Biden Sentil Rusia Jadi Penyebab Krisis Pangan

Selasa, 15 November 2022 - 21:38 WIB
loading...
Dari Bali, Joe Biden Sentil Rusia Jadi Penyebab Krisis Pangan
Menurut Biden, KTT G20 merupakan pertemuan penting yang membahas berbagai isu yang menyangkut hajat hidup warga dunia, yang di antaranya terkait ketahanan pangan, perekonomian global, dan kesehatan. Foto/Dok
A A A
NUSA DUA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyoroti krisis pangan yang terjadi di belahan dunia usai bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping kemarin. Ia menyinggung Rusia menjadi penyebab krisis yang terjadi pada tahun ini.



Menurut dia, KTT G20 merupakan pertemuan penting yang membahas berbagai isu yang menyangkut hajat hidup warga dunia, yang di antaranya terkait ketahanan pangan, perekonomian global, dan kesehatan.

“Itu berarti mengatasi penderitaan yang ditimbulkan oleh agresi Rusia, tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga masyarakat dunia, terutama krisis pangan. Juga isu lain seperti dukungan keringanan utang dan investasi untuk keamanan dan kesehatan global,” ujarnya dalam siaran pers G20 yang dikutip Selasa (15/11/2022).



Atas dasar itu, Biden menyatakan, posisi Amerika Serikat yang siap sedia untuk bekerja sama dengan para pemimpin dunia, terutama dalam memperkuat dasar ekonomi global.

Dia mengungkapkan KTT G20 merupakan forum penting bagi negara-negara ekonomi terbesar dunia untuk bekerja sama demi kebaikan masyarakat dunia dan memastikan dunia lebih siap menghadapi ancaman pandemi di masa depan.

Sebelum ke Indonesia, Biden melakukan lawatan ke Mesir pada 11 November, kemudian ke Kamboja 12-13 November untuk berpartisipasi dalam KTT tahunan AS-ASEAN. Dalam kedua pertemuan itu Biden juga menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk bekerja bersama negara-negara lain dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini.

“Izinkan saya berbicara singkat tentang agenda kami selama beberapa hari terakhir di Mesir, Kamboja, dan Indonesia. Di tengah momen tantangan global saat ini, mulai dari inflasi global krisis iklim, hingga perang Rusia melawan Ukraina, kami menyatukan koalisi mitra yang seluas-luasnya untuk dapat mencapai hasil,” katanya.

Meski demikian, dia menegaskan tidak ada niat negerinya untuk mencari konflik baru di tengah memanasnya kondisi geopolitik global.

“Kami akan bersaing dengan penuh semangat, tetapi saya tidak mencari konflik, saya ingin mengelola kompetisi ini secara bertanggung jawab. Dan saya ingin memastikan bahwa setiap negara mematuhi aturan lalu lintas internasional,” pungkasnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)