Sektor Minyak dan Gas Rusia Mulai Kelimpungan, Sanksi Barat Ampuh?
loading...
A
A
A
Novak yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi menerangkan, bahwa terlepas dari kenyataan mengakui tahun ini ternyata sangat sulit bagi sektor bahan bakar dan energi Rusia. Namun Ia yakin pada akhirnya hal itu tidak terlalu suram.
Sejak invasi Moskow ke Ukraina pada bulan Februari, pihak berwenang Rusia telah berhenti menerbitkan data tentang statistik perdagangan. Termasuk untuk produksi minyak dan gas, dalam upaya untuk melindungi ekonomi dan perusahaan domestik dari sanksi lebih lanjut.
Perubahan itu mempersulit verifikasi independen atas pernyataan Moskow bahwa ia telah mampu membuktikan ekonominya berjalan di tengah gempuran sanksi.
Terakhir kali data tersedia pada bulan Januari 2022, dimana ekspor gas alam Rusia mencapai USD 9,5 miliar dan nilai ekspor LNG adalah USD 1,26 miliar, menurut Layanan Bea Cukai Federal Rusia.
Rusia juga sedang dalam pembicaraan dengan Turki soal peningkatan pasokan gas ke negara Mediterania melalui pembentukan pusat gas alam.
"Pekerjaan aktif sekarang sedang berlangsung dengan negara-negara yang akan mengambil bagian dalam pelaksanaan proyek ini, serta dengan konsumen yang membutuhkan gas Rusia," kata Novak.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperkuat hubungan ekonomi dengan Rusia dalam upaya untuk mendukung ekonomi negaranya. Selain pusat gas yang direncanakan, Turki, yang telah menentang sanksi Barat terhadap Moskow, telah meningkatkan impor minyak mentah Rusia.
Novak mengatakan pada hari Senin bahwa, Rusia akan meningkatkan produksi minyak sebesar 2% menjadi 535 juta metrik ton pada akhir tahun, dibandingkan dengan tahun 2021. Dan ekspor akan tumbuh 7,5% menjadi 242 juta metrik ton.
Sejak invasi Moskow ke Ukraina pada bulan Februari, pihak berwenang Rusia telah berhenti menerbitkan data tentang statistik perdagangan. Termasuk untuk produksi minyak dan gas, dalam upaya untuk melindungi ekonomi dan perusahaan domestik dari sanksi lebih lanjut.
Perubahan itu mempersulit verifikasi independen atas pernyataan Moskow bahwa ia telah mampu membuktikan ekonominya berjalan di tengah gempuran sanksi.
Terakhir kali data tersedia pada bulan Januari 2022, dimana ekspor gas alam Rusia mencapai USD 9,5 miliar dan nilai ekspor LNG adalah USD 1,26 miliar, menurut Layanan Bea Cukai Federal Rusia.
Rusia juga sedang dalam pembicaraan dengan Turki soal peningkatan pasokan gas ke negara Mediterania melalui pembentukan pusat gas alam.
"Pekerjaan aktif sekarang sedang berlangsung dengan negara-negara yang akan mengambil bagian dalam pelaksanaan proyek ini, serta dengan konsumen yang membutuhkan gas Rusia," kata Novak.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperkuat hubungan ekonomi dengan Rusia dalam upaya untuk mendukung ekonomi negaranya. Selain pusat gas yang direncanakan, Turki, yang telah menentang sanksi Barat terhadap Moskow, telah meningkatkan impor minyak mentah Rusia.
Novak mengatakan pada hari Senin bahwa, Rusia akan meningkatkan produksi minyak sebesar 2% menjadi 535 juta metrik ton pada akhir tahun, dibandingkan dengan tahun 2021. Dan ekspor akan tumbuh 7,5% menjadi 242 juta metrik ton.
(akr)