Ikut Terdampak Ulah Rusia Stop Pasok Gas ke Eropa, Inggris Andalkan AS
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris telah sepakat untuk menggandakan impor gas Amerika Serikat (AS) selama satu tahun ke depan, dalam upaya menstabilkan harga energi yang melonjak. Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan, rencana itu akan menurunkan harga bagi konsumen Inggris dan membantu mengakhiri ketergantungan Eropa pada energi Rusia .
Rusia seperti diketahui telah memutus sebagian besar pasokan gasnya ke Eropa selama setahun terakhir setelah invasinya ke Ukraina. Inggris sendiri sejauh ini tidak lagi mengimpor gas Rusia secara langsung, tetapi telah terpukul oleh kenaikan harga di Benua Biru tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Inggris bertujuan untuk menggandakan impor gas alam cair (LNG) dari AS menjadi 9-10 miliar meter kubik selama tahun depan. Hal itu setara dengan sekitar seperdelapan gas yang digunakan Inggris setiap tahun.
Kedua negara juga akan meningkatkan kolaborasi atas pengembangan teknologi nuklir dan energi hijau. Kemitraan ini akan diarahkan oleh kelompok aksi bersama Inggris-AS yang baru, yang dipimpin oleh pejabat senior dari pemerintah Inggris dan Gedung Putih, dengan pertemuan pertama diadakan secara virtual pada hari Kamis, pekan lalu.
Menyinggung perang di Ukraina, Sunak dan Joe Biden (Presiden AS) mengatakan, dalam sebuah pernyataan bersama bahwa "lebih penting dari sebelumnya bagi sekutu untuk bekerja sama membangun sistem internasional yang tangguh".
"Tujuan bersama kami adalah untuk menstabilkan pasar energi, mengurangi permintaan, dan memastikan keamanan pasokan jangka pendek yang didukung oleh tujuan jangka panjang untuk mendukung transisi energi yang stabil. Lalu untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, yang dengan sendirinya akan memperkuat ketahanan energi kami," kata mereka.
Seorang analis minyak dan gas di Investec, Nathan Piper mengutarakan, kesepakatan itu akan membantu mengamankan pasokan gas di seluruh Eropa, di mana impor gas Rusia turun lebih dari 80% dibandingkan tahun lalu.
Inggris memiliki kapasitas penyimpanan gas yang terbatas, sehingga setiap kelebihan gas kemungkinan akan diekspor melalui pipa interkoneksi ke Belanda dan Belgia.
Namun, Nathan mengatakan, rencana itu tidak mungkin menurunkan harga secara signifikan saat musim dingin ini karena adanya lonjakan permintaan. Dia juga mengutarakan, kesepakatan itu lebih seperti pernyataan niat, dimana Ia menambahkan "itu adalah ambisi dan tidak pasti".
Secara keseluruhan, ekspor LNG AS telah dibatasi sejak kebakaran yang merusak fasilitas LNG terbesar kedua di negara itu pada bulan Juni. Fasilitas LNG Freeport di Texas diperkirakan tidak akan beroperasi penuh lagi hingga Maret tahun depan.
Ada kekhawatiran bahwa meningkatnya ketergantungan Eropa pada LNG dapat menghambat upaya untuk mengatasi pemanasan global. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa produksi dan pengangkutan LNG menyebabkan emisi karbon hingga sepuluh kali lipat dibandingkan dengan pengiriman gas melalui pipa.
Selain itu, sebagian besar peningkatan produksi gas AS sejak 2005 berasal dari fracking, yang telah terbukti kontroversial di Inggris.
Rusia seperti diketahui telah memutus sebagian besar pasokan gasnya ke Eropa selama setahun terakhir setelah invasinya ke Ukraina. Inggris sendiri sejauh ini tidak lagi mengimpor gas Rusia secara langsung, tetapi telah terpukul oleh kenaikan harga di Benua Biru tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Inggris bertujuan untuk menggandakan impor gas alam cair (LNG) dari AS menjadi 9-10 miliar meter kubik selama tahun depan. Hal itu setara dengan sekitar seperdelapan gas yang digunakan Inggris setiap tahun.
Kedua negara juga akan meningkatkan kolaborasi atas pengembangan teknologi nuklir dan energi hijau. Kemitraan ini akan diarahkan oleh kelompok aksi bersama Inggris-AS yang baru, yang dipimpin oleh pejabat senior dari pemerintah Inggris dan Gedung Putih, dengan pertemuan pertama diadakan secara virtual pada hari Kamis, pekan lalu.
Menyinggung perang di Ukraina, Sunak dan Joe Biden (Presiden AS) mengatakan, dalam sebuah pernyataan bersama bahwa "lebih penting dari sebelumnya bagi sekutu untuk bekerja sama membangun sistem internasional yang tangguh".
"Tujuan bersama kami adalah untuk menstabilkan pasar energi, mengurangi permintaan, dan memastikan keamanan pasokan jangka pendek yang didukung oleh tujuan jangka panjang untuk mendukung transisi energi yang stabil. Lalu untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, yang dengan sendirinya akan memperkuat ketahanan energi kami," kata mereka.
Seorang analis minyak dan gas di Investec, Nathan Piper mengutarakan, kesepakatan itu akan membantu mengamankan pasokan gas di seluruh Eropa, di mana impor gas Rusia turun lebih dari 80% dibandingkan tahun lalu.
Inggris memiliki kapasitas penyimpanan gas yang terbatas, sehingga setiap kelebihan gas kemungkinan akan diekspor melalui pipa interkoneksi ke Belanda dan Belgia.
Namun, Nathan mengatakan, rencana itu tidak mungkin menurunkan harga secara signifikan saat musim dingin ini karena adanya lonjakan permintaan. Dia juga mengutarakan, kesepakatan itu lebih seperti pernyataan niat, dimana Ia menambahkan "itu adalah ambisi dan tidak pasti".
Secara keseluruhan, ekspor LNG AS telah dibatasi sejak kebakaran yang merusak fasilitas LNG terbesar kedua di negara itu pada bulan Juni. Fasilitas LNG Freeport di Texas diperkirakan tidak akan beroperasi penuh lagi hingga Maret tahun depan.
Ada kekhawatiran bahwa meningkatnya ketergantungan Eropa pada LNG dapat menghambat upaya untuk mengatasi pemanasan global. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa produksi dan pengangkutan LNG menyebabkan emisi karbon hingga sepuluh kali lipat dibandingkan dengan pengiriman gas melalui pipa.
Selain itu, sebagian besar peningkatan produksi gas AS sejak 2005 berasal dari fracking, yang telah terbukti kontroversial di Inggris.
(akr)