Wakil PM Rusia Beri Sinyal Bakal Kirim Lagi Gas ke Eropa, Ini Jalurnya
loading...
A
A
A
MOSKOW - Moskow siap untuk melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui jaringan pipa Yamal-Europe. Sinyal kembalinya aliran gas Rusia ke Benua Biru, disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia, Alexander Novak kepada kantor berita TASS.
" Pasar Eropa tetap relevan, karena kekurangan gas terus berlanjut dan kami memiliki banyak kesempatan untuk melanjutkan pasokan," kata Novak seperti dikutip TASS dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu (25/12) waktu setempat.
"Misalnya melalui, Pipa Yamal-Eropa yang dihentikan karena alasan politik sehingga tidak digunakan," sambungnya.
Pipa Yamal-Eropa biasanya mengalir ke barat, tetapi sebagian besar telah terbalik sejak Desember 2021 karena Polandia menolak membeli dari Rusia demi memanfaatkan gas yang disimpan di Jerman.
Pada bulan Mei, Warsawa mengakhiri perjanjiannya dengan Rusia, setelah sebelumnya menolak permintaan Moskow bahwa mereka harus membeli gas dengan mata uang rubel.
Pemasok Rusia, Gazprom menanggapi, hal itu dengan memutuskan pasokan dan juga mengatakan tidak akan lagi dapat mengekspor gas melalui Polandia setelah Moskow menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan Polandia yang memiliki sebagian dari pipa Yamal-Eropa.
Novak juga menegaskan, kembali bahwa Moskow sedang mendiskusikan pasokan gas tambahan melalui Turki setelah rencana mendirikan pusat pasokan gas bisa terealisasi. Dia juga memperkirakan, Moskow bisa mengirimkan 21 miliar meter kubik (bcm) gas alam cair (LNG) ke Eropa.
"Tahun ini kami mampu meningkatkan pasokan LNG ke Eropa secara signifikan," kata Novak.
"Dalam 11 bulan sepanjang 2022 mereka meningkat menjadi 19,4 bcm, pada akhir tahun diharapkan 21 bcm," bebernya.
" Pasar Eropa tetap relevan, karena kekurangan gas terus berlanjut dan kami memiliki banyak kesempatan untuk melanjutkan pasokan," kata Novak seperti dikutip TASS dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu (25/12) waktu setempat.
"Misalnya melalui, Pipa Yamal-Eropa yang dihentikan karena alasan politik sehingga tidak digunakan," sambungnya.
Pipa Yamal-Eropa biasanya mengalir ke barat, tetapi sebagian besar telah terbalik sejak Desember 2021 karena Polandia menolak membeli dari Rusia demi memanfaatkan gas yang disimpan di Jerman.
Pada bulan Mei, Warsawa mengakhiri perjanjiannya dengan Rusia, setelah sebelumnya menolak permintaan Moskow bahwa mereka harus membeli gas dengan mata uang rubel.
Pemasok Rusia, Gazprom menanggapi, hal itu dengan memutuskan pasokan dan juga mengatakan tidak akan lagi dapat mengekspor gas melalui Polandia setelah Moskow menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan Polandia yang memiliki sebagian dari pipa Yamal-Eropa.
Novak juga menegaskan, kembali bahwa Moskow sedang mendiskusikan pasokan gas tambahan melalui Turki setelah rencana mendirikan pusat pasokan gas bisa terealisasi. Dia juga memperkirakan, Moskow bisa mengirimkan 21 miliar meter kubik (bcm) gas alam cair (LNG) ke Eropa.
"Tahun ini kami mampu meningkatkan pasokan LNG ke Eropa secara signifikan," kata Novak.
"Dalam 11 bulan sepanjang 2022 mereka meningkat menjadi 19,4 bcm, pada akhir tahun diharapkan 21 bcm," bebernya.
(akr)