Munasnya Kerap Ricuh, Ini Deretan Menteri Jebolan Hipmi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda ( Hipmi ) tengah jadi sorotan. Pasalnya, Musyawarah Nasional (Munas) Hipmi ke-17 yang digelar di Solo diwarnai kericuhan atau adu jotos para anggotanya. Kericuhan yang terekam dalam unggahan video itu lalu viral di media sosial.
Suasana panas dalam munas itu terpaksa membuat Abdul Latief turun tangan menenangkan para pengusaha muda. Abdul Latief memang salah satu sesepuh Hipmi yang juga merupakan seorang pendiri.
Abdul Latief bukan sosok sembarang! Pria asal Aceh kelahiran 1940 ini merintis usaha dengan membuka sebuah toko di bilangan Grogol Jakarta Utara. Pelan tapi pasti usahanya terus berkembang hingga mendirikan Pasar Raya Departement Store.
Abdul Latief yang merupakan Ketua Umum Hipmi pertama, kemudian masuk jajaran kabinet di era Orde Baru dengan menjadi Menteri Tenaga Kerja (1993-1998) lalu menjadi Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya (1998).
Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari Kabinet Pembangunan VII yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto setelah dihajar krisis moneter.
Selain Abdul Latief masih ada beberapa tokoh lagi yang membidani kelahiran Hipmi pada Juni 1972. Dua di antaranya adalah Siswono Yudo Husodo dan Pontjo Sutowo.
Siswono juga menjabat menteri di era Soeharto. Ketum Hipmi kedua periode 1973-1977 ini menjabat Menteri Perumahan Rakyat di tahun 1988, dan diangkat sebagai Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja pada tahun 1993.
Hanya Pontjo Soetowo, Ketum Hipmi keempat, yang tak menjejakan kakinya di pemerintahan. Putra dari Ibnu Sutowo, dedengkot Pertamina, ini sukses menjadi pengusaha besar di bidang perhotelan.
Deretan Ketum Hipmi lainnya yang menjadi pengusaha besar dan juga menteri adalah Aburizal Bakrie (periode 1977-1979). Pemilik tulen Grup Bakrie ini pernah menjadi Menko Bidang Perekonomian (2004-2005) dan Menko Kesra (2005-2009).
Suasana panas dalam munas itu terpaksa membuat Abdul Latief turun tangan menenangkan para pengusaha muda. Abdul Latief memang salah satu sesepuh Hipmi yang juga merupakan seorang pendiri.
Abdul Latief bukan sosok sembarang! Pria asal Aceh kelahiran 1940 ini merintis usaha dengan membuka sebuah toko di bilangan Grogol Jakarta Utara. Pelan tapi pasti usahanya terus berkembang hingga mendirikan Pasar Raya Departement Store.
Abdul Latief yang merupakan Ketua Umum Hipmi pertama, kemudian masuk jajaran kabinet di era Orde Baru dengan menjadi Menteri Tenaga Kerja (1993-1998) lalu menjadi Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya (1998).
Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari Kabinet Pembangunan VII yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto setelah dihajar krisis moneter.
Selain Abdul Latief masih ada beberapa tokoh lagi yang membidani kelahiran Hipmi pada Juni 1972. Dua di antaranya adalah Siswono Yudo Husodo dan Pontjo Sutowo.
Siswono juga menjabat menteri di era Soeharto. Ketum Hipmi kedua periode 1973-1977 ini menjabat Menteri Perumahan Rakyat di tahun 1988, dan diangkat sebagai Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja pada tahun 1993.
Hanya Pontjo Soetowo, Ketum Hipmi keempat, yang tak menjejakan kakinya di pemerintahan. Putra dari Ibnu Sutowo, dedengkot Pertamina, ini sukses menjadi pengusaha besar di bidang perhotelan.
Deretan Ketum Hipmi lainnya yang menjadi pengusaha besar dan juga menteri adalah Aburizal Bakrie (periode 1977-1979). Pemilik tulen Grup Bakrie ini pernah menjadi Menko Bidang Perekonomian (2004-2005) dan Menko Kesra (2005-2009).