Bidik 15 Juta Ton Beras, Mentan Minta Musim Tanam Kedua Dipercepat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh kepala dinas se-Indonesia untuk segera mempercepat musim tanam (MT) padi kedua di tahun 2020 setelah panen raya periode Maret-Mei 2020. Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.
"Tolong musim tanam II ini dipercepat sehingga alam yang masih bersahabat dengan hujan, alam yang masih bersahabat dengan aliran-aliran irigasi di primer, sekunder, dan tersier masih terisi cukup kuat untuk bisa mengaliri air yang ada. Segera digunakan semaksimal mungkin untuk MT II," ujar Syahrul dalam sambutannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2020, di Jakarta, Senin (13/7/2020). (Baca: Mentan Ngebet dengan Musim Panen demi Kecukupan Pangan )
Dengan percepatan tersebut, dia memprediksi nantinya pada Desember 2020 Indonesia bisa panen lagi hingga memperoleh 15 juta ton beras. Ada sekitar 5,6 juta hektare (Ha) lahan sawah yang disiapkan untuk percepatan.
"Dengan percepatan musim tanam II ini diharapkan ada produksi beras, dan kalau ini semua berjalan dengan baik antara 12,5 juta sampai 15 juta ton pada akhir Desember 2020 diperkirakan ada stok (beras). Bahkan, setelah kita makan kurang lebih 15 juta, maka yang tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021," tambahnya. (Baca juga: 6 Manfaat Beras Merah, Jaga Kekebalan Tubuh hingga Kesehatan Jantung )
Syahrul menjelaskan, stok beras dalam negeri saat ini masih tersedia 7 juta ton. Dengan prediksi panen MT II tersebut, ketersediaan pangan dalam kondisi apapun dijamin aman. Dia pun meminta semua yang terlibat untuk bekerja sama menyukseskan program MT II.
"Bisakah ini hanya satu provinsi? Tidak bisa. Bisakah ini hanya satu kabupaten saja? Tidak bisa. Bisakah ini hanya Kementan? Tidak bisa. Pertanian itu adalah masalah bersama yang harus kita pegangan tangan mewujudkan, artinya pertanian membutuhkan kebersamaan yang ada. Di kita saat ini adalah semua memiliki cita-cita dan harapan yang sama bahwa MT II tidak boleh gagal sedikitpun," tandasnya.
Syahrul meminta seluruh anak buahnya untuk bersama-sama terlibat menyukseskan program ini. Dia mengingatkan bahwa tugasnya merupakan bentuk tujuan kemanusiaan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
"Pak Dirjen, Kepala Badan, turun tangan lah. Bukan hanya kepentingan tugasmu, ini tugas bangsa ini. Tugas kemanusiaan, tugas nasionalisme. Kebetulan saja saya menterinya, kamu kepala-kepalanya. Tetapi dibalik itu adalah kamu Indonesia. Kamu harus siapkan ini apalagi situasi nasional dan dunia darurat," pungkasnya.
"Tolong musim tanam II ini dipercepat sehingga alam yang masih bersahabat dengan hujan, alam yang masih bersahabat dengan aliran-aliran irigasi di primer, sekunder, dan tersier masih terisi cukup kuat untuk bisa mengaliri air yang ada. Segera digunakan semaksimal mungkin untuk MT II," ujar Syahrul dalam sambutannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2020, di Jakarta, Senin (13/7/2020). (Baca: Mentan Ngebet dengan Musim Panen demi Kecukupan Pangan )
Dengan percepatan tersebut, dia memprediksi nantinya pada Desember 2020 Indonesia bisa panen lagi hingga memperoleh 15 juta ton beras. Ada sekitar 5,6 juta hektare (Ha) lahan sawah yang disiapkan untuk percepatan.
"Dengan percepatan musim tanam II ini diharapkan ada produksi beras, dan kalau ini semua berjalan dengan baik antara 12,5 juta sampai 15 juta ton pada akhir Desember 2020 diperkirakan ada stok (beras). Bahkan, setelah kita makan kurang lebih 15 juta, maka yang tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021," tambahnya. (Baca juga: 6 Manfaat Beras Merah, Jaga Kekebalan Tubuh hingga Kesehatan Jantung )
Syahrul menjelaskan, stok beras dalam negeri saat ini masih tersedia 7 juta ton. Dengan prediksi panen MT II tersebut, ketersediaan pangan dalam kondisi apapun dijamin aman. Dia pun meminta semua yang terlibat untuk bekerja sama menyukseskan program MT II.
"Bisakah ini hanya satu provinsi? Tidak bisa. Bisakah ini hanya satu kabupaten saja? Tidak bisa. Bisakah ini hanya Kementan? Tidak bisa. Pertanian itu adalah masalah bersama yang harus kita pegangan tangan mewujudkan, artinya pertanian membutuhkan kebersamaan yang ada. Di kita saat ini adalah semua memiliki cita-cita dan harapan yang sama bahwa MT II tidak boleh gagal sedikitpun," tandasnya.
Syahrul meminta seluruh anak buahnya untuk bersama-sama terlibat menyukseskan program ini. Dia mengingatkan bahwa tugasnya merupakan bentuk tujuan kemanusiaan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
"Pak Dirjen, Kepala Badan, turun tangan lah. Bukan hanya kepentingan tugasmu, ini tugas bangsa ini. Tugas kemanusiaan, tugas nasionalisme. Kebetulan saja saya menterinya, kamu kepala-kepalanya. Tetapi dibalik itu adalah kamu Indonesia. Kamu harus siapkan ini apalagi situasi nasional dan dunia darurat," pungkasnya.
(ind)