Miliarder Dunia Kehilangan Duit Hampir Rp 30.953 Triliun di Tahun 2022, Siapa Paling Miskin?
loading...
A
A
A
Mark Zuckerberg, yang dikategorikan Forbes sebagai miliarder media & hiburan, juga melihat kekayaan miliknya berkurang sekitar USD 78 miliar lebih pada tahun ini. Hal itu disebabkan karena saham Platform Meta induk Facebook telah turun 66%.
Pecundang terbesar tahun 2022 sejauh ini adalah Elon Musk, yang diklasifikasikan Forbes sebagai miliarder otomotif karena sebagian besar kekayaan bersihnya berasal dari pembuat kendaraan listrik Tesla. Musk telah diingatkan tentang fakta itu oleh investor, yang telah mendorong harga saham Tesla turun 60% hingga 20 Desember tahun ini.
Sebagian karena kekhawatiran bahwa Musk, yang juga CEO produsen roket SpaceX, menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk mainan terbarunya, Twitter (di mana dia juga menjabat CEO-untuk saat ini). Musk telah menumpahkan lebih dari USD 115 miliar kekayaannya pada tahun 2022, menurut hitungan Forbes.
Mengawali tahun 2022 sebagai orang terkaya di planet ini dengan selisih yang sangat besar, sekitar USD 70 miliar di depan produsen barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault. Musk kehilangan posisi teratas dari Arnault pada awal bulan Desember 2022 dan kekayaan bersihnya terus anjlok.
Miliarder Amerika telah kehilangan harta kekayaan paling banyak tahun ini, dengan sekitar harta kolektif sebesar USD 660 miliar telah menguap.
Selain kerugian besar yang diderita oleh Musk dan miliarder teknologi Amerika lainnya, pengusaha lain seperti salah satu pendiri Nike Phil Knight (juga mengalami penurunan harta sebesar USD 18.3 miliar), mantan bos Estee Lauder Leonard Lauder (minus USD 9.8 miliar) dan pendiri Rocket Mortgage, Dan Gilbert (kehilangan USD 8.1 miliar) berada di antara warga AS yang mengalami 2022 menjadi tahun terburuk.
China yang masih bergulat dengan Covid-19, harus menghadapi gelombang protes, dan permintaan global yang merosot, juga tidak bernasib jauh lebih baik.
Secara agregat miliarder China turun USD 620 miliar, dimana paling parah dialami salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma yang harga kekayaan miliknya terkikis USD 13,1 miliar. Sementara itu Jack Ma dilaporkan tinggal di Jepang setelah kebijakan keras pemerintah terhadap sektor teknologi China.
Lalu harta pewaris real estat Yang Huiyan juga menyusut USD 11,6 miliar dan maestro air kemasan Zhong Shanshan (minus USD 11,3 miliar).
Sementara itu, perang Ukraina terus berdampak pada orang-orang terkaya Rusia, usai terkena gelombang sanksi dan ekonomi yang sedang berjuang. Hal itu menyebabkan harta bersih miliarder Rusia secara total turun sekitar USD 150 miliar.
Pecundang terbesar tahun 2022 sejauh ini adalah Elon Musk, yang diklasifikasikan Forbes sebagai miliarder otomotif karena sebagian besar kekayaan bersihnya berasal dari pembuat kendaraan listrik Tesla. Musk telah diingatkan tentang fakta itu oleh investor, yang telah mendorong harga saham Tesla turun 60% hingga 20 Desember tahun ini.
Sebagian karena kekhawatiran bahwa Musk, yang juga CEO produsen roket SpaceX, menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk mainan terbarunya, Twitter (di mana dia juga menjabat CEO-untuk saat ini). Musk telah menumpahkan lebih dari USD 115 miliar kekayaannya pada tahun 2022, menurut hitungan Forbes.
Mengawali tahun 2022 sebagai orang terkaya di planet ini dengan selisih yang sangat besar, sekitar USD 70 miliar di depan produsen barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault. Musk kehilangan posisi teratas dari Arnault pada awal bulan Desember 2022 dan kekayaan bersihnya terus anjlok.
Miliarder Amerika telah kehilangan harta kekayaan paling banyak tahun ini, dengan sekitar harta kolektif sebesar USD 660 miliar telah menguap.
Selain kerugian besar yang diderita oleh Musk dan miliarder teknologi Amerika lainnya, pengusaha lain seperti salah satu pendiri Nike Phil Knight (juga mengalami penurunan harta sebesar USD 18.3 miliar), mantan bos Estee Lauder Leonard Lauder (minus USD 9.8 miliar) dan pendiri Rocket Mortgage, Dan Gilbert (kehilangan USD 8.1 miliar) berada di antara warga AS yang mengalami 2022 menjadi tahun terburuk.
China yang masih bergulat dengan Covid-19, harus menghadapi gelombang protes, dan permintaan global yang merosot, juga tidak bernasib jauh lebih baik.
Secara agregat miliarder China turun USD 620 miliar, dimana paling parah dialami salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma yang harga kekayaan miliknya terkikis USD 13,1 miliar. Sementara itu Jack Ma dilaporkan tinggal di Jepang setelah kebijakan keras pemerintah terhadap sektor teknologi China.
Lalu harta pewaris real estat Yang Huiyan juga menyusut USD 11,6 miliar dan maestro air kemasan Zhong Shanshan (minus USD 11,3 miliar).
Sementara itu, perang Ukraina terus berdampak pada orang-orang terkaya Rusia, usai terkena gelombang sanksi dan ekonomi yang sedang berjuang. Hal itu menyebabkan harta bersih miliarder Rusia secara total turun sekitar USD 150 miliar.