Substitusi Barang Impor, PT TRK Peroleh Penghargaan Ditjen Migas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen ball valve buatan dalam negeri PT Teknologi Rekayasa Katup (PT TRK), memperoleh penghargaan dari Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Forum Apresiasi Substitusi Barang Operasi Impor pada Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahun 2022 di Yogyakarta, Jumat (9/12).
Dalam Forum yang digelar untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas ini, PT TRK memperoleh penghargaan untuk kategori Produsen Dalam Negeri dengan Substitusi Barang Operasi Impor yang Telah Teruji oleh KKKS.
"Kami mengapresiasi penghargaan dari Ditjen Migas ini. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa kami telah memenuhi kategori sebagai produsen dalam negeri yang mampu mensubstitusi barang operasi impor yang telah teruji oleh KKKS," kata Direktur PT TRK Yon Ming melalui siaran pers, Sabtu (10/12/2022).
Hal itu, lanjut Yon Ming, tak lepas dari pembinaan dari regulator dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang melakukan kunjungan dan penilaian ke perusahaan. Dengan begitu, kata dia, terjadi sharing knowledge yang membantu PT TRK untuk terus melakukan perbaikan di semua lini.
Dia menjelaskan, pembinaan dari KKKS dilakukan dengan melakukan penilaian, kualifikasi dan mempersyaratkan pembuatan prototipe. Hal ini dilakukan KKKS untuk memastikan pabrikan lokal mampu memproduksi katup yang memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan pengguna dan sesuai kondisi lapangan.
"PT TRK juga berterimakasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh KKKS untuk menggunakan valve dari perusahaan," tuturnya.
Di bagian lain, Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan mengatakan bahwa forum ini untuk pertama kalinya diselenggarakan Ditjen Migas sebagai apresisasi kepada seluruh KKKS dan produsen dalam negeri yang telah bekerja keras mengupayakan substitusi barang operasi impor dengan barang lokal. "Tanpa upaya dan peran serta semua pihak tentu saja kegiatan ini tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Mustafid menjelaskan, pemerintah terus berupaya menumbuhkembangkan kemampuan nasional dan mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas. Untuk itu sejak tahun 2019, Ditjen Migas, SKK Migas dan KKKS membangun program bersama yaitu Program Guna Bina Dalam Negeri (PROGUNADI) dan Program Substitusi Impor (PROSUSI).
"Program ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kerja sama diantara seluruh pelaku kegiatan usaha hulu migas terhadap kemampuan dan kehandalan produk dalam negeri," tandasnya.
Melalui dukungan dan bantuan dari semua pihak diharapkan produk dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan operasi migas. Tak hanya itu, diharapkan pula agar ke depan industri dalam negeri mampu memproduksi barang dengan orientasi menuju pasar ekspor.
Dalam Forum yang digelar untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas ini, PT TRK memperoleh penghargaan untuk kategori Produsen Dalam Negeri dengan Substitusi Barang Operasi Impor yang Telah Teruji oleh KKKS.
"Kami mengapresiasi penghargaan dari Ditjen Migas ini. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa kami telah memenuhi kategori sebagai produsen dalam negeri yang mampu mensubstitusi barang operasi impor yang telah teruji oleh KKKS," kata Direktur PT TRK Yon Ming melalui siaran pers, Sabtu (10/12/2022).
Hal itu, lanjut Yon Ming, tak lepas dari pembinaan dari regulator dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang melakukan kunjungan dan penilaian ke perusahaan. Dengan begitu, kata dia, terjadi sharing knowledge yang membantu PT TRK untuk terus melakukan perbaikan di semua lini.
Dia menjelaskan, pembinaan dari KKKS dilakukan dengan melakukan penilaian, kualifikasi dan mempersyaratkan pembuatan prototipe. Hal ini dilakukan KKKS untuk memastikan pabrikan lokal mampu memproduksi katup yang memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan pengguna dan sesuai kondisi lapangan.
"PT TRK juga berterimakasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh KKKS untuk menggunakan valve dari perusahaan," tuturnya.
Di bagian lain, Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan mengatakan bahwa forum ini untuk pertama kalinya diselenggarakan Ditjen Migas sebagai apresisasi kepada seluruh KKKS dan produsen dalam negeri yang telah bekerja keras mengupayakan substitusi barang operasi impor dengan barang lokal. "Tanpa upaya dan peran serta semua pihak tentu saja kegiatan ini tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Mustafid menjelaskan, pemerintah terus berupaya menumbuhkembangkan kemampuan nasional dan mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas. Untuk itu sejak tahun 2019, Ditjen Migas, SKK Migas dan KKKS membangun program bersama yaitu Program Guna Bina Dalam Negeri (PROGUNADI) dan Program Substitusi Impor (PROSUSI).
"Program ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kerja sama diantara seluruh pelaku kegiatan usaha hulu migas terhadap kemampuan dan kehandalan produk dalam negeri," tandasnya.
Melalui dukungan dan bantuan dari semua pihak diharapkan produk dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan operasi migas. Tak hanya itu, diharapkan pula agar ke depan industri dalam negeri mampu memproduksi barang dengan orientasi menuju pasar ekspor.
(fai)