Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat 64 Poin ke Rp15.592 per Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 64 poin di level Rp 15.592 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan hari ini. Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ini karena optimisme Indonesia akan terbebas dari awan hitam di tahun 2023.
"Negara kita diproyeksi akan terbebas dari ancaman resesi 2023 dan tahun tersebut adalah tahun pertaruhan di mana Indonesia diharapkan bisa lepas landas," jelas Ibrahim dalam rilis hariannya.
Menurut dia, kinerja perekonomian Indonesia sangat impresif, pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal Ketiga berhasil menembus angka 5,72 persen (YoY), penurunan inflasi hingga ke titik 5,42 persen (YoY) pada November 2022 dan cadangan devisa positif, neraca perdagangan juga mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut. "Apalagi tahun depan indonesia pun masih akan merasakan windfall dari komoditas energi," imbuh Ibrahim.
Selain itu, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi indonesia juga akan tetap ditopang oleh kuatnya ekonomi domestik. Dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,2 persen tahun 2023, akan memicu daya beli (konsumsi) masyarakat.
"Dengan naiknya daya beli masyarakat yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi akan terjaga. Sehingga 2023 optimistis apakah pertumbuhan ekonomi atau inflasi rendah atau nilai tukar rupiah akan menguat. Dan ini yang akan ditunggu oleh pelaku pasar," pungkas Ibrahim.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Kamis (15/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.560 - Rp 15.650.
"Negara kita diproyeksi akan terbebas dari ancaman resesi 2023 dan tahun tersebut adalah tahun pertaruhan di mana Indonesia diharapkan bisa lepas landas," jelas Ibrahim dalam rilis hariannya.
Menurut dia, kinerja perekonomian Indonesia sangat impresif, pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal Ketiga berhasil menembus angka 5,72 persen (YoY), penurunan inflasi hingga ke titik 5,42 persen (YoY) pada November 2022 dan cadangan devisa positif, neraca perdagangan juga mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut. "Apalagi tahun depan indonesia pun masih akan merasakan windfall dari komoditas energi," imbuh Ibrahim.
Selain itu, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi indonesia juga akan tetap ditopang oleh kuatnya ekonomi domestik. Dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,2 persen tahun 2023, akan memicu daya beli (konsumsi) masyarakat.
"Dengan naiknya daya beli masyarakat yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi akan terjaga. Sehingga 2023 optimistis apakah pertumbuhan ekonomi atau inflasi rendah atau nilai tukar rupiah akan menguat. Dan ini yang akan ditunggu oleh pelaku pasar," pungkas Ibrahim.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Kamis (15/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.560 - Rp 15.650.
(nng)