Jalin Kemitraan Strategis, Indonesia-Malaysia Siap Kuasai 88% Pasar Sawit Dunia

Selasa, 10 Januari 2023 - 13:24 WIB
loading...
A A A
"Seiring dengan komitmen yang sangat kuat terhadap ESG, tahun ini kami menargetkan seluruh kebun dan pabrik PTPN mendapatkan sertifikat berkelanjutan berstandar internasional, yakni RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil)," ungkapnya.

Sebagai informasi, Holding Perkebunan Nusantara merupakan BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.

Komoditi yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan dan aneka tanaman lainnya.

Total luas areal yang dimiliki perusahaan mencapai 1.181.751,03 hektare (Ha) dengan status pengusahaan lahan sekitar 68% sudah bersertifikat, 20% sertifikat dalam proses perpanjangan dan 12% belum bersertifikat.

Sedangkan total planted area yang dimiliki PTPN III sebesar 817.536 hektare yang terdiri dari komoditi kelapa sawit, karet, teh, tebu, kopi, kakao, tembakau, kayu dan hortikultura. Perseroan juga memiliki areal kebun plasma seluas 457.794 hektare.



Adapun FGV merupakan BUMN asal Malaysia yang juga salah satu produsen sawit terbesar di dunia dan commercial arm dari Federal Land Development Authority (FELDA).

FGV mengelola lahan produksi lebih dari 439,725 ha dan memiliki lebih dari 45.000 pekerja serta telah listed di Bursa Malaysia sejak 2012 yang menjadi IPO terbesar ketiga dunia pada saat itu yang mencapai RM10,4 miliar.

Kegiatan usaha yang menjadi core business FGV di antaranya kelapa sawit (hulu dan hilir), karet (hulu), bio-renewable energy, bisnis gula, dan logistic (transportasi, tangki minyak nabati dan liquid terminal) yang tersebar di banyak negara di benua Amerika, Eropa, hingga Asia.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)